Gadis itu terbaring lemah di ranjangnya,
Suapan bubur pertama pun masuk kedalam mulutnya."Makanya, kalau latihan jangan lupa waktu" Omel pemuda Andhara itu, sejak tadi Damar datang dengan wajah cemasnya, dibawanya sekantung obat obatan yang isinya hanya berbagai obat pereda demam.
"Suara kamu serak, latihan vokalnya juga jangan lupa waktu Mar" Ucap lirih sang gadis, Damar menyuapi nya lagi
"Ini resiko kalau jadi penyanyi kan? Suara serak udah biasa" Katanya begitu enteng,
Kirana mulai menatapnya manik mata pemuda yang tengah menyuapi nya, ia bersyukur Damar hadir dihidupnya, ia berkali-kali bersyukur Damar selalu manis padanya, ia beruntung punya Damar."Makan lagi, abisin, terus tempel gel kompresan nya itu" Omelnya lagi seraya mengangkat sendok berisi bubur itu, Kirana tersenyum manis karenanya.
"Kirana, sekiranya kamu sakit mau itu fisik nya atau perasaan nya, kalau itu karena seseorang selain aku, kamu selalu bisa buat cerita sama aku, nanti aku bakal dateng, selalu"
Kalimat panjangnya menyentuh membuat si gadis terenyuh, Apakah pemuda semanis Keinan Damar Andhara
hanya ada satu didunia? Kalau ada, Kirana bisa jaga jaga jikalau suatu saat ia hilang, Tuhan akan tau gantinya lalu Kirana tak perlu sedih karena kehilangan nya.Nyatanya Tuhan tak semudah itu untuk dibujuk, gadis itu meminta pengganti seorang Keinan Damar Andhara, tetapi tak kunjung ada.
Kali ini dirinya terbaring dibangsal dirumah sakit, ia jatuh sakit (lagi)
Karena alasan yang sama, terlalu lama berlatih sampai lupa akan waktu makannya.Kali ini Kirana hanya diam dan menunggu dirinya pulih, tanpa ada pemuda manis yang dulu selalu ada bersamanya.
"Nona, minum obat dulu ya"
Selipan pesan,
Jangan lupa vote dan komen untuk menghargai penulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Gift - Bang Yedam
Historia CortaIni semua tentang Damar dan segala klise hal manisnya. originally by @lovegoodrrr