3: Another Scenario

1.9K 131 5
                                    

"Kita ulang yang satu baris sebelum bridge ya, Mbak."

"Oke," Mbak Andin menuruti instruksi dari sang produser baru itu.

Lantunan suara merdu kembali bergema di ruangan. Dengan dua orang mengamati wanita itu lekat-lekat. Satunya lagi mendengarkan dengan seksama melalui headphone-nya, nada nada indah mengalun lembut.

"Oke, udah bagus, Mbak. Bisa istirahat dulu," tutur laki laki itu, mempersilakan si artis untuk menyudahi recording mereka siang hari ini.

"Bang Ji, coba lo cek-" pinta Evan pada salah satu produser legend selain Mas Jiyong di RV, sambil menyerahkan headphone dan mengarahkan mouse di layar untuk memutar kembali potongan potongan lagu yang dinyanyikan Mbak Andin barusan.

Masih sibuk dengan pekerjaan mereka, pintu ruangan terbuka menampilkan Kadiv A&R kita yang paling tampan dan berwibawa, siapa lagi kalau bukan Pak Han, Han Seungwoo.

"Eh, Woo. Abis dari mana lu?" tanya Evan.

"Itu, ikut Tim Promosi Vanilla ke cafe Lumierè." jawabnya, menyebutkan agenda dirinya pagi sampai menjelang siang ini.

"Udah bagus ini, Van. Gue acc, nanti malam gue bantu proses."

"Oke siap, Bang Ji. Makasih banyak, Bang-"

"Yoiii, gue cabut dulu ya. Ada urusan soalnya-"

Woozi pamit, meninggalkan Evan dan Seungwoo yang masih berdiri di depan bilik rekaman. Tak banyak berbicara lagi, Evan lantas menarik kursinya mendekat ke monitor, untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Youn.." panggil Seungwoo.

"Hmm, apaan bos?"

"Lo kenal sama Vio?" tanya Seungwoo hati-hati.

"Lo kenal sama Vio?" tanya Seungwoo hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yakin?" tanya Seungwoo lagi.

Evan mengangguk singkat. Kemudian asyik mengunyah crispy crackers dari toples di meja. Seungwoo hanya manggut manggut, antara percaya dan tidak atas apa yang diceritakan sahabatnya itu.

"Tapi lo malem itu mabuk juga kan, Youn?" ujar Seungwoo. "Maksud gue, bisa aja lo salah orang, mungkin mukanya mirip-"

Evan mendesah gusar, "Lo kan tahu, Woo. Gue meskipun mabuk nggak pernah totally drunk yang sampai ilang sadar. Dan gue yakin, gue nggak salah lihat."

"Vio adalah cewek yang malem itu ngasih gue blowjob," lanjutnya lirih.

Seungwoo menggelengkan kepalanya, pasrah. "Yaudah sih, gue gak masalah juga asal kalian tetep bisa profesional kerja di sini. Karena kalau sampai ada laporan yang enggak enggak, gue yang tanggung jawab ke Om Bas soalnya.."

"Iyaa, Woo. Tenang aja. Gue gak bakal develop feelings ke dia, kok. Lagipula, dia itu satu satunya partner one night stand yang paling aneh, yang selama ini pernah gue temuin."

at eleven ㅡcho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang