4: The Way You Lie 🔞

8.4K 148 2
                                    

Evan menatap gadis di hadapannya yang hanya terpaku memandangnya. Gadis yang tadi pagi sempat adu mulut dengannya.

"Ngapain lo?" tanyanya sekali lagi.

"Itu, gue tadi mau minjem HP buat telfon Hyunbin. HP gue lowbat,"

Tanpa bertanya lagi, Evan lantas menyodorkan ponsel berwarna hitam miliknya yang tadi ia simpan di saku celana.

Dirinya kemudian mengeluarkan sebatang rokok dan korek api. Sembari berjalan menuju tangga.

"Kalo udah selesai, bawa ke rooftop. Gue mau nyebat dulu,"

Meninggalkan Viola yang masih terheran, antara percaya dan tidak, semudah itu Evan memberinya bantuan padahal tadi pagi Vio sudah bersikap kasar padanya.

Masa bodo soal Evan, Viola segera tersadar dari lamunannya dan berlari kembali ke ruangan kerjanya untuk menghubungi Hyunbin.

Masa bodo soal Evan, Viola segera tersadar dari lamunannya dan berlari kembali ke ruangan kerjanya untuk menghubungi Hyunbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar limabelas menit kemudian, Viola menyusuri anak tangga dalam remang remang cahaya yang menyinari studio RV malam itu. Seperti apa yang diperintahkan Evan, bahwa ia harus mengembalikan ponsel pemuda itu di rooftop.

"Thank you," ucap Vio sambil menyodorkan barang elektronik tipis itu pada pemiliknya.

Evan hanya berdehem sambil meraih ponselnya. "Duduk sini dulu.." tahannya.

Vio menggeleng. "Gue banyak kerjaan-"

"Istirahat dulu bentar, kesehatan lo juga perlu dijaga..."

"Tapi-"

"Mata lo emang gak capek ngeliatin monitor laptop terus?"

Vio menyerah, berdebat dengan Evan cukup menguji kesabarannya. Namun, tidak ia pungkiri bahwa apa yang dikatakan Evan memang ada benarnya juga.

"Yaaa..capek sih,"

Tanpa berkata sepatah kata lagi, Evan lantas menarik pelan lengan perempuan itu sampai terduduk di sampingnya.

"Yaudah makanya nurut sama gue-" titah Evan lalu kembali melanjutkan merokok.

"Lah ngapain juga gue nurut sama elo? Emang lo siapa gue?" cibir Viola.

"Temen one night stand lu dua atau tiga hari yang lalu," jawab Evan tanpa beban. Kemudian tersenyum penuh arti sambil melirik Vio yang terdiam mematung di tempat. "Lo masih ga inget? Atau emang sengaja ga mau ngaku?"

"Lo nggak usah ngarang cerita. Gue nggak pernah ketemu apalagi sampai ada hubungan sama lo sebelumnya-" jawab Vio cepat.

"Buat apa sih?" Evan balik bertanya. "Buat apa coba gue bikin cerita nggak jelas kaya gini? Apa untungnya juga buat gue?"

"Gue bukannya mau berniat jahat ke elo, Vio. Gue justru mau bantu lo," lanjut Evan.

"Maksud lo?"

at eleven ㅡcho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang