Chapter 19

14.2K 265 1
                                    

WARNING!

CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA. BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR, MOHON UNTUK BIJAK DALAM MEMILIH CERITA

17++

Keep reading!

o==[]::::::::::::::::>

Keduanya dalam keadaan full naked. Atmosfer sekitar semakin panas. Napas keduanya memburu, berusaha keras untuk menyatakan apa yang diri mereka inginkan.

Meskipun tahu kalau lelaki yang ada diatasnya adalah Mike, tapi tak bisa dipungkiri kalau Devlin menginginkan hal itu. Akibat obat perangsang yang diberi orang sialan membuat ia tak bisa berkutik.

Padahal ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memberikan seluruh tubuh dan jiwa raganya hanya untuk Justin Hiflager seorang. Namun sekarang? Ia merasa hina dan ingkar janji pada dirinya.

Kalau saja Devlin dalam kondisi normal, saat ini ia akan mendorong tubuh Mike dan memberinya bogeman, bukan menarik tubuh Mike dan menciumnya dengan liar.

"Ah. ." Devlin mendesah ketika dadanya diremas lembut. Bibirnya dikunci oleh bibir lain. Sesekali ia menggeli karena telinganya dijilat.

Kakinya dibuka lebar oleh lelaki itu. Devlin membasahi bibirnya yang terasa kering. Jantungnya berdebar tak karuan. Ia sudah tidak tahan lagi.

Lelaki itu membelai pipi Devlin dengan lembut. Ia mencium bibir gadis itu dan menghisapnya kuat. Nafasnya ikut terengah. "Semua akan baik-baik saja. Percayalah."

Hatinya menghangat. Devlin membuka mata dan mengangguk. Menggantikan wajah Mike dengan wajah Justin. Dengan begitu, ia pasti bisa menghapuskan rasa gelisahnya. Membohongi dirinya sendiri.

Ya, semua akan baik-baik saja.

Perlahan lelaki itu memasuki miliknya ke dalam milik Devlin. Gadis itu meringis kesakitan saat benda panjang itu masuk setengah. Terlebih lagi ukurannya yang besar membuatnya takut. Devlin mencengkram kasur untuk menahan rasa perih.

Dia baru melakukan hal itu sekali bersama Justin, bulan lalu. Mungkin saja ini hal yang wajar mengingat baru kali kedua ia melakukan hubungan intim.

Lelaki itu mengecup bibirnya sekilas. "Sakit?"

"Ah.. I-Iya." Devlin terengah. Bagian bawahnya terasa sesak dihimpit lelaki itu.

Tak ingin melihat Devlin kesakitan terlalu lama, lelaki itu menyentak miliknya masuk kedalam hingga Devlin menjerit. Tanpa sadar sudut matanya mengeluarkan cairan bening.

Diam-diam gadis itu menangis menahan rasa sakit. Tak hanya menangisi itu, Devlin juga menyesali apa yang terjadi malam ini. Obat perangsang sialan!

Lelaki itu mengusap air mata Devlin dan tersenyum tipis. "Ini akan terasa sakit. Tapi percayalah padaku, sayang. Aku tidak akan menyakitimu."

Setelah mendengar kalimat penenang tersebut, lelaki itu mulai memaju mundurkan pinggulnya. Devlin merintih. Lelaki itu menjatuhkan tubuhnya dan memeluk Devlin.

Mencium bibir merah itu dengan lembut namun penuh nafsu. Menenggelamkan kepalanya di lekuk leher Devlin, menghirup wangi strawberry yang memabukkan.

Tubuh ini... tubuh yang selalu menjadi candu untuknya. Tubuh dengan kulit mulus tanpa cacat sedikitpun. Tapi kini ia melihat lengan kiri gadis itu tercipta sebuah luka.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang