Hurt

1.8K 176 13
                                    

Dengerin dulu yup👇🏻



tepat pukul delapan, Zishu terbangun saat seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan ribut. tiba-tiba saat membuka pintu terpampanglah wajah khawatir Wei wuxian

Pria itu membolak-balik tubuh berisi milik Zishu, tanpa mengatakan sepatah kata pun wuxian menarik sang adik dengan pelan dan membawanya nya ke kamar mandi yang ada di lantai dua. ya bagaimanapun tidak mungkin ada kamar mandi di loteng bukan

"bersihkan dirimu, aku akan mengobati luka-luka mu"

seolah mengerti tatapan sang adik yang menatapnya penuh tanya Wei wuxian langsung menggiringnya masuk ke toilet

"pasti semalam tuan Wen melukaimu, tidak usah tanya bagaimana aku tahu yang jelas sekarang kita harus segera mengobati lukamu"

sekitar sepuluh menit berlalu pemuda hamil itu keluar dengan memakai pakaian kering yang sudah disediakan

dengan sedikit dibantu Zishu akhirnya sampai di kamarnya, wuxian rupa-rupanya sudah menyiapkan beberapa obat oles disana

"sebaiknya kita mulai memikirkan bagaimana masa depan anakmu jika ia terlahir, maksudku apa kau yakin bisa bertahan?" istri Wen itu dengan ragu mengangguk saat luka punggungnya di urusi oleh sang kakak

"tapi coba pikirkan, meskipun kau bisa menahannya belum tentu anakmu bisa, dengan perilaku ayahnya yang seperti itu anakmu bisa tertekan bahkan terluka"

"xian gege, kau tidak perlu khawatir aku yakin bisa mengurusinya"

"ini bukan masalah bisa mengurus atau tidak, tapi apa yang mungkin terjadi di masa depan, psikis mu bahkan disakitinya tiap hari dan ia tidak main-main jika memukul juga menganiaya dirimu, Bagaimana dengan anakmu kelak"

perkataan itu membuat Zishu tertunduk dalam, kini ia mempunyai satu lagi beban pikiran

"Pikirkan lagi masa depanmu, kau masih memiliki aku dan kalau terjadi hal yang tidak terduga hahh... Zishu aku tidak bisa membayangkannya tapi sesuatu yang buruk bisa terjadi kapan saja"

"..." Zishu hanya terdiam membuat lawan bicaranya sedikit geram atas ketidak tegasan sang adik pada dirinya sendiri

"sudahlah, aku akan mengambilkanmu makanan"
















hari menjadi makin siang, Zishu yang senggang memutuskan untuk merajut, tiba-tiba ia mendapat pesan dari ponsel jadul miliknya. tertera nomor tidak dikenal berisi pesan bahwa ia harus mengantarkan makan siang ke Wen corp, kantor sang suami. Ia menebak-nebak jika itu adalah Wen kexing sendiri

meskipun ia merasa aneh saat sang suami tahu nomornya dan tidak biasanya meminta, tapi sebagai seorang istri, Ia tetap harus melaksanakan tugasnya, toh apa yang mungkin terjadi, ia kan hanya bertugas mengantar makanan

"apa gege akan berubah?" gumamnya tersenyum kecil menuruni tangga

dengan bersemangat ia membungkus makanan yang sudah disiapkan entah oleh siapa, maid mungkin


"berhati-hatilah" ucap bibi yian saat ia akan melangkahkan kakinya memasuki mobil

"iya, aku pergi dulu bibi"

Sesampainya di tempat, Zishu tidak bisa masuk dan hanya bisa menitipkan bekal makanan itu, benar-benar singkat hanya antar dan pergi begitu saja
















Tiantang Hua (Flower of heaven)  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang