Artha melamun dengan mie yang sedari tadi hanya ia aduk aduk saja. Entah kenapa ia sepertinya merasa begitu sensitif ketika mendengar omelan dari keluarganya. Dari kemarin ia terus merutuki dirinya karena sempat membentak ibunya yang bahkan tidak salah. Bego bego bego, kata yang terus menerus ada di dalam pikiran nya.Ken yang ada dihadapannya merasa aneh dengan temannya tersebut. Masih pagi jam 7 saja belum tapi ia sudah disuguhkan keanehan dari temannya itu.
"Lo kenapa si?" ke 5 kalinya ken menanyakan hal tersebut dan hanya dibalas oleh gelengan Artha. "Cepet habisin udah mau upacara." Titah ken
Mangkok masih full dengan mie soto. Bell sudah berbunyi menyuruh seluruh siswa untuk segera ke lapangan dan mengikuti upacara bendera. Artha berdiri dan menatap Ken, "hayu" singkat Artha mengajak Ken untuk segera meninggalkan area kantin.
"Lo mau ikut upacara? Baru sembuh, gak ke UKS aja?" Khawatir Ken karena memang Artha baru saja pulih.
"Gue sembuh udah dari 2 hari yang lalu, gak usah lebay" ucap Artha. Ken hanya mengangguk dan mereka pun segera menuju lapangan.
🌼🌼🌼
"Kakak gapapa?"
"Apaan si san, gue baik baik aja jangan buat mood gue ancur hanya karena sikap protektif lo deh" Artha menatap tajam orang disebelah nya yang tak lain adalah adiknya.
"Tapi kakak pu--"
"Berisik, lo cepet ke kelas lo oke, sebelum kesabaran gue habis dan malah nonjok muka lo"
Iksan pun menunduk dan segera pergi dari hadapan Artha yang seperti nya sedang emosional. Artha menghembuskan nafas nya yang tiba-tiba sesak karena emosi.
Semenjak memasuki usia remaja lebih tepatnya dari waktu ia SMP, Artha menjadi pribadi yang sulit sekali mengendalikan emosi dan mood nya naik turun secara drastis. Hingga sampai sekarang kalau ia tidak kuat dengan amarahnya kadang barang atau bahkan orang di sekitarnya pun jadi pelampiasan amarah nya.
"Are you ok?" Ucap orang asing yang tiba tiba datang dan memegang pundak ya. Artha hanya mengangguk dan menjauhkan dirinya dari orang tersebut.
"Ohh syukurlah" ucap nya. "Gue murid baru, kantor guru sebelah mana ya?" Tanya nya dengan senyum yang tak luntur.
"Dari sini belok ke kanan di ujung itu kantor guru" singkat Artha.
"Makasih"
Setelah murid baru itu pergi dari hadapannya Artha pun segera menuju ke kelas nya.
🌼🌼🌼
Aca memandang minuman dihadapannya ia pun melirik kearah teman yang memberikan minuman tersebut. Ikhsan yang sudah pegal karena minuman yang di sodorkannya tak kunjung di ambil oleh teman nya. Ikhsan berdecak.
"Pegel woy" protes ikhsan. Aca masih menatap heran temannya itu. "Masih mau ditatap aja terus? Gak haus apa?"
"Lo mau bunuh gue?" Tanya aca. Ikhsan menyirit heran. "Lo lupa gua alergi susu anjing"
"Hah maaf baru inget" ikhsan pun sadar bahwa teman satu ini tidak bisa minum susu sapi.
"Dasar! Ya udah ke kantin aja"
"Lo aja. Gue lagi males ke kantin. Atau langsung ke kelas aja udah mau bell" usul Ikhsan. Aca menyetujui usul ikhsan karena ia pun malas dan iapun segera mengeluarkan ponsel nya mengirim pesan kepada Indra untuk menitip minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weak Boys (Wayv)
FanfictionSekumpulan lelaki tidak jelas yang sedang mencari jati diri🤠