1

83 12 1
                                    

"Sialan," umpat Agatha ketika motor sport yang ia kendarai mogok.

Agatha melirik ke arah arloji di tangannya. Seketika ia melotot ketika waktu menunjukkan pukul 7 pagi, berarti sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.

Kini Agatha mulai mencoba berfikir keras bagaimana caranya agar ia sampai di sekolah barunya dengan tepat waktu. Tiba-tiba, sebuah motor berhenti tepat disampingnya.

Agatha menoleh ke kanan, tepat ke arah seorang laki-laki yang mulai membuka helmnya.

"Motor lo kenapa?" tanya laki-laki itu.

"Mogok, gue enggak tau ada kerusakan apa di motor gue," jawabnya.

Laki-laki itu meneliti seragam yang dikenakan oleh Agatha. Terlihat sama dengan seragam yang ia kenakan saat ini. Ia pun menyimpulkan jika mereka satu sekolah.

"Lo anak baru di SMA NUSANTARA?" tanya laki-laki itu.

Agatha mengangguk. "Iya, kenapa?"

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya. "Lo bareng sama gue aja, motor lo tinggal disini. Biar nanti gue nyuruh orang buat bawa motor lo ke bengkel."

"Tapi, kalo ilang gimana?" tanya Agatha sedikit ragu.

"Enggak bakalan, percaya sama gue," jawab laki-laki itu. "Nama lo siapa?"

"Agatha."

"Nama gue Althair," ucap laki-laki itu.

"Cepet naik ke motor gue, kita berangkat sekarang," lanjutnya seraya memakai helmnya kembali.

Agatha mengangguk. Sebelum naik ke atas motor Althair, Agatha mengunci stang motornya terlebih dahulu. Tidak lama pun Althair langsung melajukan motornya menuju ke sekolah.

Disepanjang perjalanan, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Althair yang fokus mengendarai motor, sedangkan Agatha sibuk memandangi sekitar.

Tidak lama pun mereka sampai di sekolah. Seluruh murid SMA NUSANTARA dibuat terkejut ketika Althair datang ke sekolah dengan seorang perempuan di belakangnya.

Althair merupakan mostwanted di sekolah ini. Wajar saja bila kedekatannya dengan seorang perempuan membuat mereka heboh.

Agatha turun dari motor sport Althair. Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. "Makasih karena lo mau kasih tumpangan buat gue."

Althair melepas helm yang dikenakannya. "You're welcome."

"Lo bisa nunjukin gue dimana ruang kepala sekolahnya?" tanya Agatha dibalas anggukan kepala oleh Althair.

***

"Permisi Pak," ucap Agatha seraya mengetok pintu ruang kepala sekolah.

"Masuk."

Agatha pun langsung masuk ke dalam ruang kepala sekolah. Terlihat seorang pria tua duduk di kursi kebesarannya. Ia pun langsung duduk di kursi seberang pria itu.

"Kamu Agatha Pricillia?" tanya Pak Setyo.

Agatha mengangguk. "Iya Pak."

"Saya tau beberapa masalah yang kamu buat di sekolah kamu sebelumnya. Sudah beberapa kali juga kamu dikeluarkan dari sekolah. Saya harap, kamu tidak membuat ulah di sekolah ini," jelas Pak Setyo.

"Kamu saya tempatkan di kelas 12 IPS 1, silahkan pergi ke kelas kami karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai," lanjutnya.

Agatha mengangguk. Ia keluar dari ruang kepala sekolah ketika ia telah diberitahu dimana kelasnya berada. Buru-buru Agatha menghampiri Althair yang duduk di sebuah kursi.

Agatha's Journey In Search Of RiddlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang