Kenapa?

506 59 47
                                    

Ratu menatap bingkai kecil yang ada di nakas samping tempat tidurnya, "mama tau? Clay berubah, cuma karena cewek cupu itu. padahal anak mama ini lebih segalanya dibanding dia, clay bodoh banget kan ma?" curhatnya sambil tersenyum kecut kearah bingkai yang menampilkan seorang wanita cantik tengah mengendong Ratu kecil dengan senyum yang amat bahagia

"Andai mama ada disini pasti mama bakal bilang, 'jangan sombong queen Semua wanita itu cantik tapi dengan kadar masing-masing' kata-kata andalan mama 10 tahun yang lalu kalau ratu bandingin orang lain dengan diri ratu sendiri" Ratu menghela nafas berat "mama ratu rindu" sambungnya dengan suara bergetar disusul air mata yang tidak mampu dibendung lagi

Ceklek

Ratu langsung menghapus air matanya cepat, lalu menatap orang yang seenaknya masuk kedalam kamarnya itu dengan tatapan tajam. "Keluar!!" titah Ratu cepat "keluar Rey!!" ulang nya karena laki-laki itu tak kunjung pergi dari tempat ia berdiri

Rey membuang nafas kasar, bukannya keluar Rey malah mendekat kearah ranjang Ratu, "Lo kenapa? Masa Queen killer galau sih gak baget tau gak?! Hahaha" Canda Rey berusaha untuk merubah suasana hati ratu, ia lebih suka jika ratu ngomel kepada dirinya daripada gadis cantik itu murung seperti ini

Ratu berdecak, "Mending Lo keluar dari kamar gue!! Atau mau gue seret?!" Ancam Ratu namun malah membuat laki-laki di sampingnya itu terkekeh geli.

Dengan geram ratu mendorong tubuh Rey sekuat tenaga mengingat postur tubuh ratu yang tidak sebanding dengan postur tubuh Rey akhirnya Ratu menyerah ia keluar dari kamarnya sendiri meninggalkan Rey dengan tawa menjengkelkan karena ratu tak berhasil menyeretnya.

"Cari tau penyebab ratu murung sekarang!! Gue tunggu sampai nanti malem" Rey langsung menutup telfonnya dengan pandangan tajam yang belum pernah ia perlihatkan ke orang-orang terdekatnya, apalagi ke ratu wanita kedua yang sangat ia sayangi setelah ibunya.

-skip-
Ketiga gadis cantik itu terus mengamati gerak gerik ratu yang terus mengotak-atik smartphonenya tanpa mau repot-repot menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya yang sedari tadi menanyakan apa yang terjadi kepada gadis itu

"Kayaknya percuma deh panik kesetanan gue tadi kalau ternyata orangnya sibuk sendiri gini" sindir keras aqela yang jengah melihat Ratu.

"Sumpah gue banting juga tuh hp!!" Geram sandrina berusaha merebut smartphone ratu. Siapa yang tidak kesal coba mereka disuruh untuk segera kumpul di rumah sandrinna tapi hampir 20 menitan mereka hanya mengamati Ratu yang sibuk dengan handphonenya.

"Diem Napa!! Gue lagi cari tau asal usul cewek bangsat itu, beraninya mau nyaingin seorang Ratulyza!" Ujarnya sengit mengingat kejadian tadi di sekolah, "Lo bertiga dari pada ngoceh Mulu bantuin gue cepet!!" Titah Ratu

"Bilang dari tadi kek jadi gue gak usah ngeluarin banyak tenaga buat ngomel" tutur aqela kesal

"Iya taunih ratu" Saskia menimpali "gue kira Lo kenapa-kenapa Tau gak, panik gilaa gue tadii. Lain kali ngabarinnya yang jelas napa!!" Lanjutnya sambil menoyor kepala Ratu pelan membuat ratu berdecak, "isssh iyaiya yaudah cepet cari!"

"Kalau bukan temen, gue makan lu!" Kesal Sandrinna tapi tetap melaksanakan perintah dari ratu.

Sekitar 30 menit ke-4 gadis cantik itu fokus dengan ponsel masing-masing dengan tujuan yang sama mencari identitas putri.

"AAAAAAAAAA!!!" Ketiga gadis itu kaget dengan suara jeritan aqela, mereka menoleh ke arah gadis imut itu dengan tatapan tajam.

"Lo bisa santai dikit gak!! Roboh lama-lama rumah gue" kesal Sandrinna dengan tingkah sahabatnya itu, aqela hanya menoleh dan memamerkan dua jarinya membentuk V tanda maafnya.

L A B I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang