I don't know

20 4 0
                                    

Di depan mereka aku adalah orang yang buruk.
Yah, ternyata kalian benar.
Aku memanglah buruk.

Aku angkuh!
Aku sombong!
Aku egois!
Aku tidak peka!
Dan segala hal buruk lainnya ada didalam diriku.

Hei, aku lihat kau selalu bahagia.
Apa kau tidak pernah merasa sedih lalu menangis sekalipun?
Itu yang selalu mereka katakan padaku.

Hah..
Mereka tak tau, akupun pernah menangis.
Disaat aku berada dalam titik lemahku.
Disaat aku merasa sudah lelah untuk segalanya.
Disaat semua kesabaranku terasa sudah sampai dibatas akhir.

Ku tumpahkan semua lewat tangis.
Untuk menghilangkan beban dalam hatiku.
Aku menangis dalam kesunyian.

Bercerita?
Berbagi?
Oh tidak!

Aku tidak bisa membagi semua masalahku pada orang lain.
Karena aku tidak tahu, apakah mereka benar-benar peduli padaku atau hanya ingin tahu saja.
Aku lebih senang berbagi kebahagiaanku dibanding dengan kesedihanku kepada orang-orang.
Akan lebih menyenangkan jika kita bisa berbagi kebahagian kepada orang lain.

Jika aku sedang sedih, maka aku akan lebih memilih untuk menyimpannya sendiri.
Ada beberapa memang, aku akan menceritakan dan membaginya pada orang-orang yang ku percaya.
Mereka adalah keluarga dan sahabat-sahabat ku.

Kenapa tidak dengan teman?
Ya, aku tidak ingin membagikan perasaanku kepada sembarang orang.
Bukan berarti aku tidak percaya pada teman.
Akan tetapi aku lebih nyaman berbagi kepada mereka yang tulus menyayangiku.

Sudah jelas keluargalah yang paling tulus menyayangi kita.
Lalu, setelah keluarga adalah sahabat kita.
Sahabat adalah orang yang akan menerima segala kekurangan kita.
Mereka akan menutupi kekurangan kita dengan kelebihan yang ada pada diri mereka.
Dengan begitu, kita akan saling melengkapi satu sama lain.

Diatas semua itu, yang paling mengerti kita adalah Allah SWT.
Kita harus percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Mendekatlah pada Allah SWT, ceritalah kepada-Nya.

***

Thank you...

IG: hidayah_nr01

Untaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang