3

1.4K 139 2
                                    

Bukannya mengejar dan menenangkan Naruto yang menangis dan pergi begitu saja, Sasuke malah sibuk menjelaskan tentang sisi buruk Naruto yang membuatnya berkhianat dengan Sakura yang saat ini sedang setengah mati menahan rasa malu karena image baiknya sebagai seorang gadis idaman sekampus terancam kotor.

Disisi lain Naruto yang sudah berhasil pergi dari lapangan segera mendudukkan dirinya di lantai dan menyender di tembok kelas tapi tak seberapa lama kemudian Naruto segera berdiri dan membawa tasnya pergi dari kampus begitu saja.

Naruto pergi menggunakan mobil yang sudah dengan sengaja disembunyikannya dari anak-anak kampus.

"Hahh, akhirnya aku bisa pergi juga",ucap Naruto lega setelah berhasil duduk dengan nyaman di kursinya.

"Bisa kita berangkat sekarang? Aku ingin bertemu dengan calon suamiku sekarang",ucap Naruto pada supir mobilnya.

"Baik, Nona. Seperti yang anda inginkan"

Dengan dalam keadaan senang, Naruto mendatangi Apartemen Itachi, mengenali jika setiap kali calon suaminya itu lelah sehabis foto model, pasti istirahatnya di apartemen kesayangannya.

Menekan bel, Naruto menunggu Itachi membukakan pintu untuknya.

"Kak?",sapa Naruto melihat Itachi membukakan pintu.

Yang Naruto lihat saat ini adalah sosok lain Itachi.

"Kakak, ada apa denganmu? Kakak sakit?",tanya Naruto khawatir dan Itachi langsung menarik tangan Naruto masuk ke apartemennya lalu menutupnya.

"A-apa yang sedang kau lakukan disini Naru?",tanya Itachi heran, suasana hatinya sedang memburuk saat ini.

"Um.. kakak, hueeee",Naruto yang awalnya tenang tiba-tiba menangis di hadapan Itachi. Itachi langsung panik.

"Ada apa? Sasuke membuatmu menangis lagi?",tanya Itachi panik.

'Lagi? Kapan aku pernah menangisi b*j*ng*n sepertinya, ini hanya pura-pura saja kakak',pikir Naruto diam-diam pada Itachi.

"Sasuke.. hiks.. tadi di lapangan kampus, ada video rekaman Sasuke mendustaiku",jelas Naruto sembari terisak-isak tapi menjelaskan dengan lancar hingga Itachi dapat mendengar dengan jelas dan lengkap bahwa Sasuke telah berkhianat.

'Sepertinya Naru tidak bercanda, dia bahkan tidak lagi memanggil Sasuke dengan panggilan sayang',pikir Itachi dalam hati, sudah melupakan kegundahan hatinya sendiri.

'Omong kosong! Bagaimana mungkin aku sedih karena itu? Jika bukan karena aku sendiri yang sengaja memasang video tersebut di layar tancap saat semua orang-orang di kampus berkumpul.. hanya untuk membuatnya malu, aku juga ogah pura-pura menangisinya',pikir Naruto merasa geli.

"Naru jangan sedih. Nanti kakak akan memberi Sasuke pelajaran",ucap Itachi berusaha menenangkan.

Naruto malah menggeleng dan menghapus habis air mata palsunya.

"Sekarang itu sudah tidak penting lagi kak",balas Naruto kembali tenang.

'Dia bahkan berpura-pura kembali tenang di depanku',pikir Itachi merasa gelisah.

"Kakak tadi ada apa? Sepertinya ketakutan? Apa kakak ada masalah?",tanya Naruto menatap Itachi dengan berkaca-kaca karena pura-pura menangis tadi.

"Itu..",Itachi terlihat berat untuk menjelaskan kondisinya pada Naruto tapi Naruto sama sekali tidak terlihat akan mengalah pada Itachi.

"Katakan saja kak, pasti akan kudengarkan",balas Naruto dengan mantap.

"Aku.. aku akan segera bertunangan dengan seseorang",ucap Itachi dengan tidak lengkap tapi Naruto tahu jelas maksud Itachi.

"Maksud kakak? Kakak dijodohkan?",tanya balik Naruto, pura-pura tidak tahu.

'Sepertinya tou-san dan kaa-san sudah mulai bertindak, syukurlah! Setelah ini aku sudah tidak perlu lagi berpura-pura',pikir Naruto merasa senang.

Itachi pun mengangguk dengan ragu kemudian menatap Naruto sedih.

'Sepertinya cintaku padanya harus benar-benar berhenti sampai disini',pikir Itachi lesu, tidak tahu harus berbuat ataupun berkata apalagi.

Keduanya pun saling terdiam dengan pandangan masing-masing.






Kamis, 11 Maret 2021
6:03

Status Palsu {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang