أربعة

1.3K 215 4
                                    

┍━━━━━━━━»•» : warning : «•«━┑

● just funfic
● votmen juseyo!
● gausah jadi siders,
● lu kira mikir gak pake otak?

┕━»•» : warning : «•«━━━━━━━━┙

●●●

Sudah berbulan bulan setelah kepergian seojoon. Jay semakin terlihat seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. Sedangkan yaowen, dia bertingkah seperti tidak terjadi apa apa. Bahkan dia sudah membawa kekasih baru.

Jay lagi lagi berada di taman kota lama. Memang sudah menjadi rutinitasnya selama 2 bulan lamanya di setiap sore dia akan berkunjung kemari. Harap harap Seoojon akan kembali.

Namun kenyataannya hingga kini seojoon atau jungwon tidak pernah kembali.

Suara langkah kaki seseorang terdengar mendekat. Membuat Jay menoleh. menemukan seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum.

Alis Jay menyernyit “bunda?” katanya.

Wanita itu berdiri di hadapan Jay. Mengusak surai yang sudah mulai memutih itu pelan. Lalu memegang kedua bahu Jay.

“tunggu apa lagi? pulang dan tidur. ini udah mulai petang. kamu butuh istirahat”

“bunda ko ada di sini? bunda bukannya udㅡ”

“Jay mau ketemu Jungwon kan?” Jay mengangguk.

“sekarang, pulang dan tidur”

Jay diam. matanya masih menatap wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Jungwon.

“bunda pergi dulu ya?” pamitnya.

Tanpa mendengar jawaban dari Jay, wanita itu pergi. tidak. tidak seperti Jungwon yang menghilang layaknya debu. Wanita itu benar benar pergi tanpa menjadi debu.

Jay memutuskan untuk pulang. Sudah sore, dan Yaowen sendirian di rumah. dia harus pulang sekarang.















Bersumbang..

E N D ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang