1: Retrouvailles

4.6K 185 5
                                    

Evan mengambil jaketnya di sandaran sofa. Pemuda itu lantas melangkah keluar studio sambil mengenakan jaket ke tubuhnya. Laki laki bernama lahir Cho Seungyoun, tetapi karena besar di Amerika, membuatnya menyandang nama baru selama di sana. Evan, Cho.

"Buruan kesini, udah setengah jam gue nungguin!"

"Iya iya, Woo. Ini mau berangkat-" kata Evan, sambil menuju ke mobilnya.

🥀

"Kenalin Om, ini produser baru yang saya ceritakan kemarin. Kalau Om setuju, kita langsung pakai dia untuk di label buat gantiin posisi yang kosong sementara karena Mas Jiyong cuti,"

Seorang pria paruh baya itu tersenyum pada lelaki asing yang kini duduk di samping Asisten sekaligus Kepala Divisi A&R (Artist and Repertoire) label rekaman miliknya. Ya, Seungwoo yang merekomendasikan lelaki ini untuk bergabung di Retrouvailles, label rekaman yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lamanya.

"Perkenalkan, nama saya Seungyoun, Pak. Banyak dipanggil Evan, daripada Seungyoun." tutur laki-laki itu.

"Ya, saya sudah banyak mendengar tentang kamu dari Seungwoo. Jadi, saya pikir kamu cukup handal buat mengisi posisi di kantor selama Jiyong cuti menikah." ucap Om Baswara. "Kamu boleh langsung kerja, tanggung jawab saya serahkan sama Seungwoo ya, Woo. Urus saja sisanya, saya percaya sama kamu."

Tidak banyak bercakap lagi, lelaki itu beranjak dari ruangan. Pamitnya pada Seungwoo sih, ada urusan keluarga yang harus diselesaikan.

Evan bernafas lega saat Om Basㅡsapaan akrab Om Baswara, pergi meninggalkan hanya dirinya dan Seungwoo di ruangan meeting ini.

"Gue langsung kerja nih?" tanyanya.

"Start besok aja, hari ini gak ada jadwal recording dan lain lain. Emang belum ada jadwal pengganti sih soalnya kemaren ngiranya bakal agak lama dapetin produser pengganti." kata Seungwoo. "Lu kerja bener bener, jangan bikin onar. Om Bas kalau marah serem."

"Iyeee, elah. Gue mah bisa diandelin, Woo."

Seungwoo hanya melempar cibiran. Atensi-nya teralih seketika saat ponselnya berdering. Menampilkan nama 'Chungha' di layar panggilan.

"Bentar Youn, ada telpon dari Mbak Manajer,"

Seungwoo beranjak keluar untuk menerima panggilan suara dari atasannya itu. Sementara Evan tak lama kemudian juga mengikuti keluar, karena bosan dan sekedar ingin lebih tahu tentang calon kantornya ini.

Di koridor, beberapa karyawan tampak terheran-heran saat berpapasan dengannya. Evan sendiri padahal hanya menebar senyum tipis-tipis.

Mungkin karena saking menawan paras Evan, sampai membuat para karyawan jadi heboh. Dikira calon artis baru di label, padahal cuma jadi produser pengganti.

"Viooooo bangsat lo bolos kemanaaaa anjir semalem, mana si artisnya Mbak Sejeong kemaren bikin ulah, ujung-ujungnya gue yang jadi tumbal ngadepin fans gila."

Suara omelan wanita dari dalam sebuah ruangan menghentikan langkah Evan. Omelan yang mengikuti kehadiran seseorang berparas cantik dan elegan, yang dengan santai mendudukkan dirinya di kursi, tanpa menghiraukan ocehan wanita di hadapannya itu.

"Heboh banget sih lo, baru juga gue tinggal satu hari aja. Coba kalau gue cuti nikah kaya Mas Jiyong, gimana?" sahut wanita yang bernama Vio itu.

"Lo serius mau nikah sama dedek gemes lo itu?"

"Nope. Gue udah putus sama dia."

"Demi apa lo putus sama Jaehyun?!"

💐

"Yaudah Woo, gue mau balik ke condo dulu." pamit Evan. Sejujurnya ia masih ingin berada di kantor ini karena suatu hal yang membuatnya ingin tahu. Tentang gadis bernama Viola, Kepala Divisi Public Relations atau yang biasa dikenal Humas itu.

Karena, sepertinya Evan tak asing dengan bayangan sosok Vio. Tapi dirinya takut salah orang.

"Yoi, tiati bro. Jangan lupa besok pagi jam 9 paling lambat jam 10 itu udah paling ngaret. Soalnya besok ada jadwal recording sama artisnya si Jinhyuk." pesan Seungwoo sebelum Evan melangkah keluar.

Evan hanya mengangguk sekilas, lalu berjalan menjauh. Hampir saja keluar, tepat saat suara yang tak asing di telinganya kembali menyapa.

"Woo, besok ada jadwal Mbak Andin kesini ya?"

"Iye, ada lagu baru dari Om Bas buat dia. Sekalian mau nyoba biar ditangani sama Evan, bagus ga ntar hasilnya-"

"Evan? Who?"

"Temen gue, yang gue kenalin ke Om Bas hari kapan itu buat gantiin Mas Jiyong." jawab Seungwoo. "Tuh, orangnya mau balik. Besok baru kerja dia-"

Evan yang merasa sedang dibicarakan, langsung berbalik ke arah mereka.

"Lah masih di situ lo? Sini kenalan sekalian sama Viola, Kadiv PR-" seru Seungwoo, melambaikan tangan ke arah Evan.

Bukannya mendekat, Evan hanya terdiam mematung di tempatnya berdiri. Netra-nya memandang lurus ke dalam netra wanita yang berdiri di ujung sana. Yang sama-sama tengah terpaku melihat wajah Evan.

"What the hell," batin Viola dalam hati.

"Nggak salah lagi, dia yang semalemㅡ" Evan memantapkan firasat buruknya.











[writer's note]
hello, finally im back to bring this work out from hell yeah udah lama banget gue publish prelude tapi bener bener masih matengin ide biar ga ngebosenin.

sooooo, hope yall enjoy this work yaa guys, thx u for waiting and happy reading!!

ㅡcléo.

at eleven ㅡcho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang