Suara alunan nada menggema memenuhi ruang, sekelompok gadis dan seorang pelatih tengah menari sesuai irama yang ada.
Kirana jadi salah seorang diantaranya, ia mengikuti ekstrakurikuler tari, karena memang itu yang ia gemari, tetapi lain dengan Damar.
Pemuda itu gemar bernyanyi, setiap senggang dia akan bergumam atau bahkan tak segan untuk menyanyi dengan lantang, apalagi saat pelajaran kosong, waktu seperti itu akan jadi ajang unjuk bakatnya, tak heran kalau pemuda itu sering manggung di banyak cafe modern.
Biasanya sepulang ekstrakurikuler, Damar selalu diam di depan pintu, menggendong gitarnya dan memainkan ponselnya sembari menunggu gadisnya.
"Udah beres belum?" Tanya damar saat Kirana keluar dengan tas gendongnya juga tak lupa handuk yang ia selempangkan di leher.
"Udah,maaf ya lama " Jawabnya, Damar beranjak dari duduknya, mengantungi ponselnya dan menggendong gitarnya.
"Kan udah sering, ngapain sungkan sih? Ayo pulang" Timpal pemuda itu, gadis itu lantas tersenyum dan melangkahkan tungkainya menuju parkiran tanpa menghiraukan kicauan iri dengki dari teman temannya.
Sampai di parkiran, Damar berujar seperti ini "Kiran, kalau banyak yang iri jangan di dengerin ya? , Jangan khawatir Damar ini cuma sayang cewek yang namanya Rawika Kirana Danastri si ketua ekskul tari yang cantik banget kayak Putri"
Setelahnya Damar ternyata bukan langsung mengantarnya pulang, padahal sudah mulai gelap.
Damar mengajaknya untuk datang ke sebuah cafe kucing, karena ia tau gadisnya ini penggila kucing, Damar hanya berniat ia dapat menghibur nya walau dengan hal kecil.
Gadis itu pulang sendiri, ia tak lagi dapat kicauan iri dengki, kini telinganya mulai damai.Namun gadis itu terus berharap jika masih ada orang yang bersedia duduk menunggu seperti biasanya.
Selipan pesan,
Aku nulis apaansi😭 cringe ga si..Anyways, jangan lupa vote dan komen!
Ini Damar yang lagi cover song suka suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Gift - Bang Yedam
Short StoryIni semua tentang Damar dan segala klise hal manisnya. originally by @lovegoodrrr