SIX : Leo Party's

6 1 0
                                    


Suasana meriah di ballroom hotel mewah, semua yang datang tampak takjub dengan dekorasi yang elegan yang malah membuat pikiran aca mengira ini acara pernikahan bukan acara ulang tahun.

Aca menggelengkan kepala ketika melihat ini semua, tingkah adik kelasnya itu memang sering membuat nya menganga. Pernah dia jalan berdua bersama dia dan Aca hanya berniat membeli 1 sepatu dan itu pun akan ia bayar sendiri tapi ternyata, sang adik kelas nya yang membayar dan menambahkan sepatu yang tadi nya hanya pertimbangan semata.

Sekaya apa si orang tua nya, perasaan kakak nya tidak berlebihan seperti dia.

"Kak Rasya!"

"Oi Happy birthday Leo." Kata selamat dari Aca. Aca menyodorkan paper bag kecil, "Udah gede aja lu. Nih, gal semahal barang barang lo tapi ya lumayan." Sang pemilik acara tersenyum menerima hadiah yang di sodorkan oleh Aca.

"Gapapa lagian gue juga ga terlalu mikirin harga barang barang gue. Btw, Makasih ka. Gabung sana sama kara tuh, disini sendiri kek orang ilang" adik kelas Aca yang bernama Leo alias yang punya acara menunjuk kearah kumpulan teman teman nya.

Aca terkekeh menanggapi ucapan Leo. Iapun mengangguk dan menepuk pundak Leo lalu melenggang ke arah teman temannya.

Terlihat Kara, Artha, Ikhsan dan juga ken yang tengah berbincang sambil tertawa menikmati obrolan mereka.

"Heyo yoyoyooo" sapa andalan Aca kepada teman teman nya.

"Baru dateng udah berisik" protes Ikhsan.

"Suka suka gue" Aca mendelik tidak suka kepada ikhsan.

"Indra mana?" Tanya ken

"Masih dijalan" jawab Aca. "Oh iya bangkar! Bang naka sekelas sama lo?" Tanyanya

"Stop panggil gue bangkar" kara memelototi Aca, tapi Aca menghiraukan nya.

"Bang naka sekelas sama lo?" Tanya ulang Aca dan diberi anggukan oleh kara.

"Dia juga di undang sama kara, bentar lagi datang kek nya" spontan ken. "Oh iya kalian tau ga?"

"Gak" jawab Ikhsan.

"Diem san gue belum selese" tegur ken. Mereka pun kembali menatap ken. "Si dara kemarin ketauan ikeh sama cowok di club"

"Astagfirullah kak ken!" Tanggap Iksan dan Artha pun mendekati ikhsan lalu menutup kedua telinga ikhsan.

"Terusin" titah Artha.

"Lo tau cowoknya siapa?" Mereka yang mendengar menggeleng tanda tak tau. "Si Axel anjing! Tu laki kalo ketauan sama si Indra habis udah"

Ikhsan mendongkakan kepalanya kearah Artha. "Masih kedengaran kak, gausah ditutup. Kakak duduk aja"

"Ye adik kakak malah so sweet sosweet an" delik ken

"Axel siapa?" Tanya Kara.

"Pacar guru privat nya si Indra" jawab ken.

"Najis gue, untung gue gak pernah ngeladenin si dara."

"Tapi masi aja sering diganggu yakan? Tau tau nanti malah kepincut. Hahaha ketebak"

"Jaga ucapan lo Artha. Ucapan itu doa, hati hati" kara sedikit kesal dengan tebakan artha yang sangat tidak diinginkan oleh kara.

"Kasih tau si Indra aja, kasian guru nya." Usul aca,  Ken mengangguk.

"Ada apa nyebut nama Indra yang ganteng ini" sang pemilik nama indra tersebut tiba tiba datang dan mendudukan dirinya kursi kosong sebelah ken.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Weak Boys (Wayv) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang