_______ | The Bond | _______
Karin berdiam diri dibawa pohon. Memikirkan interaksi F/N dan Akashi tadi. Dia cemburu pada F/N yang mendapatkan perhatian Akashi dengan mudah. Siapa sebenarnya dia? Kenapa Akashi selalu melihat kearahnya?
Karin menendang pohon di depannya dengan kesal. Tangannya mengepal erat. Dia tidak terima ini. Dirinya yang pertama kali mengenal Akashi daripada F/N, dia yang duluan dekat dengan Akashi. Dia yang paling mengerti Akashi. Benar. Karin merasa dia yang paling berhak untuk bersanding dengan Akashi.
______
F/N merebahkan diri dikamarnya. Menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan kejadian beberapa saat yang lalu. Dia memegang pucuk kepalanya, F/N tersenyum dengan rona merah di kedua pipinya.
Apa ini saatnya berbaikan dengan Akashi?
F/N bangun dari baringnya. Itu bukan keputusan yang buruk. Akan lebih baik jika dia berbaikan dengan Akashi hingga Karin tidak memiliki celah untuk masuk dan merusak hubungan mereka. Tapi ... F/N masih bertanya-tanya, kenapa Karin belum diusir dari rumah ini?
F/N turun dari ranjangnya. Dia agak terburu-buru keluar dari kamarnya, bahkan mengabaikan Obi yang meneriakinya dari belakang. F/N melangkah cepat menuju ruang kerja Akashi. Dia akan menanyakan hal itu pada Akashi, dan berbaikan dengannya.
Pintu ruang kerja Akashi dibuka sedikit keras. F/N melihat kedalam, dia terkejut, matanya membulat dan mulutnya sedikit terbuka. Dan ... hatinya tersakiti.
Pemandangan di depannya membuatnya membeku. Akashi sedang menopang tubuhnya diatas tubuh Karin. Meski matanya menatap kearah F/N dengan terkejut. Karin yang menyadari keberadaan F/N memanfaatkan situasi, dia mengalungkan kedua lengannya di leher Akashi.
"Seijuro~," panggilnya dengan nada manja, membuat Akashi menoleh padanya dan langsung mendorongnya.
"Lepas dasar j*lang, sialan!!"
F/N lari dari sana. Dengan wajah penuh air mata, menuruni tangga, lalu lari kearah pintu keluar.
"F/N!!!" Akashi berteriak memanggilnya, mengejar F/N. Gunawan yang kebetulan lewat jadi bingung. Apa yang terjadi?
"Gunawan sialan! Bantu aku mengejar F/N!!"
Gunawan yang peka meski tidak tahu apa yang terjadi berlari mengejar F/N yang sudah sampai di pagar. Dan bertemu Ryan disana.
"Kumohon, buka pintu gerbangnya," ucap F/N. Ryan bingung, apa yang harus dia lakukan?
"Ryan! Jangan buka gerbangnya!" Akashi berada dibelakang, masih berlari.
"Ryan, kumohon!"
Ditengah-tengah keributan itu. Sebuah asap hitam tiba-tiba mengelilingi tubuh F/N hingga wanita itu menghilang bersamaan dengan hilangnya kepulan asap itu. Akashi berhenti berlari tepat saat kepulan asap terakhir itu menghilang.
Akashi menarik menghirup nafas banyak-banyak. Keringat bercucuran di seluruh tubuhnya. Kedua matanya membulat. Tidak percaya dengan yang terjadi sekarang.
F/N istrinya, menghilang.
"Gunawan,"
Orang yang disebut namanya merinding. Suara Akashi yang memanggil namanya terdengar mengerikan, seperti panggilan iblis.
"I-iya?" Keringat dingin membasahi wajah yang katanya tampan.
"Bawa Karin ke ruang penyiksaan,"
"Weh! T-tunggu! Apa?! Kenapa?! Yah, meski sebenarnya aku nggak keberatan sih,"
"Dia penyebab F/N pergi."
"Pantesan."
"Minta Obi dan Bobby mencari keberadaan F/N. Bryan juga! Dan ... kaburnya F/N dari rumah ini jangan sampai di dengar Karma dan Levi,"
"Are? Apa-apa? Tidak boleh di dengar olehku~?" Yang tidak diharapkan datang. Untung dia sendiri.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, dong. Kalian belum menjawab pertanyaanku~,"
"F/N kabur, enggak tau kenapa," ucap Gunawan santai.
"Kenapa F/N-chan pergi Sei-nii?" Tanya Karma.
Akashi terdiam beberapa saat. Raut wajah Karma yang awalnya tersenyum berubah menjadi datar.
"Dia ... mengira aku memiliki hubungan dengan Karin,"
Suara kepalan tangan yang dilayangkan kewajah terdengar.
______
"Eh? Ini dimana?" F/N mengusap kedua matanya, menghilangkan bekas air mata lalu melihat ke sekeliling.
Kamar luas dengan perabotan yang mewah membuat F/N mengerjabkan mata. Sekarang dimana dia berada?
"Maaf menculikmu tiba-tiba,"
Suara pria dengan nada datar membuat F/N menoleh. Dia mendapati lelaki bersurai putih dengan manik hitam menatapnya dari bingkai pintu. Tunggu! Apa lelaki itu punya penyakit? Kenapa rambutnya berwarna putih sementara wajahnya masih terlihat muda?
"Wah, apa kau terpesona dengan ketampananku? Jangan, itu tidak boleh! Sangaaat tidak boleh,"
F/N menatap datar pria di depannya. Dia kira lelaki ini orang yang dingin dan kalem. Ternyata dia terlihat hampir sama dengan Gunawan.
"Kau siapa?"
"Kau sendiri siapa?" Lelaki itu bertanya balik.
"Bukankah kau yang barusan bilang 'maaf menculikmu tiba-tiba,' tuan?" Tanya F/N berusaha sabar. Muncul lagi orang yang tidak jelas.
"Oh, iya ya."
F/N menghela nafas.
"Jadi? Kenapa aku diculik? Dan ... kau siapa?""Oh iya! Aku punya urusan mendadak! Jadi, maaf aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu sekarang! Sampai jumpa~~," pria itu pergi. Menutup pintu kamar yang ditempati F/N lalu menguncinya.
"Hei!!!" F/N berjalan kearah pintu. Mengetuknya dengan keras.
"Keluarkan aku dari sini!!"
Tidak ada jawaban.
F/N menyerah. Dia duduk diatas lantai. Menatap langit-langit kamar yang mewah ini. Apalagi sekarang? Setelah melihat suaminya bersama wanita lain, lalu dirinya di culik oleh orang tidak jelas? Cobaan apa lagi ini?
F/N menangis. Untuk ibu hamil sepertinya dia tidak tahan. Batinnya selalu di uji. Dan disaat seperti ini ... dia merasa sendirian.
________
Pendeq. Hehe.Andift MieGoreng6.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨The Bond✨ (Sequel of The Billionaire) {Akashi x reader}
FantasyPair : Akashi Seijuro x Reader. Karakter milik Tadoshi Fujimaki ✨WARNING!!! ✨ Book ini sebuah Sequel, mungkin akan ada beberapa hal yang bakal dibahas dari book The Billionaire (Book sebelumnya). Cover book By Me;) ______ The Bond _____ Tali cinta y...