"gw nggak mau chat lo lagi, gw takut baper sama lo"
ucap pria itu sambil menunduk di depan seorang gadis.
gadis itu menatap pria di hadapannya dengan alis bertautan.
'wait?!, gw bikin dia baper??' teriaknya dalam hati
"Pagi semua! "sapa guru cantik dan masih muda di sekolah tersebut.
"pagi buuuk! "balas murid di kelas 12 IPA 2 dengan nada semangat.
"Ibuk ibuk, saya punya sesuatu buat ibuk"ucap gandy, ketua kelas yang senang sekali menggoda buk mis tersebut.
"iya, apa gandy? "tanya buk mis tersebut.
Dengan wajah yang sok imut, gandy berjalan ke depan dan memberikan setangkai bunga mawar putih, yang sayangnya patah. Gandy melongo melihat bunga mawar tersebut.
Semua murid di kelas menertawainya,tidak dengan chania yang cuman diam sambil menyumpal telinganya dengan earphon.
Tok! Tok! Tok! Mata semua langsung beralih ke pintu, dan melihat seorang cowok dengan senyum khas nya.
"Haaaaiiiiii sayang eh buuuk".dengan senyum manisnya. Semua orang langsung menyorakinya.
"Kenapa terlambat fakhri?,kamu tidak bosan bosan ya terkena hukuman dari pak fahmi"heran buk mis. Fakhri cuman tersenyum, dan langsung masuk ke dalam kelas. Pandangannya langsung tertuju ke chania yang sibuk dengan novelnya dengan telinga yang tersumpal earphon.
Fakhri langsung duduk di belakang chania, sambil terus memandangi punggung chania, fakhri membayangkan dirinya berpacaran dengan cewk di depannya ini.
Skip skip
Jam istirahat pun berbunyi dengan nyaring membuat semua siswa siswi berlari mengerumuni kantin. Chania yang masih di kelas dengan novelnya di ganggu oleh fakhri.
"Hai, boleh kenalan nggak, nama gw fakhri,lo boleh manggil gw dengan nama apapun, oh iya mau ke kantin bareng gw nggak." tawar fakhri dengan senyum manisnya yang mampu membuat semua cewk yang melihatnya luluh seketika, tetapi tidak dengan chania, dia cuman diam menatap fakhri.
"gw chania" itu lah kata"yang keluar dari mulut chania.
Fakhri tersenyum lebar, dan kembali mengajak chania untuk ke kantin. Akhirnya chania mau.
Mereka berjalan beriringan, dengan fakhri tersenyum,sedangkan chania cuman diam menatap lurus ke depan.
Semua mata lngsung tertuju ke arah mereka berdua. Fakhri cuman diam sambil tersenyum tipis dengan kedua tangan di dalam saku celananya, sedangkan chania masih dengan earphonnya, dengan tangan sebelah kanan memegang novel. Ada yang melihat mereka dengan tatapan yang tidak suka dan ada yang kagum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fakhri ramadhani
Chaniavinanda
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
