Udah seminggu semenjak kejadian itu, Asahi absen sekolah dan entah pergi kemana
Dia bilang dia mau liburan sendiri, buat nenangin pikiran nya
Sedangkan Jennie? Dia ada, tapi bisa kita lihat Bahwa dia gak secerah biasa nya, seminggu ini dia kebanyakan ngelamun dan diem
Apa ini akhir nya? Akhir dari cerita sticky notes Jennie untuk Asahi?
Dimana dulu saat awal mendengar kabar tentang sahabat nya itu dia sangat bahagia
Perjodohan? Entahlah
Nyata nya kedua orang tua Asahi menerima perjodohan itu karena harus nyelamatin perusahan mereka. Bukan untuk kebaikan putra sulung mereka
"Lesu amat mbk nya." Ujar Nako
"Tau, kayak gak makan setaun aja lu." Timpal Mashiho
"Asa jauhin gua ya?" Lirih Jennie
Sepasang kekasih itu saling tatap-tatapan lalu menggeleng
"Masih banyak cowok diluaran sana Jendeukie." Ujar Mashiho "Lu pasti bisa lupain dia." Lanjutnya
"Huhf." Jennie menghela nafasnya dan menyenderkan badan nya ke kursi
"Gua coba." Gumam Jennie
"Lu mau kekantin gak? Gua ama ayang beb mau ngantin." Ujar Mashiho
Jennie natap Mashiho dan Nako bergantian
"Cih, gua jadi nyamuk gitu?" Ujar Jennie kesal
"Yaudah kita berdua aja, Cio gak usah diajak." Ujar Nako dan membuat Jennie tersenyum lebar
"Gak bisa gitu dong y--
"Gak, kamu makan ama yang lain aja. Jennie lebih penting dari kamu." Ujar Nako dan setelah nya mereka berdua pergi kekantin ninggalin Mashiho
"Gitu aja teros." Ujar Mashiho kesal
"Tolong, pingin ngakak." Ujar Jihoon yang sedaritadi tidur dibangku pojok kelas
"Berisik lu panda." Ujar Mashiho
"Bisik li pindi." Julid Jihoon mulai keluarkan
"Gimana?" Tanya Jihoon tiba-tiba
"Jadi, besok." Ujar Mashiho
"Yaudah hubungin gih, sapa tau ada perubahan." Seru Jihoon dan diangguki Mashiho
Si🐶
Woy Besok jadi? ✔✔
Hm ✔✔
Njir, singkat amat Gak gua bantuin mampos lu ✔✔
Hmm ✔✔
Ham hem aja terus sampe besok ✔✔
%%%@%#^#*&$=€#& ✔✔
Okey gua bilang jiun ✔✔
"Gimana?" Tanya Jihoon
"#&#&$$&$&€=÷€$££." Ujar Mashiho langsung diangguki Jihoon
Sepulamg sekolah Jennie sedikit bingung, kenapa dirumah nya kayak ada orang? Apa kolega ayah nya?
Dan setelah masuk rumah alangkah terkejutnya Jennie melihat diruang tamu ada seseorang yang dia ingin lihat selama seminggu ini
Ya, dia adalah Asahi
Jennie bingung, tentu Karena ruang tamu nya sekarang beraura tegang dan canggung
"Sayang kesini, ada yang mau kita bicarain." Ujar sang bunda
Setelah diam beberapa saat, Asahi akhir nya angkat bicara
Dan kalimat yang keluar dari mulut Asahi membuat Jennie membeku
"Saya mau batalin perjodohan ini, karena saya punya orang yang benar-benar saya sayangin. Dan orang itu sedang menunggu saya." Ujar Asahi
Bagai ditusuk beribu duri yang tajam, begitu sakit bagi Jennie setelah mendengar ungkapan itu
Sejahat itukah seorang Asahi? Asahi benar-benar brengsek dimata Jennie sekarang. Setelah berjuang selama ini dan ini yang dia dapatkan?
"Saya permisi pulang, tan, om." Ujar Asahi pamit dan pergi begitu saja
Jennie benar-benar gak bisa nahan air mata nya, mata nya benar-benar panas sekarang
"Hikss..hikss...lu jahat sa.." Gumam Jennie
"Jennie." Gumam sang bunda
"Bund." Suara Jennie bergetar menahan tangis nya
"Sstt, gak papa, ada bunda disini." Ujar sang bunda
Waktu berjalan lambat bagi Jennie sekarang, begitu lambat sampai dia enggan untuk melakukan apapun
Mungkin benar kata orang, bahwa mencintai tidak harus memiliki bukan?
Cukup mencintai nya, toh benar juga pikir Jennie. "Untuk apa perjodohan itu dipertahankan, jika hati Asahi bukan untuk nya."
Bukan kah itu menyakitkan untuk Asahi?
Bukan kah dunia tidak adil bagi nya? Dia sabar untuk menunggu dan berakhir seperti ini
Ya Jennie rela, dia merelakan Asahi dengan pilihan nya. Selagi itu yang Asahi inginkan
Jennie tetap sadar, dia sadar bahwa dia hanyalah sahabat masa kecil Asahi dimasa lalu. Dan dia sadar, bahwa janji yang dikatakan seorang anak kecil hanya bualan belaka
Anak kecil terlalu dini untuk mengerti apa itu arti dari sebuah janji
End
Makasih buat yang udah baca dan ngevote cerita aku dari awal hingga akhir ^_^ Maaf kalo cerita nya kurang ngefeel dan kurang memuaskan See you again 😉
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.