forgive me

1.3K 33 1
                                    

gadis pov

tepat pukul 12 .00 malam arjuna pulang dengan keadaan mabuk berat, badannya terhuyung ke lantai tanpa bisa aku hindarkan lagi.

" isabel... kamu kembali..? ucap arjuna ketika melihatku datang, aku berusaha membangunkannya untuk menopang tubuhnya.

"kak ini aku kak.." sahutku sambil memegangi tubuhnya dan seorang pelayan di rumah ini juga turut membantuku seperti biasa. seketika arjuna memelukku dengan tiba tiba matanya terlihat berbinar binar sambil terus mendekapku.

"akhirnya kamu kembali isabel.. aku kangen sekali padamu..." tutur arjuna yang membuatku meneteskan air mata. tadinya kupikir arjuna benar benar ingin memelukku tapi ternyata dia membayangkan wajah isabel di tubuhku.

arjuna mengajakku kekamarnya aku tidak mengerti apakah kesadarannya masih ada saat ini. perlahan dia mendekati diriku mengecup bibirku dengan bibirnya yang hangat, melucuti seluruh pakaianku yang sekarang sudah tak ada lagi sepotong kain dibadanku, aroma alkohol menyengat di hidungku tapi entah kenapa aku membiarkan arjuna melakukan aksinya dengan terus menciumku serta melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri, aku mengerang hebat ketika dia meneroboskan kepemilikannya denganku.

"jangan pergi lagi isabel.." bisik arjuna pelan padaku seraya dia tertidur pulas disampingku. malam itu aku hanya dapat meneteskan air mataku tanpa bisa aku ucapkan, apa aku tidak begitu berartikah di mata arjuna.

"maafkan ibu yaa nak.." kataku kepada calon buah hatiku sambil mengelus perutku dengan sedih.

*****

matahari pagi menyembul dari balik tirai kamar kurasakan tubuh yang hangat tengah memeluk pinggangku dengan intim, dan pada saat itu juga seorang yang tengah memelukku dengan intim tiba tiba tubuhnya terasa menegang dan melepaskan pelukannya dari tubuhku yang membuat aku terbangun sambil menatap seseorang dengan tatapan tajam kepadaku. arjuna terdiam dengan rahang yang mengeras sungguh kali inii membuatku takut untuk melihatnya.

"apa yang telah kita lakukan ? tanya arjuna dingin padaku.

"kamu semalam menyeretku kesini dan kitaa..." jawabku dengan penjelasan yang tidak dapat aku jelaskan kembali padanya.

arjuna terbangun dari tidurnya meraih pakaiannya di lemari.

"tanpa kamu jelaskan aku tau apa yang telah kita lakukan semalam dengan melihat kondisimu seperti ini.."

ucapan arjuna membuatku menoleh kearah diriku sendiri yang tanpa busana hanya beralaskan selimut tipis. buru buru aku meraih bajuku yang tengah berada di lantai dan segera mengenakannya.

"anggaplah semalam itu bonus untukmu dan jangan pernah berharap lebih dariku.." ujar arjuna yang sangat menyakitkan hatiku. ternyata benar aku sudah tidak dianggap lagi disini. dan anak yang kukandung ini sudah tidak dia inginkan lagi sepertinya.

" jadi kakak menganggapku sebagai apa?pajangan atau wanita penghibur? ucapku marah merasa di hina oleh suamiku sendiri.

" aku tidak menganggapmu suatu yang penting dan tidak akan pernah, ingat itu gadis.." volume suara arjuna kini meningkat membuatku sungguh nanar dibuatnya. belum pernah aku dianggap seperti ini oleh orang lain.

"asal kamu ingat yaa kak juna, aku disini masih menghormatimu, menghargaimu sebagai suamiku sendiri, aku sudah berusaha sebaik mungkin padamu dan sesabar mungkin sama kamu sampai detik ini, kamu memang memungutku di tempat pelacuran beberapa bulan lalu, dan juga kamu tau aku belum ternodai sedikit pun oleh mereka karena kamu yang mendapatkan semuanya dari ku hingga aku hamil anakmu, dimana perjanjian kita yang bilang kamu tidak akan pernah menyakitiku? dimana tuan arjuna yang terhormat?

gadis dan arjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang