Three

5 2 1
                                    

Tidak Dania sadari bahwa sudah 2 semester Ia lewati dengan begitu cepat, rasa kesal, emosi, lelah, bahagia, bercampur aduk di satu situasi. Kesal karna awal masuk ke Universitas ini ada yang diam-diam membully secara sosial.

Ya, ini sudah 2019. Malas menceritakan pengalaman pahit yang sungguh pahit saat awal menjadi mahasiswa di London. Mungkin akan ada Flashback di beberapa waktu

Sudah berasa di Negara sendiri, walaupun masih agak terasa risih dengan lingkungan sekitar yang tidak mendukung

"Ku serahkan semua kepada Allah."

Hari ini pulang agak cepat hanya ada 2 bimbingan yaitu Gastrointestinal dan Mikrobiologi . Dosen bilang akan ada praktek, ntah apalah yang akan di praktekan kembali.

Mempunyai waktu luang itu sangatlah berharga, dengan itu Dania segera datang ke tempat Ia sering berkuda dan memanah seperti olahraga yang sering di lakukan Nabi Muhammad

Saat sedang berjalan santai menuju tempat latihan berkuda Dania melihat segerombolan orang-orang dan juga Polisi. Aneh, ada apa lagi ini? Ada yang tidak beres sepertinya.

Astagfirullah, laki-laki berparas manis dengan kulit hitam nya, rambut sedikit keriting sedang menangis, tubuhnya lebam penuh luka pukulan. Dania yang merasa iba langsung berlari dan melindungi laki-laki tadi

"What are you doing?!" Ucap Dania "Ya Allah, tubuhnya bergetar hebat."

Orang sekitar melihatnya aneh bahkan sangat aneh, manusia menggunakan hijab melindungi laki-laki berkulit hitam ini, jelas saja mereka bertambah murka.

"I'm doing my best, what do you want from me?" Ucap salah satu Polisi dengan meodongkan pistolnya

Emosi Dania memuncak "Best for you doesn't mean best for others!" Rasanya ingin menampar semua orang yang Rasisme terhadap orang berkulit hitam

"Shut up!" Ucapnya lagi, sekarang semua Polisi menodongkan Pistol kearah Dania dan laki-laki ini

"What? you wanna shoot me? I am not afraid. My life is only Allah who holds, not all of you." Ucap Dania dengan nada bergetar

Jika hari ini aku mati sudah di tentukan oleh Allah, jika aku masih diizinkan hidup aku di beri kesempatan langka.

Tiba-tiba terdengar satu tembakan dan Alhamdulillah tembakan itu meleset, laki-laki ini makin deg-deg-an lalu kembali menangis

"What do you do, and what's the point of you protecting that black human?" Ucap Polisi yang laim

Polisi lain juga berdatangan, orang-orang sekitar semakin ramai mengerubungi

"Humanizing humans is a must! God already requires that. Don't you have a heart? We are same."

"Please, help me" Ucap laki-laki ini merintih kesakitan

Dania yang memiliki niat untuk kabur, akhirnya dalam hitungan detik Ia langsung lari bersama laki-laki ini dengan cepat. Pistol mengeluarkan pelurunya untuk melukai dua orang yang lari begitu saja.

Dor!

Kaki Dania terasa sangat sakit saat merasakan ada peluru yang mengenai kakinya

"Are you okay?" Ucap laki-laki ini dengan khawatir

Dania hanya mengangguk, lalu kembali berlari dengan sedikit lebih lambat sampai akhirnya ada mobil yang mengajaknya untuk kabur. Sekarang mobil hitam ini yang di tembakan sampai jendela mobil pecah dan retak parah

"Ibu, kaki Dania sakit." Rintihnya kesakitan "Ya Allah." Air mata menetes ke pipinya

"I'm sorry." Ucap laki-laki ini

[D.D] DoxfildeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang