My Quiet Best Friends Just Tongue Tied - 4

3.4K 385 32
                                    


Pagi yang cerah. Namun tidak untuk Naruto. Sinar wajahnya terlihat mendung mengingat kejadian kemarin saat mereka berada di toilet stasiun kereta.

"Naruto, aku sudah mencapai batasanku. Tolong aku."

Naruto terlihat ragu untuk melakukan hal itu kembali. Namun melihat Sasuke yang memohon dengan wajah memelas, terpaksa Naruto membantu Sasuke lagi. Dan berakhirlah mereka melakukannya sampai dua kali.

Mengingatnya saja sudah membuat Naruto merasa canggung jika harus berhadapan dengan Sasuke. Bahkan sampai waktu istirahat pun wajahnya masih terlihat murung.

"Yang benar saja, kawan ...." Deidara mengintip layar ponsel Sasuke yang memperlihatkan sebuah permainan yang biasa dimainkan Naruto dan juga Sasuke. Biasanya Naruto selalu menang dalam permainan tersebut, akan tetapi kali ini Naruto malah kalah dari Sasuke.

"Apa kau baik-baik saja, Naruto? Kau terlihat lain dari biasanya sedari pagi."

Naruto sempat menunjukkan wajah terkejutnya saat menyadari jika Sasuke selalu memperhatikannya. Namun setelah kembali ke kursinya dan duduk di sana, wajahnya berubah mengeras. Otot pelipisnya menyembul karena marah. Ia kesal kenapa hanya dirinya yang merasa terganggu setelah kejadian kemarin, sedangkan Sasuke terlihat biasa saja.

Bahkan saat Sasuke duduk di kursinya yang berseberangan dengannya, ia melihat alat pengukur Sasuke sudah penuh kembali. Ia berpikir apakah itu kebiasaan alami Sasuke?
Bagaimana bisa Sasuke tetap bergeming dengan keadaannya? Pemandangan itu terlihat sangat mengganggu bagi Naruto. Sasuke dengan senang hati menikmati rasa terangsangnya, sedangkan ia harus merasa terus terganggu dengan hal itu.

Apa yang sebenarnya yang dipikirkan oleh Sasuke? Naruto sungguh tak mengerti. Namun setidaknya Sasuke tidak menjadi predator seksual. Naruto menyebut hal itu dengan, kemenangan. Naruto menghela napas dengan pandangan tak lepas dari Sasuke sambil menumpu dagunya. Ia terus memikirkan keadaan Sasuke.

Hingga saat ia menemukan suatu pemikiran, wajahnya berubah serius. Dijauhkan tangannya dari dagu lalu menatap lebih serius ekspresi Sasuke. Jika alat pengukur Sasuke penuh karena kesalahan, apakah itu berarti Sasuke dapat menahan nafsunya? Sungguh pertahanan yang luar biasa. Seperti kemarin, dia bisa menahan selama alat pengukurnya meledak. Mulai saat ini, Naruto memutuskan untuk selalu memantau keadaan Sasuke. Melihat bagaimana Sasuke melakukan ... hm?

Naruto terdiam sejenak meneliti dengan benar alat pengukur Sasuke. Saat melihat bagian atas telah retak, wajahnya berubah syok.

"Naruto, lihat ke depan." Sasuke memperingatkan Naruto saat pelajaran sudah dimulai dan sang pengajar sudah berada di dalma kelas. Sasuke merasa ada hal yang aneh menimpa Naruto. Sedari tadi pandangan Naruto terus mengarah padanya bahkan saat kelas sudah dimulai, Naruto tak menyadarinya.

Namun bukannya Naruto menuruti perintah Sasuke malah teman pirangnya itu membawanya ke toilet sebelum izin terlebih dahulu pada guru mereka.

"Yang benar saja!" Naruto menatap Sasuke geram. Kedua tangannya memegang lengan sahabatnya itu. "Jangan terlalu menekan penismu! Gosok sesekali di toilet jika sudah tak mampu menahannya!"

"Jadi ... ini semua tentang apa?"

Naruto memejamkan mata, menahan emosi. Ia makin geram melihat Sasuke tak menyadari keadaannya sendiri. Ia tak mungkin mengatakan jika ia melihat alat pengukur Sasuke retak, dan resikonya ia akan kehilangan kendali akan nafsunya. Sasuke mungkin tidak menyadari sedikit perjuangan ekstra yang ia lakukan. Jika ia tetap memaksa mengontrolnya ... mungkin kali ini Sasuke benar-benar akan berakhir menjadi penjahat kelamin.

"Kau mungkin tidak menyadarinya, tapi ... kau bisa mengatasi masalahmu seperti kemarin. Jika ...." Naruto melepaskan genggamannya di lengan Sasuke. Tangan kanannya mengelus tengkuknya merasa canggung dengan apa yang akan ia katakan. "Jika kau ingin bantuan, aku akan membantumu," ucap Naruto sambil tersenyum. Namun setelah ucapan tersebut, Naruto melihat wajah Sasuke terlihat mengeras.

Kamoku na Shinyuu Tada no Muttsuri deshita (SasuNaru ver. )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang