Chapter 76

14 2 0
                                    

Keesokan harinya, Johnson memberi intruksi kepada tim Alpha untuk mencari keberadaan Scarlet dan anggotanya. Mereka melakukan penyelidikan besar-besaran secara rahasia.

Sementara itu Devlin mengirim email kepada semua orang yang bekerja dibawahnya ataupun Ayahnya untuk berhenti bekerja mulai detik ini. Carl, Axel dan yang lainnya bertanya-tanya mengapa misi sebelumnya mendadak dihentikan. Devlin tak memberikan penjelasan.

"Berhenti bertanya dan sudah cukup sampai disini. Terima kasih atas kerja sama kalian selama ini, selamat tinggal." Begitu ucapnya terakhir kali.

Mike yang berada di Brazil sudah menerima pesan tersebut merasa tidak terima. Terlebih lagi tidak adanya penjelasan lebih rinci dari Devlin mengapa mereka semua dihentikan.

Begitupun dengan Johnson. Anggota Mr. X semuanya tak habis pikir, karna tak kunjung pula mendapat jawaban yang puas.

Johnson dan Devlin kini bekerja sama. Awalnya Devlin hanya ingin melanjutkan misi mengenai Cosino bersama Mark. Namun Johnson bersikeras ingin ikut andil karena ia merasa harus mendapatkan nyawa Scarlet. Untuk itu mungkin Johnson mempunyai misi personal pada Scarlet dan Devlin tak akan ambil pusing karena menurutnya Johnson pun memiliki hak untuk balas dendam karena nyawa Selena yang dihabisi kakak kembarnya yang gila itu.

Awalnya Devlin memutuskan untuk kembali ke Los Angeles karena telah menghentikan anggota lainnya. Tapi mengingat Scarlet masih berkeliaran di Buenos Aires, ia mengurungkan niatnya. Ia hanya menghubungi Mark untuk melakukan penjagaan ketat kepada siapapun yang mengenal baik keluarga Millanez.

"Kupikir kau harus beristirahat agar tubuhmu lebih rileks."

Ah. Sudah dua minggu pria menyebalkan bernama Leon Cole ini berada di rumahnya. Katanya sih pekerjaan dia masih banyak, tapi sulit bagi Devlin untuk mempercayainya.

"Aku akan lebih rileks jika kau tidak ada disini." Sahut Devlin sambil meletakkan kacamatanya di atas meja. Ia hersandar pada kursi seraya memejam matanya.

Selama dua minggu berturut-turut Devlin tak bisa beristirahat bahkan untuk sejenak. Selama itu pula ia dan Johnson menemukan beberapa tersangka yang diduga komplotan Scarlet. Anehnya wanita itu tak pernah muncul sejak pertemuan tak disengaja mereka sewaktu di festival.

Devlin memperhatikan bungkusan kecil berisi anting milik Scarlet yang berada di lokasi penemuan mayat Selena.

Pantas saja benda itu tampak tidak asing baginya. Devlin menggertak giginya mengingat senyum wanita itu. Dasar ular.

Ia tak pantas menyebut wanita itu sebagai manusia. Karena keserakahannya pada harta sampai melibatkan ratusan nyawa. Karena sejarah empat keluarga di waktu dulu, hanya keluarga Millanez yang tak dapat dijatuhkan oleh siapapun. Terlebih harta Millanez yang nilainya tak terhitung.

Maka dari itu Scarlet dan para cosino lainnya begitu gigih ingin menjatuhkan Millanez agar mendapatkan semua hartanya. Dalam tidurnya, Devlin tersenyum sinis. Kejadian yang bahkan sudah terjadi berpuluh tahun lamanya sampai detik ini tak pernah padam, semangat Cosino dan leluhurnya sangat membara untuk mendapatkan harta.

Yah, pantas pula keluarga Cosino dulu cepat bangkrut karena keserakahan mereka. Salahnya keluarga Millanez dulu begitu baik dengan mereka, membantu apapun keperluan mereka tapi itu justru membuat mereka menjadi orang yang dengki.

Memang benar, tak semua kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.

"Aku membuatkanmu teh hangat." Leon datang memberikan segelas teh. Ia meletakkan cangkirnya di atas meja kerja Devlin. "Aku akan pergi sampai kau sembuh."

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang