#3 Three

2.7K 330 58
                                    

Bel kebebasan berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar dari kelas, bersiap untuk menjamah seisi kantin

Namun berbeda dengan Yuji. Semangatnya hilang sejak pagi tadi. Ia berjalan keluar dengan malasnya, ia tidak berniat pergi ke kantin melainkan ke kelas kakaknya dan mengajak berkelahi secara jantan

Belum sampai Yuji keluar, kerah belakangnya sudah ditarik terlebih dahulu oleh seseorang. Ia menoleh dengan malas. Oh, hanya gurunya ternyata. "Mau kemana?"

"Ke kelas Sukuna"

Gojo menaikkan kedua alisnya. "Ngapain?"

"Mau gelut" balas Yuji malas

Gojo mengangguk. Ia kemudian melepaskan kerah anak itu, lalu menepuk punggungnya pelan. "Kalo udah mampir kekantin, gue tunggu lo disana. Lama masa hukuman lo gue perpanjang"

Yuji mengangkat jempolnya. Kemudia ia pamit kepada guru kesayangannya itu untuk pergi ke kelas Sukuna

Setelah ia sampai dikelas sang kakak, Yuji mencari sosok keberadaan orang berwajah seram itu. Namun, setelah dicari ternyata orang itu tidak ada disana. Kemana dia? Semangat Yuji tidak akan kembali jika belum memberi Sukuna sebuah bogeman mentah diwajahnya

Yuji mendengus. Percuma jika ia terus berdiri disini jika orang yang dicarinya tidak ada. Lebih baik ia pergi kekantin, perutnya sudah keroncongan minta diisi makanan. Toh mungkin kakaknya juga sudah pergi kekantin untuk mengapeli teman sebangkunya Fushiguro Megumi, mengingat bahwa Sukuna adalah spesies orang bulol

🍲🍲🍲🍲🍲

Suasana kantin terlihat cukup ramai, ia sedikit kesulitan mencari keberadaan buronannya. Ia menyipitkan kedua matanya, ia dapat melihat senseinya yang sedang melambai kearahnya. Itu tidak penting sekarang. Tujuannya kemari hanya untuk mencari sang kakak

Yuji tersenyum miring. Ia menggulung lengan seragamnya hingga kesiku, saat sudah mengetahui lokasi kakaknya berada. Sukuna dengan santainya makan bersama Megumi dimeja pojok belakang, ia harus memaji kedua matanya yang cukup jeli

Yuji menarik nafas dalam. Setelah itu ia berlari kearah meja Sukuna dan berteriak hingga menjadi pusat perhatian seluruh kantin. "SUKUNAAAAAAA"

Sukuna tersedak es teh yang ia minum. Panggilan itu terasa seperti sebuah sangkakala untuknya. "Mampuss deh gue"

Sukuna hendak lari. Namun tengkuk belakangnya sudah ditendang terlebih dahulu oleh Yuji, hingga membuatnya tersungkur kelantai. Semua murid menahan tawa, mereka tidak ingin dijadikan objek mutilasi Sukuna jika sampai ketahuan menertawakannya

"Anjing dek! Sakit gob-"

"APA?! GARA GARA LO GUE SAMPE KEJAR KEJARAN SAMA KEPSEK YAGA! DAN GARA GARA LO GUE HARUS JADI ASISTENNYA GOJO SENSEI SELAMA SEMINGGU!" Yuji sudah memukuli kepala kakaknya dengan brutal

Sukuna meringis. Ia baru tau bahwa ternyata adiknya bisa seganas ini. Tapi, bukan berarti ia kapok dengan perbuatannya. Justru ia akan semakin gancar menjahili adiknya setelah ini

Gojo memperhatikan pertengkaran mereka dari jauh dengan memakan pangsitnya sebagai cemilan. Lumayan ia bisa melihat film aksi secara langsung. Sedangkan Megumi sudah pergi sedari tadi, ia tidak berminat melihat kelakuan kedua saudara idiot itu

"Bilang aja lo seneng jadi asistennya si ubanan itu" ucap Sukuna santai

Yuji berhenti memukulinya. Ia menatap takjub sang kakak. Bagaimana ia bisa tau? Apakah Sukuna merupakan seorang peramal? Apapun itu tebakan Sukuna sangat tepat sasaran

"Kok tau? Tapi makasih loh gara gara lo gue bisa deketan sama Gojo sensei" Yuji menepuk kepala sang kakak. Lalu berdiri dari punggungnya. "Gue dah puas mukulin lo, monggo dilanjutin ngapelnya"

Yuji berjalan santai kearah meja yang menjadi tempat Gojo menonton pertengkaran mereka. Dengan begini, semangatnya kembali lagi pada dirinya

Sukuna mengusap punggung beserta kepalanya yang terasa nyeri. Ia melihat bangku didepannya dimana Megumi duduk tadi. Kosong? Kemana dia? Apakah gebetannya itu pergi saat dia bertengkar dengan adiknya?

"Adik bangsat" Sukuna pergi tanpa membayar makanannya. Ia tidak peduli jika ia diteriaki oleh orang yang menjual makanan ini, toh ia juga hobinya ngutang. Jadi tidak masalah. Menurutnya, semakin banyak dia ngutang semakin dibukakan pintu rejekinya karena ngutang adalah suatu amal jariyah dikamusnya Ryomen Sukuna

🍲🍲🍲🍲🍲

Yuji memakan semangkuk pangsit didepannya dengan lahap. Gojo sedikit gemas ditempat. Walaupun cara makan muridnya seperti babi, tapi dimata Gojo itu terlihat 1000% lebih imut

Gojo membelai rambut Yuji yang sedikit berantakan tadi. Ia tidak keberatan selama yang melakukannya adalah sensei tercintanya. Toh ia juga menganggap senseinya itu seperti ayahnya sendiri. Jika Gojo mengetahui hal itu, mungkin ia akan patah hati nanti

"Gak nyangka. Ternyata Yuji bisa jadi bar bar juga"

"Gak sih, sebenernya aing itu kalem cuma kalo sama Sukuna bawaannya pengen gebukin" balasnya santai

Gojo tertawa. Ia setuju dengan perkataan Yuji, karena dia sendiri juga ingin memukul wajah Sukuna mengingat bahwa ia memiliki tampang yang menyebalkan serta sifatnya yang songong dan pilih kasih

"Gua kadang ngira kalo kalian itu nggak saudaraan. Soalnya kalo sama Yuji bawaannya pengen ngawinin, kalo sama Sukuna bawaannya pengen ngajakin baku hantam"

Yuji menaikkan satu alisnya, lalu menatap gurunya itu polos. "Tapi gue gak mau punya suami ubanan kaya bapak"

Gojo manyun. Ia tidak terima jika dibilang ubanan. Walaupun rambutnya berwarna putih, tapi wajahnya ini mengalahkan standar orang seumurannya. Bahkan orang orang tidak percaya jika dirinya hampir menginjak kepala 3

"Warna rambut doang mah gak masalah yang penting mah wajah aing kasep pisan" ucapnya membanggakan diri

"Ganteng sih, tapi sayang cuma gue anggep guru doang"

Bagaikan ditusuk 100 lidi, hati Gojo rasanya ngilu sekali. Jadi selama ini ia hanya dianggap sebagai guru saja oleh Yuji? Gojo ingin menangis sekarang juga

Gojo akhirnya terdiam. Ia tidak bicara sedari tadi dan meminum es tehnya yang tersisa setengah dengan malas. Ia cukup galau untuk sekedar membuka suara

Yuji heran karena gurunya itu tidak bicara sedari tadi. Apakah ia marah padanya? Jika memang benar ia marah, apa penyebabnya? Yuji tidak merasa jika dirinya berbuat salah

"Gue salah apa sih?"

Tbc

note: jadi Sukuna sama Yuji tuh saudaraan, tapi ceritanya Sukuna gak mau make marga Itadori. Jadi dia nyiptain marganya sendiri, yaitu Ryomen. Gitu lah pokoknya😅

Btw kasian Gojo sensei. Yuji peka dikit dong ah😏

gojoyuji crazy teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang