Empat

1K 102 48
                                    

Sebenarnya mau up hari sabtu atau minggu tapi ini jari sudah gatal jadi up sekarang aja 😁 semoga pada suka...

Maaf masih banyak typo...

Selamat membaca ❤

.
.
.
.
.


"Tangkap culun" teriak Pawat dengan melempar buku kearah Billkin yang berdiri membuka tasnya sebagai wadah menangkap bukunya.

Sebelum Billkin menangkap buku itu, Rolex mendorong Billkin sampai tersungkur dilantai membuat buku yang dilempar Pawat jatuh kelantai juga. Jam istirahat ini mereka sedang mengerjai Billkin dengan mengeluarkan buku-buku Billkin dari tasnya dan melemparkan ke pemiliknya untuk permainan lempar tangkap.

"Gitu aja nggak bisa nangkap dasar lemah, lo!" Krit menendang buku itu keluar kelas.

"Apa lo lihat-lihat, Sky? Lo mau menggantikan Billkin kembali huh!" kata Chimon galak.

"T-tidak maaf" kata Sky menggeleng ketakutan dari tempat duduknya. Semua anak-anak dikelas sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Ada juga yang memandang iba, ada juga yang acuh tak acuh. Siapa yang berani melawan Krit dan teman-temanya kalau mereka mau berakhir babak belur jika beruntung, kalau tidak bersiaplah untuk dikeluarkan dari sekolah.

Sebelum kembali menghadap kedepan Sky memandang Billkin sebentar dengan mengatakan maaf tanpa suara yang langsung dimengerti Billkin. Sky tidak bisa membantu Billkin, dia tidak punya kekuatan untuk melawan Krit anak donatur sekolah ini. Dia hanya anak miskin yang beruntung bisa masuk kesekolah elit ini dengan beasiswanya sama dengan Billkin.

Setelah sepeninggalan Krit dan teman-temannya Billkin mengambil buku yang ditendang Krit dan memasukannya ke dalam tasnya. Kemudian berjalan duduk di bangku belakang Lukmo.

Billkin, Lukmo, Sky dan Mark sudah berteman dekat dari kelas 10. Sebenarnya Mark dan Lukmo itu anak dari orang yang berada karena mereka berteman dengan Billkin dan Sky, menjadikan Krit tidak menyukai mereka juga.

"Gue sering lihat lo sama kak Pluem latihan bela diri dirumah dan lo juga punya sabuk hitam hapkido. Itu tandanya lo bisa melawannya, kenapa diam saja saat Krit memukul lo?" tanya Mark yang duduk di sebelah Lukmo.

"Gue nggak mau mendapat masalah kalau gue ngelawan Krit. Gue nggak mau dikeluarkan dari sekolah ini" jawab Billkin pasrah.

"Kita hanya bisa bersabar, orang miskin seperti kita mana bisa melawan Krit. Seharusnya kalian tidak berteman dengan kita berdua. Kalian jadi dibenci sama Krit" kata Sky.

"Berteman bukan dari kaya atau miskinnya bukan? Hanya karena anak dari donatur terbesar di sekolah ini dia jadi sombong dan angkuh" ada nada kesal dari perkataan Lukmo.

"Mungkin suatu hari nanti dia bisa berubah" kata Billkin berharap.

"Nggak mungkin" Mark tidak percaya.

"Benar kata Mark. Krit nggak mungkin bisa berubah. Dia bisa berubah jika dia jatuh miskin. Ahh gue berharap dia merasakan ditindas juga" kata Sky.

"Jangan mengutuknya itu tidak baik" kata Billkin. Ada rasa tidak suka saat Sky berkata begitu.

"Biarkan saja, Bill. Biar dia tahu rasanya jadi orang miskin, di tindas dan di buli" Sky benar-benar kesal.

"Kalau tahu rasanya tidak enak, jangan mendoakan orang lain untuk merasakannya juga" kata Billkin lagi.

"Sudahlah jangan berdebat. Kalau dia mendengar mampuslah kita" kata Lukmo membuat ketiganya mengakhiri pembicaraan tentang Krit.

Jam istirahat sudah selesai saatnya mereka kembali berkutat pada mata pelajaran. Guru sedang menjelaskan didepan dan semua murid mendengarkan dengan seksama.

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang