4 : Aib Pertama

965 170 36
                                    

yuna
boba yoo
lg buy 1 get 1 nih
sekalian lo roll depan disana

yujin
gaadaa motor

yuna
w jemput laaah
siap2 lo gue mau otw

yujin
iye

YUJIN.PANIK.

Sebenarnya tadi dia hanya alasan tidak ada motor. Supaya Yuna nyerah terus gak ngajak dia lagi.

Kemarin, ternyata Sungchan chat hanya untuk menanyakan nomor slide yang dia presentasikan. IYA CUMA KAYAK GITU. Tapi impact nya, Yujin harus rela mau roll depan di depan khalayak.

Dan, kalau ditanya kenapa Yuna bisa tau janji Yujin buat roll depan?

Karena, sudah dari lama Yujin bercanda kalo Kak Sungchan chat, gue bakal roll depan di tempat umum. Kok bisa Yujin bikin janji bodoh kayak gitu? Soalnya dulu dia yakin banget Sungchan yang keliatannya serba perfect ini nggak akan ngelirik dia sekalipun.

"Dek! Itu ada temen kamu didepan." Teriakan Mamanya dari luar kamar.

Yujin yang daritadi sudah bersiap, menggunakan celana training, hoodie oversize, masker, dan kacamata. Langsung buru-buru keluar.

"Astagfirullah! Mau kemana kamu kerubung-kerubung kayak gitu?" Ucap Mama kaget. YA BAGAIMANA TIDAK KAGET, ngeliat Yujin yang serba tertutup. Bagian tubuhnya yang terlihat hanyalah dahi, mata, pergelangan tangan dan kaki.

"Yujin sama Yuna mau ke xiboba dulu maah, lagi promo."

"Ada uangnya?"

"Gak adaaa." Yujin nyengir, padahal di kamar tadi dia udah prepare uang buat beli boba.

"Nih, hati-hati kamu!" Kata Mama sambil memberi uang berwarna hijau.

Awalnya Yujin mau protes, tapi yasudahlah lumayan juga uang jajannya nambah.

Diluar, terlihat ada Yuna dengan muka bete nunggunya.

"Lama banget sih!"

Yujin nyengir, terus naik ke boncengan Yuna.

Sesampainya di kedai boba tujuan mereka. Yujin mengalami shock berat. Masalahnya.. INI YANG NGANTRI BANYAK BANGET.

Kebanyakan sih bapak-bapak ojol berjaket hijau.

"Roll depan cepet! Disini nih." Yuna menunjuk jalan masuk toko. Yang langsung dipelototin Yujin. Gila aja! Harga dirinya mau ditaro dimana.

"Gak-gak! Gue roll depan didalem aja. Ayo cepet pesen dulu."

Yuna nurut. Akhirnya mereka mendapat nomor 100 sekian, artinya mereka harus nunggu lama banget. Yujin nyaranin mereka nunggu di dalam kedai aja, sambil duduk-duduk ghibah. Yuna setuju.

Pas kesana, ternyata sepi... "Yun, gue mau roll depan disini aja!"

"Tapi sepi anjir ini, gak rame banget!"

"Ya bagus dong, harga diri gue terselamatkan."

Yuna berdecak kesal, "Yaudah cepetan gue mau videoin."

Yujin ngangguk, dia udah dalam posisi mau roll depan, "Eh-eh Jin! Lepasin dulu masker elonya."

"Hah?"

"Biar muka lu keliatan jelas di video."

"Setan ya lo! Awas aja kalo disebar." Nurut, Yujin ngelepasin maskernya terus kembali ke posisi mau roll depan.

"1.. 2.. 3.." Sesuai ancang-ancang Yuna. Setelah hitungan ketiga pun dia mulai melakukan roll depan.

"YUJIN ELO NGAPAIN?"

Saat melakukan roll depan, mata Yujin menoleh kesamping. INI SIAPA KOK MANGGIL DIA?

"HAHAHA NGAPAIN SIH LO BANGSAT!"

Selesai, Yujin sekilas melihat Yuna yang lagi menahan tawanya. Lalu dia menoleh lagi ke arah suara yang memanggil namanya.

babi, setan, dugong, sialan.

Di depan pintu masuk ruangan, ada Jisung, Jeno, beberapa orang lainnya, dan yang terakhir... Sungchan.

Yujin saat ini : 😰

zoom ○ sungchan

zoom ○ sungchan ○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
zoom; sungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang