siapa dia?

584 87 70
                                    

"Lo bisa gak usah kayak tadi?!"

Clay berbicara dengan nada tinggi membuat Ratu mengerjapkan matanya beberapa kali, kaget.

"Lama-lama gue enek taugak sikap Lo tu kayak bocah!," ujar clay menggebu-gebu

Ratu diam ia masih tak percaya dengan ucapan lelaki itu barusan, kenapa ia bisa berbicara sejahat itu kepada wanitanya? Ini semua gara-gara cewek culun itu.

"Gue lagi ngomong sama Lo ratu jawab gue!" Desak clay karena ratu masih setia dengan diamnya namun matanya menelisik kedalam mata elang yang tengah menatapnya itu, Mata teduh yang berubah menakutkan.

"Aku harus jawab apa? Kalau ujung-ujungnya kamu nyalahin aku yaudah kamu puas-puasin aja dulu, mau aku keluarin pendapat aku juga pasti aku yang salah kan?" Ujar Ratu dengan nada tenang, senyum penuh luka terbit saat ia berbicara.

"Karna emang Lo yang salah! Lo bisa gak sih dewasa dikit. Putri itu temen gue apa salah kalau gue baik sama dia?"

"Apa aku juga salah cemburu kalau pacar aku sendiri lebih asik lebih perhatian sama cewek lain?"

"Lo itu terlalu cemburuan tau gak!"

"Iya tau, ya karna aku beneran sayang"

Ratu masih mempertahankan senyuman sakit itu juga nada tenang kala ia berbicara, ia mencoba untuk mengontrol emosinya ia tak mau menumpahkan air mata berharganya didepan siapapun selain keluarga dan juga Sahabatnya.

Clay mengacak-acak rambutnya sendiri ia frustasi menghadapi Ratu yang sangat keras kepala itu, "oke mau Lo apa sekarang" putus clay

"Jauhin putri, balik ke aku kayak dulu awal kamu deketin aku,"

"Gila Lo! Gak!" Jawab clay cepat

Ratu tertawa perih, "aku udah duga jawaban kamu kayak gitu, yaudah gapapa tapi kamu jangan lupa aku ini siapa, oke sayang," ucap Ratu sambil menepuk pelan pipi clay dengan senyuman devilnya. Ratu keluar dari apartemen clay tak memperdulikan panggilan dari pacarnya itu.

"Astaga Ratu gue gak bisa jauhin putri, putri berharga banget buat keluarga gue." Ucapnya lirih sambil mengacak-acak rambutnya.

--

Disini Ratu berada duduk di taman dekat danau, tempat yang sedari dulu selalu menjadi tempat pelariannya jika ia sedang bersedih dan menangis sepuasnya disini.

"Ratu?"

Ratu menegang, suara itu? Apa gadis itu halu karna kebayakan menangis malam ini sampai-sampai ia mendengar suara familiar itu kembali memanggil namanya dengan nada lembut.

"Ratu, itu elo kan?"

Segera ia menghapus air matanya lalu membalikkan badannya dengan hati-hati sambil berdoa dalam hati jika suara itu nyata, dan dia kembali untuknya untuk Ratu.

Ratu kembali menegang saat mengetahui fakta sebenarnya, airmatanya tak sanggup ia bendung lagi akhirnya setelah bertahun-tahun ia kembali untuk ratu. Gadis itu berlari menghampiri seseorang yang berdiri tak jauh darinya dan langsung memeluknya erat seolah seseorang itu akan pergi jika ia mengendorkan pelukannya sedikit saja.

--

Tok tok tok

"Ratuuu buka ini gue sandrinna lo didalem kan?"

"Buka tu ini gue temen lo yang cantiknya parnipura itu, buka pintunya! Biarin tuan putri masuk!"

"Aish aqela ini bukan waktunya bercanda!!" omel saskia, aqela mengerucutkan bibirnya lucu.

Tok tok tok

Ketiga gadis itu kembali mengetuk pintu besar itu berharap orang yang ia cari segera keluar dengan kondisi baik-baik saja, semoga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L A B I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang