1.3K 247 31
                                    

┍━━━━━━━━»•» : warning : «•«━┑

● just funfic
● votmen juseyo!
● gausah jadi siders,
● lu kira mikir gak pake otak?

┕━»•» : warning : «•«━━━━━━━━┙

●●●

Mata itu perlahan terbuka. yang pertama dilihat adalah, sebuah atap berwarna putih. telinganya mendengar suara orang berteriak memanggil dokter. hidungnya mencium bau obat obatan.

Seorang dokter menghampirinya. lalu melakukan sesuatu pada dirinya. mungkin dokter itu sedang memeriksa keadaannya.

Jay menoleh ke kanan dan ke kiri. menemukan seseorang dengan wajah manis serta cantik tengah menatapnya khawatir. Di belakangnya, terdapat 2 orang anak kecil yang saling ber pelukan tengah duduk di sofa.

Siapa mereka? jay tak mengenal mereka.

Setelahnya, dokter menghampiri pria manis itu. membicarakan sesuatu yang tak bisa Jay dengar dengan jelas mengingat kesadarannya yang masih belum sepenuhnya terkumpul.

Dokter dan pria manis itu keluar dari ruangan. Meninggalkan Jay yang sedang kebingungan akan nasibnya. apa Jay sempat mengalami henti jantung atau semacamnya saat dia tidur?

Suara sepatu terdengar, lalu dia melihat seseorang menggendong salah satu anak kecil yang tengah duduk di sofa. Membawanya mendekat pada jay.

Wajah manis, senyum yang di hiasi dimple, mata cantik itu. dia jungwon! jungwonnya! Jungwonnya dengan versi lebih dewasa.

“xiaohao, say hai to daddy” katanya.

“hai daddy!” sapa anak kecil itu ceria.

Jay tertegun. apa katanya? daddy? apa dia anak Lia? tapi, bukankah anak Lia bernama Yaowen dan bukan Xiaohao?

“daddy?” tanya Jay parau.

“yes daddy! I'm your child!” jawab xiaohao semangat.

“won?” Jay melirik Jungwon.

Jungwon mengangguk, senyumnya tidak luntur. “dia Hans Park, nama chinanya Yan Haoxiang, anak kamu. inget kan kalo mama kamu pernah dateng ke rumah cuma buat ngasih bayi? itu dia. jangan tanya kenapa dia udah gede. karna kamunya yang kelamaan koma” jelas Jungwon.

“berapa? berapa lama?”

“4 tahun”

“Karna apa?”

“aku gak tau pasti kejadiannya gimana. dimalem paman chen mukul kepala aku pake vas bunga dan kamu bawa aku ke rumah sakit, kamu kecelakaan waktu balik lagi ke rumah buat nyamperin paman chen. kamu keilangan banyak darah. beberapa organ ada yang rusak dan berakhir kamu koma. tapi kamu tenang aja, kata dokter. kalo kamu udah sadar, berarti kamu udah sembuh. tinggal masa pemulihan. Karna semua organ udah ada yang di ganti dan udah ada yang membaik. ” jawab Jungwon panjang lebar.

“kata mama si gitu ceritanya” sambung Jungwon.

Jay diam. hatinya senang. Ternyata selama ini hanya mimpinya saja. mimpinya yang berada dalam keadaan koma. jay pastikan itu adalah mimpi terburuk seumur hidupnya. di tinggal oleh Jungwon dan hidup bersama anak orang lain..

Tanpa sadar, air mata menetes di sudut mata Jay. Jungwon yang melihatnya langsung saja menghapus air mata itu.

Sejenak, Jungwon menurunkan Hans dan menyuruhnya bermain bersama anak kecil yang sedang duduk di sofa.

“kaa, makasih udah sadar. walaupun waktunya cukup lama. aku sayang kaka”

Jungwon mengecup dahi Jay lama, lalu mengelus pucuk kepalanya. Membuat Jay merasa nyaman dan kembali tertidur.

Sekarang, dia tenang. tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi. jungwon sudah bersamanya. dengan seorang anak yang hadir di tengah tengah mereka. walaupun bukan darah daging mereka sendiri.























Bersumbang..

E N D ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang