07 ─ Sepiring Batagor

1.2K 123 75
                                    

Di chapter sebelumnya banyak yang emosi karena Jeffrey galak,

Sekarang aku mau kasih yang uwu-uwu buat kalian.

Jangan lupa vote & comment biar aku makin semangat bikin kalian emosi, bercanda deh hahahaha.

HAPPY READING LUVE <33

***

Lamunan Jeffrey menjadi pecah ketika Yudha berteriak, "Rega bukan pacar Kalea, liat base sekolah."
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ"Gue baru tau kalau ternyata kalau mereka saudaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Gue baru tau kalau ternyata kalau mereka saudaraan." Ucap Langit terheran-heran.

"Pantesan mereka deket banget padahal beda kelas." Timpal Dipta.

Maraka mengingat-ingat lagi, "Berarti pacar Kalea itu yang tadi pagi?"

Pikiran Jeffrey kembali terbang, mengingat kejadian tadi pagi, tentang sikapnya terhadap Kalea. Bagaimana bisa Jeffrey seperti itu kepada Kalea? Padahal Kalea belum mengerti apa tata tertib di OSIS, Jeffrey mencoba untuk tidak peduli karena Kalea juga salah, tetapi kenyataannya ia tidak bisa, sekarang Jeffrey merasa bersalah karena terlalu kasar terhadap Kalea. Emosinya tidak bisa ditahan ketika dengan Kalea, ntah apa yang telah Kalea perbuat sehingga Jeffrey menjadi seperti itu.

"Kalea?" Gumam Jeffrey.

Maraka yang duduk di sebelahnya, mendengar gumaman Jeffrey, "Kal? Lo ngomong apa, Jeff?"

"Gue gak ngomong apa-apa."

"Jeff, lo tadi kenapa galak banget sama Kalea? Pasti sekarang dia lagi bantu bersihin ruangan OSIS sambil kebingungan." Dipta menaruh ponsel miliknya di atas meja kantin.

"Kasian anak orang, lagian dia gak tau tata tertib di OSIS." Langit mengangkat pandangannya dari ponsel milik Yudha.

"Gue cabut dulu."

"Lo mau kemana? Bentar lagi kita mau mulai latihan." Tanya Yudha kemudian.

"Gue mau ambil tas di ruang OSIS." Jawabnya dengan enteng.

Jeffrey berjalan melewati koridor sekolah yang mulai sepi, karena jam pulang sekolah sudah berlangsung setengah jam yang lalu. Langkahnya membawa dirinya menuju ruangan OSIS. Pintu dari ruangan tersebut tidak tertutup dengan rapat, yang pastinya di dalam ruangan OSIS masih ada orang. Jeffrey segera masuk untuk mengambil tas miliknya, di dalam ruangan ia melihat Kalea sedang membersihkan ruangan OSIS. Kalea yang mendengar suara pintu yang terbuka, langsung membalikan badannya.

Mereka berdua hanya saling diam selama beberapa menit, tidak ada pembicaraan, dan Kalea melanjutkan kegiataannya.

"Ini udah sore, lo ngapain masih disini?"

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang