"Pendekatan"
Sudah sekitar tigapuluh menit berlalu tetapi Vanya belum juga di jemput. Ia menghubungi supirnya lagi tapi tak ada balasan, Vanya akhirnya mecoba menghubungi maminya.
Panggilan tersambung "Halo mi" ucap Vanya
"Iya kenapa sayang?" tanya mami Vanya yang bernama Dinda
"Pak Bono kemana sih, kok nggak bisa di hubungin daritadi. Anya nungguin daritadi, sekolah juga udah sepi" dumel Vanya
"Astaga Mami lupa tadi Pak Bono nganterin Papi" ucap Dinda
"MAMIIII KENAPA GAK BILANG DARITADI?!" teriak Pani
Dinda menjauhkan ponselnya dari telinga. "Ya kan lupa" kata Dinda terkekeh
"Ck terus Vanya pulang naik apa?" sembari menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Ya- " belum selesai Dinda berbicara tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya
"Eh¸ Iden? Kenapa ya?" Vanya menjauhkan ponselnya
"Lo.. belom pulang?" tanya Iden sambil menunjuk Vanya
"Ya kalau gua udah pulang ga gak disini" jawab Vanya
"Hehe, pulang bareng gua mau gak?" tawar Iden
"Hm gak usah gua naik ojek online aja" tolak halus Vanya
"Udah sore kelamaan kalau nungguin ojek, sama gua aja" ucap Iden
"Emangnya Naomi kemana?" tanya Vanya
"Udah duluan dia sama pacarnya" jawab Iden
"Ayok, gua nggak bakal macem-macem kok sama lu" lanjut Iden
"Tapi... rumah kita kan gak searah" ucap Vanya
Iden tersenyum lalu menarik tangan Vanya dan menaiki motor ninja hitamnya. Ia hanya diam memperhatikan Iden yang sedang menstater motor.
"Lu ngapain diem disitu, ayok naik" ucap Iden
"Serius nggak papa?" Vanya merasa tak enak karena rumahnya dengan rumah Iden tak searah. Iden melepas jaket jeans miliknya lalu memberikannya kepada Vanya.
"Iyaudah naik, pake ini juga" Iden menyerahkan jaket miliknya dan diterima oleh Vanya
"Buat?" Vanya melihat jaket yang tadi diberikan Iden lalu menatap Iden
"Ya buat nutupin paha lo lah" ucap Iden yang merasa gemas terhadap Vanya. Dan Vanya menjawab ucapan Iden dengan anggukan
~~~~
Selepas mengantar Serena, Lucas langsung menuju rumah tanpa berniat berkumpul dengan teman-temannya.
Lucas baru saja menyelesaikan ritual mandinya dan ia duduk di bangku yang biasa ia gunakan untuk belajar lalu langsung membuka ponselnya. Lucas membuka aplikasi Instagram lalu mengetik nama seseorang.
Waktu pun berlalu dengan cepat tetapi dirinya tak dapat menemukan username seseorang yang sejak tadi ia cari. Lucas melempar ponselnya ke kasur lalu menyederkan tubuhnya.
"Masa dia gak punya ig si"
"Gak mungkin banget"
"Apa besok gua minta aja sama dia sekalian nomornya juga"
"Argh nggak nggak mau di taro mana muka guaa"
TOK
TOK
TOK"Bang?" panggil seseorang yang mungkin tadi mengetuk pintu kamar Lucas
YOU ARE READING
First Love
Fiksi RemajaLucas Alexander, atau biasa dipanggil Lucas. Laki-laki yang bisa di bilang nyaris sempurna. Wajah tampannya yang digila-gilai oleh perempuan, sifat dingin yang dijadikan tantangan tersendiri oleh para perempuan yang berlomba-lomba mencairkan hati be...