Dua Lima

700 82 39
                                    

Yang menemukan typo mohon koreksi 🙏

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading ❤
.
.
.
.
.

Hari ini Krit sedang berada direstoran Namtan dengan membantu Namtan melayani pelanggan. Walau sebenarnya Namtan tidak mengijinkannya tapi Krit bersikeras untuk membantu. Krit tidak tega melihat Namtan kesana kemari melayani sendirian sedangkan anak-anaknya tidak ada dirumah untuk membantu. Pluem masih berada dikampusnya dan Billkin sedang belajar bersama Tytan.

"Kamu akan lelah nanti, sayang" Namtan menghampiri Krit yang sedang meletakkan minuman diatas nampan untuk di antarkan ke pelanggan.

"Tidak apa-apa Bibi. Krit senang bisa membantu Bibi" kata Krit tersenyum berjalan mengantarkan minuman itu. Setalah mengantarkan minuman pada pelanggan Krit kembali dimana Namtan berada.

"Samperin saja sana kerumah Tytan deket kok itu rumah warna coklat lantai dua" Namtan menunjuk rumah besar warna coklat.

"Tidak, Krit tidak mau meninggalkan Bibi sendirian" tolak Krit memeluk Namtan.

"Baiklah tapi kalau lelah duduk saja oke"

"Siap komandan" kata Krit memberi hormat membuat Namtan gemas. Mereka kembali melayani pelanggan yang baru saja datang.

Setengah jam kemudian Billkin dan Tytan datang kerestoran. Betapa kagetnya mereka disaat melihat Krit sedang melayani pelanggan dengan ramahnya.

Billkin yang melihat Krit langsung berbinar. Rasa rindu yang telah dia pendam muncul kembali disaat melihat Krit membantu Mamanya. Billkin ingin sekali memeluk tubuh kecil itu. Ingin merasakan kembali bibir tipis itu. Tapi itu hanya angan-angan saja. Tidak mungkin Krit mau dipeluk bahkan dicium olehnya. Tapi tunggu sedang apa dia disini?

"Ngapain dia berada direstoran?" tanya Tytan tidak suka.

"Tidak tahu" jawab Billkin sambil berjalan menghampiri mereka diikuti tytan dari belakang.

"Auh Billkin, Tytan. Sudah selesai belajarnya" tanya Namtan setelah melihat anak dan temannya berada direstoran.

"Sudah Bibi" jawab Tytan ramah. Sedangkan Billkin terus memandangi Krit tanpa berkata apapun. Namtan meninggalkan mereka untuk menyiapkan pesanan yang lain.

"Sudah tahu Mamanya butuh bantuan bukannya membantu malah pergi main" kata Krit jengkel setelah melihat Billkin datang bersama Tytan.

"Kita tidak main kita habis belajar" kata Tytan memandang Krit.

"Lo kan sudah pintar ngapain minta belajar sama Billkin. Alasan saja!" kata Krit malas.

"Memangnya kenapa toh Billkinnya mau. Iya kan Bill?" tanya Tytan pada Billkin.

"Hmm" angguk Billkin masih dengan memandang Krit.

Billkin sialan tidak tahukan dia hanya modus untuk terus dekat. Dan kenapa dia hanya diam saja?

"Lo tahu nggak! Mama lo sedari tadi kesana kemari sendirian, lo malah bersama dia" Krit melirik sekilas Tytan.

"Lo cemburu?" tanya Tytan remeh.

"Siapa yang cemburu. Gue cuma..."

"Ngapain lo kesini Krit?" tanya Billkin dingin memotong perkataan Krit. Membuat Krit memandang Billkin tidak percaya. Bahkan Tytan saja kaget melihat Billkin dingin pada Krit. Apa Billkin mulai melupakan Krit? Ada rasa senang dihatinya.

"Gue mau ngomong sama lo?" kata Krit dengan mempertahankan intonasinya untuk tetap santai.

"Soal apa?" tanya Billkin lagi dengan acuh.
"Katakan saja disini" katanya lagi.

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang