Perjanjian

57 8 10
                                    

       Selama di kantor kamu di desak oleh bawahan kamu untuk melaporkan ke pimpinan tentang apa yang dilakukan Yongi. Disisi lain, kamu tidak sanggup harus melakukannya. Bukan karena dia suami kamu tapi nyatanya ada peran kamu yang membuat Yongi melakukan itu.

"Bisa gak, masalah pribadi dan pekerjaan dikesampingkan?" tanya Jay Hoseok, Jh, yang merupakan asisten manager kamu di kantor.

"Dengar. Apa yang dilakukan suami kamu itu sangat keterlaluan. Dia nyari perhatian kamu dengan ngusilin divisi kita! Keterlaluan!" Jh bukan tipekal pemarah, dia sangat ceria dan moodboster di kantor. Tapi kalau sekalinya dia marah, omongannya benar-benar bisa menusuk ke titik poin nya.

"Tenanglah. Aku udah mikirin jalan keluarnya." Tangan kamu terus menyangga kepala kamu yang begitu terasa berat.

"Apa? Apa jalan keluarnya?!" desak Jh.

"Aku akan berima tawaran dia untuk bertanggung jawab."

       Malam itu kamu mengatakan dengan jelas ke Yongi, kalau kamu akan menerima tawaran dia sebelumnya untuk bertanggung jawab penuh kepada pimpinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu kamu mengatakan dengan jelas ke Yongi, kalau kamu akan menerima tawaran dia sebelumnya untuk bertanggung jawab penuh kepada pimpinan. Dengan syarat, timnya akan dipastikan aman dan tidak dikenakan hukuman.

Dan semenjak itu, sudah satu minggu kamu tidak melihat Yongi di kantor maupun di rumah. Ia menghilang begitu saja. Desas desus di kantor, katanya Yongi ditugaskan untuk mengurus cabang di luar negeri sebagai hukuman yang diberikan oleh pimpinan.

Awalnya kamu biasa saja, namun tatapan para karyawan wanita ke kamu tiap harinya semakin sinis. Tidak ada yang bergunjing secara langsung sih, cuman kamu paham kalau dibelakang kamu mereka akan terus mengolok-olok kamu.

"Eh, gue punya gosip tentang pak Yongi," ucap seorang karyawan wanita di yang tengah berbisik di kafe tak jauh dari kantor kamu.

Kafe itu memang langganan didatangi para karyawan saat jam istirahat. Nampaknya, karyawan itu tidak tau ada kamu duduk tepat membelakangi. Kamu udah pasrah aja sih kalau akhirnya mereka mau ngomongi kamu.
Tapi, saat hendak berdiri kamu justru mengabaikan niat itu dan kembali duduk.

"Katanya nih ya, pak Yongi itu keluar negeri untuk terapi lho bukan karena harus ngurusin cabang disana."

"Terapi apaan? Jangan ngaco ah."

"Kagak tau, gue kan cuman nguping pembicaraan si bos dari luar. Kayaknya terapi kejantanan deh, istrinya udah setahun gak hamil-hamil juga kan."

"Goblok. Itu karena pak Yongi gak mau aja kali punya anak dari bininya, lu anak baru sih! Nih ya, pak Yongi itu nikah karena bininya maksa-maksa ke dia pas di ghatering kantor. Dikira orang-orang si pak Yongi ngehamilin dia, ternyata pak Yongi cuman di jebak."

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang