Jakarta, Indonesia
Seorang Cowok baru saja keluar dari sebuah pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sambil menyeret sebuah koper berwarna hitam yang cukup besar. Cowok itu berdiri dan memejamkan matanya sambil menghirup udara yang tidak asing lagi baginya. Ya, ini Jakarta. Tempat kelahiran Aslan Altezza Damian.
Dia mengambil ponselnya di saku celana saat merasakan ponselnya berbunyi. Cowok itu berjalan sambil menelepon seseorang hingga tanpa ia sadari, Aslan menabrak seorang gadis hingga terjatuh.
"Aduhh bang, Kalo jalan hati- hati dong!" Seru gadis itu.
"Mianhae" Ucap Aslan dan ia menjulurkan tangan ke arah gadis itu.
Tetapi pada saat Aslan ingin menolongnya. Gadis itu mendorong tubuh Aslan hingga terjatuh di atas lantai putih.
"Abang ini seorang pilot kan? Jadi tau kan kalo lagi jalan jangan sambil main handphone!" Bentak Gadis itu.
Aslan terdiam dan ia mencoba untuk bangkit berdiri. Ia membersihkan pakaiannya dan tidak lama ia menjulurkan tangannya.
"Saya Aslan, Jika kita berdua bertemu kembali di lain waktu berarti kita berjodoh" Ucap Aslan sambil tersenyum.
Gadis itu tidak menghiraukan perkataan Aslan. Ia pergi begitu saja meninggalkan Aslan seorang diri di sana. Tiba-tiba Alya memanggil namanya kembali.
"Apa lagi?" Ucap Aslan.
"Nanti kamu pulang ke rumah Tante dina kan?" Tanya Alya. "Boleh enggak aku nginep untuk beberapa hari saja?."
Aslan mengusap wajahnya dan menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Kumohon!" Pinta Alya.
Aslan mengeluarkan kunci di saku celananya dan memberikannya kepada Alya.
"Kunci? Kunci untuk?" Tanya Alya.
"Ini kunci Apartment milik keluarga saya, Untuk sementara kamu boleh tinggal di sana" Jelas Aslan.
"Tapi Aku maunya tinggal bareng sama kamu, Oppa!" Pinta Alya.
"Aniyo!" Tolak Aslan yang langsung memberhentikan sebuah Taksi dan taksi tersebut langsung melesat meninggalkan bandara.
***
Tidak perlu menggunakan waktu yang lama. Taksi yang ia tumpangi berhenti di depan rumah bernuansa coklat muda. Sebelum ia keluar dari Taksi, Kedua orang tuanya beserta adik perempuannya sudah menunggu kedatangan dirinya.
Pintu Taksi terbuka, Terlihat sebuah sepatu hitam keluar dari Taksi tersebut dan tidak lama seseorang yang sudah di tunggu- tunggu pun keluar.
"Assalamu'alaikum" Salam Aslan.
"Abang!" Seru Anisa langsung berlari ke arah Aslan. Dengan sigap Aslan memeluk adik kecil yang sangat ia rindukan.
"Annyeong, Nisa. Neomu bogosipeo!" Seru Aslan melepaskan pelukan Anisa.
"Aku juga rindu, abang!" Jawab Anisa dan kembali memeluk Aslan.
Kedua orang tua Aslan berjalan mendekatinya. Dengan cepat ia melepaskan pelukan Anisa dan langsung memeluk Ayah dan Bundanya.
"Abang kangen kalian!" Seru Aslan.
"Kami juga!" Jawab Dina.
Tidak lama kemudian, kedua orang tua Aslan mendengar suara isak tangis dari Anak sulungnya itu. Dina dan Arga melepaskan pelukan Aslan. Arga menarik pundak Aslan, Ia meraih wajahnya dan menghapus air mata yang keluar dari kelopak mata Aslan. Karena aksi Arga, Aslan langsung memeluk dengan erat tubuh ayahnya.
YOU ARE READING
ABANG PILOT
RomanceAslan Altezza Damian. Cowok Tampan yang berprofesi sebagai pilot muda yang rela mengorbankan karirnya di korea, hanya untuk menerima perjodohan dengan seorang gadis indonesia bernama Kania Alanna Nadeva. Namun, siapa yang menyangka mereka berdua sud...