My Quite Best Friend's just Tongue Tied - 7

2.6K 297 15
                                    


Di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama, seorang murid paling anti sosial baru saja pindah ke sekolah Naruto.

"Itu Uchiha Sasuke, benarkan? Lihat, wajah batunya."

Naruto menoleh ke samping, memandang ke dalam ruang kelas lain yang setingkat dengannya melalui jendela kelas. Kakinya terus melangkah perlahan mengikuti teman-temannya untuk memasuki kelas di samping kelas murid pindahan.

"Jadi rumor itu tepat, hahaha."

Naruto meringis mendengar teman-teman di depannya bergosip. Ia berpikir ini sedikit lucu. Melihat betapa parahnya ekspresi seorang Uchiha Sasuke. Mungkin ia bisa berteman dengannya jika mereka di kelas yang sama.

"Lihat! Penghapus milik Sasuke."

"Heh! Motif bunga?"

Naruto berbelok memasuki kelas Sasuke, kemudian melangkah cepat menghampiri murid pindahan tersebut. "Bagaimana mungkin kita memiliki motif penghapus yang sama!?"
Naruto berteriak heboh saat melihat penghapus mereka benar-benar mirip. Bahkan ia juga mengambil penghapus miliknya yang kebetulan ia tempatkan di tempat pensil yang dibawanya saat ini. Posisi Sasuke yang duduk di dekat jendela lorong memudahkannya untuk melihat ke arah meja Sasuke.

"Bukankah itu terlihat sangat girly sekali, Naruto?"

"Bukan begitu! Ini milik kakak perempuanku."
Naruto langsung menyangkal pernyataan gadis di belakang bangku Sasuke.

"Aku juga sama."

Naruto memandang Sasuke dengan tatapan kesal yang sebenarnya ia tunjukkan pada kakaknya, Karin. "Ini diturunkan kepadaku dari kakak perempuanku."

"Bahkan ini juga bukan barang baru."

Hari itu adalah hari pertama kali Naruto dan Sasuke mengoceh tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kakak perempuan mereka masing-masing. Sasuke denan wajah datarnya dan nyaris tidak mengatakan sepatah kata setelahnya, tapi ... ada sesuatu tentang dirinya.

Setelah pertemuan itu, Naruto mulai menyapa Sasuke setiap kali melihatnya. Bahkan mereka belajar bersama setelah mengetahui bahwa mereka memasuki sekolah SMA yang sama. Mereka juga berada di kelas yang sama dari pertama masuk sekolah menengah atas, dan melakukan hal-hal umum yang dilakukan bersama sahabat kebanyakan. Selama dua tahun, mereka membuat kenangan tak terlupakan bersama.

Meski Sasuke minim ekspresi dan Naruto tak dapat menebak isi pikiran Sasuke ... bersama Sasuke sangat menyenangkan. Tanpa sadar, Naruto menjadi sangat peduli pada Sasuke dan menjadikan Sasuke sahabat terbaiknya.

Mengatas namakan sahabat baik tersebut, kini Naruto membantu Sasuke untuk mengatasi masalah nafsunya agar tidak lepas kendali. Dai awalnya hanya memegang barang pribadi satu sama lain, kini Sasuke menggunakan pantatnya untuk mengatasinya. Naruto berpikir, apakah hal ini membuat Sasuke merasa nikmat?
Sungguh perbuatan ini bukanlah hal yang dilakukan dengan seorang sahabat baik.

"Panas sekali."

Naruto memandang Sasuke yang berada di atasnya. "Apakah AC-nya tidak berpengaruh?"

"Tidak."

Tangan Naruto terangkat mengelus pipi Sasuke. "Kau berkeringat."

"Kau juga."

Naruto melebarkan kedua matanya saat Sasuke perlahan mendekatkan wajahnya dan hampir bibir Sasuke menyentuh bibirnya. Wajahnya terlihat syok. Bahkan jiwanya melayang entah ke mana. Saat Sasuke menuruni ranjang ia masih terdiam syok.

"Butuh tisu?"

"HAH!? TENTU!!!" Naruto mengambil beberapa lembar tisu, lalu menyeka keringat di tubuh bagian atasnya. Ternyata hawa panas kedua tubuh yang baru saja bersatu tak mampu diredakan oleh mesin penyejuk ruangan.

Kamoku na Shinyuu Tada no Muttsuri deshita (SasuNaru ver. )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang