My Quiet Best Friend's just Tongue Tied (END)

2.7K 329 33
                                    


Sasuke pikir hubungan antara dirinya dan Naruto akan tetap menjadi teman biasa sampai entah kapan. Sejak Naruto pertamakali berbicara dengannya, ia berpikir bahwa Naruto sangat mudah bergaul. Berkebalikan dengan Naruto, ia adalah tipe yang minim ekspresi dan cenderung pendiam. Hal itu membuat dalam masalah serius. Banyak yang salah paham akibat masalah ekspresinya itu.

Ia pikir masalah itu akan menjadi kasus yang sama pada Naruto. Nyatanya Naruto malah menerima dirinya apa adanya meski Naruto tak dapat membaca ekspresinya dengan baik. Naruto selalu tersenyum padanya hingga membuatnya merasa nyaman.

Hari-hari yang dihabiskan bersama Naruto sangat menyenangkan. Naruto membuatnya dalam suasana yang baik setiap kali bersama. Dan tanpa disadarinya, dua tahun berlalu dan ia masih berpikir bahwa rasa menyenangkan yang dirasakannya selama ini adalah rasa persahabatan, tapi ... rasa itu sangat berbeda saat ia menyentuh Naruto.

Saat menyentuh Naruto pertama kali, hari itu memperjelas apa yang dirasakannya. Ia sangat menginginkan Naruto. Tertawa bersama dan bersenang-senang saja tak cukup baginya. "Aku pikir itu bukanlah sesuatu yang baik jika aku mengatakan yang sebenarnya padamu. Dari pada memikirkan kesempatanku untuk mendapatkanmu, aku lebih takut kehilangan persahabatan kita."

"Aku tidak ingin nafsu satu sisi yang kualami menjadi duri untukmu." Sasuke menunduk. Karena tak ingin menyakiti Naruto, ia menyembunyikan perasaannya. Lagipula tak seorang pun tahu apa yang dipikirkannya. Selama ia mampu menyimpannya sendiri, maka   ia dan Naruto akan tetap menjadi sahabat seperti biasanya.

Tapi entah bagaimana Naruto bisa mengetahui seberapa besar terangsang dirinya dan memulai aksi terlebih dahulu untuk mengurusnya. Naruto juga mengetahui seberapa keras dirinya menahan diri dan kemudian hal itu menjadi perhatian utama Naruto.

Gelar persahabatan mulai mengabur. Ia takut bukan hanya menyadari libidonya, tapi perasaannya juga akan disadari oleh Naruto. Tubuhnya bergerak dengan sendirinya dan saat menyadari bahwa cahaya harapan meredup, ia takut kehilangan Naruto hingga membuatnya memilih untuk diam.

Waktu demi waktu ia terus memikirkan perasaannya mungkin tak akan terbalas jika ia mengatakan yang sebenarnya. Ingin mengatakan, tapi pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya tak jauh berbeda dengan sahabat  Naruto lainnya. Ia hanyalah seorang sahabat bagi Naruto, tidak lebih.

Naruto belum menyadari perasaanya, jadi tak ada alasan untuk mengatakannya pada Naruto. Jika mereka melupakan segalanya, mereka akan kembali menjadi sahabat seperti sebelumnya. Ia tak ingin berharap lebih.

Sasuke menutup kedua matanya dengan telapak tangan kanannya. "Kupikir, aku bisa menekan segalanya tapi ...." Sasuke menjauhkan tangannya dari wajahnya, menatap Naruto dengan airmata yang mulai membasahi pipi. "Maaf. Aku tidak bisa. Rasanya seperti sesuatu dalam diriku hancur. Aku sekarat. Aku tak bisa berhenti. Aku tak bisa menyerah sekeras apa pun aku berusaha."

Sasuke meremat dadanya. "Aku tak ingin kita menjadi sahabat. Aku ingin bersamamu selamanya, menyentuhmu, menciummu. Aku ingin kita lebih dari sekedar sahabat!" Sasuke menarik napas panjang. Menatap Naruto dengan tatapan serius. "Naruto aku jatuh cinta padamu. Maafkan aku. Aku tak bisa menahannya ... maafkan aー"

Sasuke terdiam saat Naruto tiba-tiba memeluknya. "Kau ... sangat keren, kau tau itu? Maafkan aku juga yang terlalu buta akan perasaanmu dan membuatmu menahannya sendiri. Aku mencintai ...." Naruto melepaskan pelukannya. Meraih kaos bagian dada Sasuke, merematnya erat, lalu mencium sekilas bibir Sasuke. "Segala sesuatu tentangmu."

Naruto melingkarkan lengannya ke tubuh Sasuke. "Itu karena siapa dirimu ...." Naruto kembali mencium lembut bibir Sasuke. Kali ini lebih lama dari sebelumnya. "Membuatku ingin berada di sisimu." Naruto memeluk Sasuke.

Kamoku na Shinyuu Tada no Muttsuri deshita (SasuNaru ver. )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang