Awal

957 74 7
                                    

Pojok kantin Antariksa, terdapat 4 gadis cantik sedang memesan bakso Aci level tertinggi, yaa mereka memang penggila pedas. Bisa di bilang mereka adalah queennya pedas jadi jangan heran jika ucapan mereka juga pedas xixi.

"Tu kurangin level nya, nanti gue di amuk cowok lo"

"eummm udah mbok itu aja, Jangan lama-lama ya" penjual kantin itu mengacungkan jempolnya kepada Ratu dan pergi membuatkan pesanan.

"Tu" panggil sandrinna sekali lagi karena tidak ada respon dari gadis itu

Ratu melirik gadis cantik berambut sebahu itu, "Biarin lah kan Lo yang di amuk" jawab ratu sekenanya

"Sialan Lo!!" Sandrinna melempar tatapan tajam kearah ratu

Tawa mereka terhenti saat mereka menyadari perubahan raut wajah Ratu, mereka spontan mengikuti arah pandangannya, mata mereka membola ketika melihat segerombolan geng besar antariksa memasuki kantin, pantas saja suasana kantin berubah riuh sudah pasti karena mereka memuji ketampanan geng itu apalagi dengan pesona leadernya.

Bukan, bukan karna itu mereka sampai kaget seperti ini tapi karna ketua mereka yang dengan santainya merangkul gadis polos yang entah siapa namanya itu, padahal sudah jelas cowok itu memiliki kekasih.

Dengan tangan mengepal Ratu menghampiri meja geng itu diikuti ke tiga temannya karna mereka takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan Sahabatnya.

Brakk-

Segerombolan laki-laki tadi kaget dengan pukulan meja yang dibuat oleh ratu, gadis itu langsung menatap wanita polos yang duduk disamping cowoknya dengan tatapan tajam.

"Lo apapaan sih tu!" Sentak clay. si leader Antranos, geng besar di Antariksa

"Siapa Lo!" Bukan menjawab pertanyaan kekasihnya ratu lebih memilih menatap wanita disebelah clay itu dengan tatapan tajamnya

"A...ak..ku putri mu..murid baru disini, pin..pindahan dari Bandung" jawabnya terbata-bata mungkin takut dengan tatapan mata hazel itu.

Ratu berdecak, "gue gak nyuruh Lo perkenalan, bangsat!! Gwe cuma nanya siapa Lo berani duduk bareng cowok gue!" Ujarnya sambil menekan dua kata terakhir.

"Maaf" lirih putri sambil menunduk takut

Ratu melihat orang yang berani menahan tangannya diudara, "sakit clay, Lepasin!"

"Gue peringatin Sama Lo, kalau tangan Lo sampai mendarat di pipi putri, gue bakal bikin tangan Lo gk berfungsi dengan baik lagi!!" Ancam clay dengan wajah memerah

"Lo belain dia?!" Tanya ratu tak percaya, namun clay tak menjawab ia menarik lembut tangan putri menjauh dari ratu, membuat Ratu dkk melonggo tak percaya.

"Ah gara-gara Lo, gagal kan acara makan kita bareng putri" ujar jefan kesal

"Apa? Lo nyalain gwe juga karna putri putri sialan itu?!" Jawab ratu menatap Nyalang jefan.

"Apasih bagusnya tu cewek centil? Cupu gitu cantikan juga gue!" lanjut Ratu tak terima

"Tutup mulut Lo! putri jauh lebih cantik hatinya dari Lo asal Lo tau!" Setelah mengucapkan itu jefan pergi meninggalkan kantin karna ratu menatapnya dengan tatapan membunuh, mungkin dia takut dan bimbang secara bersamaan. pasalnya ia bisa saja mati di tangan leadernya itu karna melukai kekasihnya, Jadi cara terbaik adalah kabur.

"Apa coba maksud jefan? Udah jelas cantikan juga ratu kemana-mana!" cibir aqela tak terima

"Udahlah buta kalik matanya si jefan" saskia menimpali

L A B I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang