[13] Pissed

105 28 0
                                    

°°°

"S-sakit!"keluh Sunghoon dengan memegangi perutnya sendiri.

"Dimana yang sakit?! Sebentar!" Ryeowon beranjak untuk mencari minyak oles tapi saat berdiri pandangan Ryeowon tertuju pada sebuah mangkuk di atas meja. "Kau makan ini?!!" Ryeowon menatap tajam ke arah Sunghoon.

"Hyung itu memberikanku ini,"jawab Sunghoon. Ryeowon mau mati saja rasanya.

"Lalu kau mau?! Kau memakannya sampai habis? Sudah tau tidak bisa makan pedas kenapa—"Ryeowon menghentikan ucapannya. Sepertinya dia keterlaluan dengan memarahi seorang korban. Ryeowon pergi menjauh dari Sunghoon.

Air mata Sunghoon menetes lagi, niat hati ingin menghilangkan rasa kesal di hatinya tapi dia mendapatkan sentakan dari Ryeowon lagi. Sunghoon tidak sadar ada seseorang yang terduduk di sofa sampingnya.

"Kau baik-baik saja?"tanya orang itu. Sunghoon mengabaikannya, dia tidak suka dengan orang ini apapun itu alasannya dia tidak suka. "Aku bertanya, yasudah."

"Kemari!" Suara Ryeowon membuat atensi Sunghoon terpaku kepadanya. Ryeowon menarik Sunghoon agar lebih mendekat kearahnya, menyingkap baju Sunghoon menampilkan perut rata dan keras itu.

Perlahan Ryeowon mengoleskan minyak untuk mengurangi rasa sakit di perut Sunghoon. Sepertinya efek memakan ramyeon pedas milik Ryeowon. "Sudah aku bilang, kalau tidak kuat jangan dipaksa, sekarang kau yang sakit kan!"ucap Ryeowon lebih halus.

"M-maaf,"ucap Sunghoon lirih.

Ryeowon tersenyum, menutup kembali baju Sunghoon dan duduk di samping Sunghoon. Menatap lekat mata basah yang sekarang menjadi favorit baginya. "Kenapa makan pedas?"tanya Ryeowon.

"Hyung itu memberikannya kepadaku,"jawab Sunghoon menunjuk Heeseung yang memakan ramyeon di meja makan dengan bermain ponsel tanpa merasa bersalah.

"Kenapa kau mau?"tanya Ryeowon lagi.

"Hyung itu bilang, makanan ini bisa menghilangkan kesal. Jadi Hoonie makan biar kesalnya hilang,"jawab Sunghoon.

"Kesal? kesal kenapa?"

Sunghoon menatap Jake yang menonton televisi. Merasa ada yang memperhatikan, Jake menatap balik Sunghoon, seketika Sunghoon mendelik dan kembali menatap Ryeowon. "Hoonie kesal, Noona tertawa kepada Hyung itu." Ryeowon terkejut, hanya itu alasannya?dasar anak ini.

"Dia kan teman Noona, kenapa tidak boleh?"

"Tidak boleh!"sergah Sunghoon.

"Baiklah, mulai sekarang Noona hanya tertawa untuk Hoonie. Eum? Kau senang?"

"Sangat senang,"jawab Sunghoon dengan senyuman di wajahnya. Sesaat kemudian wajah penuh senyuman itu luntur tergantikan dengan wajah penuh kepanikan.

"Kenapa?"

"Kamar mandi!" Sunghoon berlari menuju kamar mandi, sebelumya dia meminta Heeseung memberitahunya dimana kamat mandi dan sekarang dia sudah tahu dimana letaknya.

"Dasar sialan Heeseung!" Ryeowon berdiri meninggalkan Jake yang masih fokus dengan televisi. Sekarang urusan Ryeowon dengan Heeseung.

GOODBYE AT LEAST [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang