Dua Dua

707 73 42
                                    

Typo bertebaran mohon koreksi 🙏

Jangan lupa vote dan komen ❤

Selamat membaca

.
.
.
.
.

Tepat jam sembilan pagi mereka akan kembali ke sekolah karena acara liburan mereka sudah berakhir. Semuanya pada bersiap-siap untuk pulang. Ada yang melipat tendanya, ada yang masih berberes dan ada yang sudah berada di dalam Bus. Tenda Krit sudah dilipat oleh Khunpol juga Lukmo dan sudah di bawa ke Bus sedangkan Billkin entah ada dimana anak itu. Disaat ingin membawa tasnya Krit tidak sengaja melihat ponsel Billkin tergeletak tak jauh darinya. Sepertinya ponsel Billkin tertinggal. Ceroboh!

Krit mengambil ponsel itu dan mencari si pemilik disekitar camp untuk mengembalikannya. Namun setelah berkeliling tempat itu dan tidak menemukan Billkin, Krit memutuskan untuk pergi bergabung dimana Khunpol dan yang lainya berada yaitu dimana Busnya terparkir. Mungkin saja Billkin sudah berada disana juga.

Namun sebelum memasuki Bus, Krit mendengar samar-samar suara orang sedang bicara di belakang Bus. Karena penasaran Krit berjalan untuk melihat ada apa disana. Setelah sampai Krit mengintipnya sedikit dan melihat bahwa Billkin dan Tytan sedang berpelukan lebih tepatnya Tytan yang memeluk Billkin, tak menunggu lama dengan perlahan Billkin juga membalas pelukan itu. Krit yang melihatnya hanya berdiri mematung menatap mereka berdua berpelukan.

"Krit?" kaget Billkin tidak sengaja melihat Krit yang telah berdiri tak jauh darinya membuat Tytan menoleh kearah Krit berdiri.

Mereka bertiga saling memandang dengan tiba-tiba tanpa aba-aba Tytan langsung mencium Billkin tepat di bibir anak itu. Karena kaget Billkin langsung mendorong tubuh Tytan menjauh dan cepat melihat Krit yang sedang mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Kali ini bukan hanya berhadap-hadapan seperti di toilet waktu itu tapi mereka betulan ciuman. Mereka berciuman didepan matanya. Pemandangan apa yang dia lihat sekarang?

Krit segera berbalik dan langsung berlari memasuki Bus mencari kursi Khunpol dan duduk disana. Menyuruh Rolex untuk duduk bersama Billkin. Teman-temannya tidak tahu apa yang telah terjadi, mereka hanya saling pandang satu sama lain. Biar nanti saja ditanyakan karena saat ini Krit terlihat sangat marah.

Billkin ingin mengejar Krit namun ditahan oleh Tytan. Dia tidak membiarkan Billkin mengejar Krit dengan memegangi lengan Billkin.

"Gue suka sama lo, Bill!"

"Rasa sayang gue ke lo hanya sebatas sahabat tidak lebih"

"Tapi gue suka sama lo!"

"Gue sukanya sama Krit dan lo tahu itu Ty! Kenapa lo ngelakuin ini? Krit pasti akan salah paham lagi"

"Gue nggak mau lo sama Krit!"

"Gue nggak pernah suka sama lo"

"Kenapa? Kenapa lo nggak bisa cinta sama gue?"

"Maaf Ty gue nggak bisa hati gue hanya untuk Krit"

"Kenapa harus Krit? Nggak bisakah lo lihat gue bukan sebagai sahabat?"

"Maaf"

"Sekali saja?" mohon Tytan dengan air mata yang sudah mengalir.

"Hati nggak bisa dipaksain, Ty. Gue yakin kok lo bakal mendapatkan yang lebih dari gue. Sekali lagi maaf."

Billkin pergi meninggalkan Tytan di belakang Bus yang memandang kepergiannya dengan kesedihan. Perasaan yang selama ini dia pendam untuk sahabatnya benar-benar pupus tidak ada harapan.

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang