Masa Kecil

1 2 0
                                    

Nama ku Lili, aku seorang kristiani tapi aku lebih menyukai  adat islam karena menurutku agama islam itu adalah agama yang palinggg indah.

Allahu akbar allahu akbar..
Suara adzan maghrib menggema sampai terdengar ke rumah ku.
Kebiasaan ku saat mendengar adzan adalah duduk di depan jendela kamar ku, suasana yang selalu ku sukai yaitu saat adzan dikumandangkan, karena ku merasa aman tentram dan nyaman ketika mendengar nya.
Ku melihat orang" bergegas sholat di masjid saat adzan telah dikumandangkan.
Dari yang tua muda sampai anak". Ada yang hanya memakai baju biasa ada yang sudah memakai baju koko dan sarung ada juga ibu" yang sudah memakai mukena dari rumahnya ada juga sekeluarga yang datang ramai" untuk sholat ada juga anak" yang datang untuk sholat karena habis diomelin orang tuanya dan jangan lupa rata" dari mereka  ada yang membawa sejadah sendiri yang di sangkutkan ke pundaknya.
Pemandangan itu membuat ku tersenyum hatiku merasa nyaman melihat nya.
Aku tidak berniat untuk mencela mereka tapi aku memang benar" senang dengan kebiasaan mereka.
Bukan hanya kejadian tadi yang aku senangi tapi aku juga senang mendengar lagu" religi dan sholawat" lantunan ayat qur'an juga aku suka meskipun aku gak tau maknanya dan juga mau yang baca suaranya jelek ke bagus ke tapi kalo bacaan nya bagus aku tetep suka.

Kebiasaan mereka yang setiap hari ku lihat membuat ku ingin seperti itu juga, tapi karena keluarga ku yang sangat memegang erat agama nenek moyang dan terlalu posesif, jadi aku selalu takut untuk mengatakannya. Karena itulah aku tak punya teman jika hari libur bisa seharian penuh aku hanya dirumah karena anak" seumuran ku di daerah ku ini rata" mereka beragama islam jadi orang tuaku takut deh kalo aku bergaul sama mereka aku bisa berubah keyakinannya.

Hingga suatu hari ada anak seumuran ku dia juga kristian datang kerumah ku untuk mengajak ku bermain.
"Lily" panggilnya didepan pintu rumah ku yang sedikit terbuka.
"Eh ada Caca, kenapa Ca nyariin Lily?" Jawab mamaku.
"Aku mau ngajak Lily main tante" ucap Caca.
"Oh gitu, Li! Lily!!! ada Caca nih mau ngajak kamu main" panggil mamaku sedikir teriak.
"Iya mah" jawab ku bersemangat.
"Mainnya jangan jauh" ya jangan pulang malam juga dan juga jangan main sama anak" sini ya, kalian berdua aja Oke!" kata mama ke pada kami.
"Oke mah,tante" jawab kami kompak.

Kami berdua menuju lapangan yang ada di dekat bukit, saat itu masih sore jadi ramai anak" yang bermain disana.
"Ca!" ucapku sambil menghentikan langkah
"Ya kenapa?" jawab Caca
"Kita ngapain ke sini kan gak boleh sama mama ku" kataku
"Li masa kita main berdua doang kan gak seru tau" jawab Caca sedikit merengek.
"Kamu tau gak aku sering tau main disini main bareng sama mereka" kata nya lagi
"Emang pertama" aku juga gak dibolehin sama mamaku tapi aku langgar eh akhirnya ketauan deh tapi gak diomelin ko soalnya aku gak ngikutin mereka kata mama ku gitu Li".
"Oh jadi gapapa ya yang penting kita gak ngikutin mereka?" Tanya ku
"Iya Li bener" jawab Caca sambil mengacungkan jempol.
Akhir nya aku pun berkenalan dengan mereka dan bermain bersama, "ini sangat menyenangkan sekali" batin ku.
Tapi tak lama kemudian anak" itu bersiap" untuk pulang.
"Yah ko udah pulang aja si??" gerutu ku
"Li emang begitu, kamu liat gak awan nya udah agak merah kan?" tanya Caca
"Iya" jawabku singkat
"Awan merah ini tanda kalo dikit lagi masuk waktu maghrib jadinya mereka pulang deh kalo mereka nggak pulang mereka bakal diomelin sama mama mereka" jelas Caca.
"Ohh gitu" jawab ku singkat
"Yuk pulang Li, karena mereka juga aku selalu pulang tepat waktu tau jadinya gak diomelin deh sama mamah aku" ajak Caca
"Oh begitu" jawab ku seraya beranjak dari duduk ku.
Kami pun berdua memutuskan untuk pulang juga.
Tiba di pertengahan jalan kami memisahkan diri karena arah rumah yang berbeda.
Sepanjang jalan terdengar suara adzan maghrib bersaut" an dengan indah.
Aku pandangi setiap jalan yang mulai sepi dan rumah" yang mulai terang akan cahaya lampu serta anak" dan orang tua yang ingin pergi ke masjid dengan riang gembira.
Dukkkkhhhh!!!
"Suara apa itu?" batin ku
Lalu terdengar suara anak kecil menangis kencang. Ternyata benar ada anak kecil yang sedang menangis sedang orang tuanya mengomelinya sambil memegang sapu lidi.
"Gak mau ngaji?" Omel ibunya
Anak itu tidak menjawab dia tetap menangis. "Gak mau solat?" Omel ibunya lagi. Anak itu tetap tidak menjawab malah tangisannya semakin kencang.
"Yaudah sanah gak usah jadi anak ibu lagi!" Ujar ibu itu
Tangisannya semakin keras.
Diem nggak!! Kalo nggak diem ibu pukul lagi, MAU!!" bentak ibunya.
Akhirnya tangisan nya pun mulai mereda dan ibunya bertanya sekali lagi.
"Mau solat sama ngaji gak?"
"I-iy-ya-a ma-ma-u-u-u" jawab anak itu sambil segsegan.
Ibunya pun memeluk dan menciumi anak itu dan membawanya kedalam rumah.
"Ngeri tapi indah" batinku.
Tak lama dari itu ada 2 orang anak yang dijewer oleh ibunya, mereka dijewer sekaligus diomeli sepanjang jalan.
"Keren" kataku.

Sesampainya dirumah mama ku menyuruh ku untuk makan malam.
"Li!! Sini sayang makan dulu" kata mamaku lembut.
"Iya mah" jawab ku.
Mama dan Papa menanyakan ku saat tadi aku bermain, karena mereka baru pertama kali mengizinkanku bermain.
Tentu aku menjawab semua pertanyaan mereka dengan sangat gembira dan semangat, mereka pun terlihat sangat senang.

Setelah semua sudah beres aku kembali ke kamar untuk tidur, dan jam sudah menunjukkan angka 9.30 dan masih saja terdengar suara lantunan ayat qur'an dari masjid maupun musholla. Aku pun membuka jendela dan merenung disana ku ingat" kejadian tadi sore, dapat kusimpulkan bahwa anak yang diomelin orang tuanya tadi karena dia tidak mau mengaji dan sholat dan 2 anak yang dijewer itu karena dia pulang terlambat. "Indah nya hidup mereka penuh suka dan tawa" kataku sambil tersenyum lebar dan menatap jalanan yang sudah sangat sepi hanya ada lantunan alqur'an yang menemani. Membuat suasana menjadi aman dan nyaman "beruntung nya kalian bisa beragama islam" kataku seraya menutup jendela dan bergegas tidur.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang