juliakornelius X LusiPermatasari0
Dalam gedung MID (Military Intelligence Department)
"Kau pikir apa yang sedang kau lakukan, Kolonel Chermain Vadenghird!" Pria paruh baya tersebut bangkit membanting sebuah berkas laporan di mejanya. Kembali melanjutkan dengan urat besar terpampang di pelipis matanya.
"Berleha disaat tugas?! Apa kau ingin membunuh semua regumu, hah! Beri aku alasan masuk akal, atau ...."
"Tidak ada alasan jendral. Aku melakukan sesukaku. Kau bisa langsung menghukumku." Chermain pria itu dengan sombong menantangnya.
"Keluar!"
Internationality General Lab
Didalam sebuah lorong sempit Laboratorium tanpa sedikit pun cahaya, sekelebat bayangan melintas. Membuat seorang ilmuan yang hendak menaiki lift membatalkan niatnya. Kembali menyalakan lampu dan berjalan menghampiri. Bayangan itu lewat kembali! Dia dengan cepat berlari mengikutinya, setelah dipermainkan ke kiri dan kanan, tetapi tetap kehilangan jejak.
Brukk.
Tiba-tiba saja benda keras menghantam kepalanya. Pria berpakaian gelap muncul tepat di belakang orang yang baru saja tumbang. Menatap pintu kokoh tersembunyi pada celah buntu. Ia membukanya, barisan alat bedah tertata rapih di atas meja. Mata itu menatap tajam, tak sedikit pun rasa takut. Ia kemudian mengambil ID di lehernya, membuka plastik sampah berisi seragam cleaning service, memakainya baru kemudian memasukan jasad tersebut dan menutupinya dengan gumpalan kertas sampah. Ia membuka laci dan menemukan sebuah proposal, diambillah proposal itu dan bersiap membuka jalur pelarian.
Melewati beberapa petugas keamanan yang berkeliling dengan alami, ia menundukkan topi lebih dalam. Menuju area pembakaran sampah, masuk hendak menaruhnya. Tepat saat alarm kebakaran menyala langsung bergegas pergi bersamaan dengan cleaning service lain yang juga membawa plastik sampahnya. Dengan cepat membawanya pergi. Hingga tepat di depan pintu keluar petugas menghentikannya.
"Mengapa dibawa keluar?" Suara tegas dengan pakaian gelap berdiri merentangkan tangan mendominasi.
"Ah, itu karena panik suara alarm, saya membawa sampah ini hingga ke lantai bawah. Mungkin akan lebih mudah menggunakan pembuangan di belakang gedung." Ia mendongakkan kepalanya dengan konstan dan tersenyum. Menampilkan wajah chubby yang berisi. Segera petugas itu mengambil tangannya dan berdehem mempersilahkan lewat.
Di arah lain tepat di belakang gedung dari arah parkiran mobil melintas, seorang pengendara menabrak pos satpam dengan suara klakson nyaring. Semua tim keamanan yang tersisa berkumpul. Disisi lain mobil sedan hitam melaju melewati mereka semua dengan anggun, menyetir santai. Ia menepuk plastik yang disembunyikan dibawah kursi belakang.
"Kau begitu lama! Aku harus memutar arah berkatmu, Garden! Menyebalkan!"
"Maaf, Tuan, panggilan alam sejauh ini lebih penting. Juga mohon diingat kembali, nama saya Bhardien Taxiky." Pemuda angkuh tersebut melepas tambalan pipi chubby-nya dan menyatukannya bersamaan dengan tumpukan pakaian yang baru saja dikenakan.
Kediaman Kolonel Chermain
"Apa lagi kali ini, heh? Lihat saja Kakek Tua! Aku pasti akan membuatmu lebih sering menarik urat Hwohoho!" ucapnya meremehkan sambil memegang kotak berisi hukuman. Saat mulai membacanya ekpresinya segera berubah drastis mulai dari saat tertawa riang hingga akhirnya semakin suram dan suram setelah membacanya. Ia mendongak dan segera membuka selimut, menutupi seluruh tubuhnya dan menghentak-hentak dengan mata berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side
Mystery / ThrillerSebuah kumpulan cerpen kolaborasi, mencoba mengungkap sisi gelap orang-orang di sekitar kita yang tampak baik-baik saja, bahkan sisi gelap yang berusaha disembunyikan dari dunia.