DUA KELUARGA

140 5 0
                                    

Di pagi hari seorang gadis keluar dari sebuah kamar dan gadis itu berjalan menuruni tangga rumahnya. Ia melihat Mamanya yang sedang berbicara di telepon rumahnya.

"Baik, Kami sekeluarga akan segera ke sana" Ucap Wanda. "Sampai bertemu di sana, Wassalamu'alaikum."

Wanda menutup telepon dan membalikkan tubuhnya.

"Mama" Seru Kania yang membuat Wanda terkejut bukan main.

"Kamu ini ya! Kaget tahu Mama" Sentak Wanda.

"Maaf, Ma" Lirih Kania. "Oh iya tadi Mama abis teleponan sama siapa? Tumben sepagi ini."

"Sama Tante Dina" Jawab Wanda.

"Oh iya, Mas" Ucap Wanda kepada Gilang. "Kita sekeluarga di undang untuk datang ke Restoran Damian."

"Untuk apa?" Tanya Gilang.

"Katanya sih mau bicara tentang perjodohan di antara Kania dengan Aslan" Jawab Wanda yang membuat Kania terbelalak.

"Mama! Acaranya kapan? Jam berapa?" Tanya Kania.

"Hari ini jam 11" Jawab Wanda. "Yauda gih kamu siap-siap, Jangan lupa pakai Hijab!."

"Ih Kenapa sih harus pakai hijab?! Aku kan enggak betah!" Bantah Kania.

"Kamu ini sudah besar! dan kamu mau menikah, Kamu harus merubah sikap dan penampilan kamu!" Sentak Gilang.

"Tapi, Pa!."

"Enggak ada tapi-tapian! Kamu harus terbiasa dengan memakai pakaian seperti Mama kamu ini" Ucap Gilang yang membuat Kania diam seribu bahasa.

"Anak kamu itu Mas- Mas" Guman Wanda yang membuat Gilang menoleh ke aranya.

"Anak Kita" Seru Gilang.

"Kamu siap-siap gih" Titah Wanda.

"Pakai baju ini aja, ini juga udah rapih" Jawab Gilang.

"Tapi, Mas. Kita mau ketemu sama keluarga besarnya Aslan" Seru Wanda.

"Iya iya, Aku ganti pakaianku dulu" Pasrah Gilang. "Loh kamu enggak ganti baju juga?."

"Enggak" Ucap Wanda cengengesan.

"Anak sama suaminya di suruh ganti baju, Tapi dia sendiri enggak ganti baju" Gerutu Gilang.

"Tadi kamu bilang apa, Mas?!" Seru Wanda dengan berkacak pinggang.

"Enggak, Aku enggak ngomong apa-apa kok" Ucap Gilang. "Kamu kali salah denger."

"Telinga aku masih sehat ya, Mas!" Seru Wanda.

"Udah ah, Aku mau ganti baju dulu" Ucap Gilang yang membuat Wanda tertawa.

"Cepat ya, Mas" Titah Wanda. "Aku enggak mau buat mereka menunggu."

"Iya, Mama."

***

"Aslan! Alan!" Teriak Dina dari luar pintu kamar.

"Aslan! Alan!" Ulang Dina. "Cepat bangun! Sudah siang!."

Pintu kamar terbuka lebar terlihat seorang laki-laki dengan kemeja Merah dengan Celana levis hitam.

"Aslan mana, Bang?" Seru Dina.

"Masih di kamar mandi dia, Tante" Jawab Alan.

Kemudian keluarlah seorang laki-laki dari kamar mandi yang sudah menggunakan kemeja lengan panjang berwana coklat susu dengan celana hitam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ABANG PILOTWhere stories live. Discover now