Setelah membalas pesan dari Ryujin, suara teriakan nyaring dari kamar mandi membuat Jihoon kaget. Ia kemudian bangkit dari duduknya untuk melihat apa yang terjadi.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Jihoon begitu membuka pintu kamar mandi dan melihat keadaan Hyunsuk saat ini basah kuyup dengan masih memakai seluruh pakaiannya.
Hyunsuk mengerucutkan bibirnya "Sudah ku bilang aku tidak bisa mandi hanya dengan satu tangan"
"Dingin...." ucap Hyunsuk kembali. Akhirnya dengan sangat terpaksa Jihoon menuruti permintaan Hyunsuk.
Wajahnya tiba-tiba menjadi merah ketika ia mulai membuka kancing kemeja Hyunsuk satu per satu. Jantungnya berdegub sangat kencang. Sedangkan Hyunsuk terlihat biasa saja.
Jihoon berhenti menggerakkan tangannya ketika semua kancing sudah terbuka namun kemeja Hyunsuk masih terbalut ditubuhnya. Kedua matanya terpejam melihat bagian tubuh atas polos milik Hyunsuk saat ini. Demi Tuhan ia ingin kabur sekarang karena posisi ini sangat membuatnya gugup.
Sebenarnya bukan kali ini ia melihat tubuh polos Hyunsuk. Jihoon sering melihatnya ketika mereka masih kecil, itupun untuk terakhir kalinya saja sekitar 4 tahun lalu. Penyebabnya karena Hyunsuk selalu mengajaknya mandi bersama dan tentu saja Jihoon menurutinya.
Namun situasi yang dulu dan sekarang sudah sangat berbeda menurut Jihoon. Dia sudah mengerti kalau situasi saat ini sangat membuatnya tidak nyaman.
"Hei, cepat lepaskan kemeja ku! Ini sangat dingin...." ucapan Hyunsuk membuat Jihoon tersadar dari lamunannya dan segera melepaskan kemeja Hyunsuk.
Jihoon menyalakan air shower dan mulai mengeramasi rambut Hyunsuk. Ia memijit kepala Hyunsuk dengan lembut. Hyunsuk memejamkan matanya karena menikmati pijatan yang diberikan bodyguardnya itu. Ia sangat menyukai jika kepalanya dipijat saat keramas.
Dan lagi-lagi Jihoon melamun dengan berbagai pikiran di otaknya sambil menatap wajah Hyunsuk yang terpejam dengan ekspresi yang sulit diartikan. Terkadang dia tersenyum sendiri.
"Aku jadi ingat Eomma...." ucap Hyunsuk tiba-tiba namun matanya masih terpejam.
"....Eomma mu sering melakukan ini" lanjut Jihoon dalam hati mengerti maksud dari perkataan Hyunsuk.
Hyunsuk selalu mengatakan hal tersebut setiap kali Jihoon memijat kepalanya ketika mereka mandi bersama saat mereka kecil. Itulah mengapa Hyunsuk menyukai pijatan di kepalanya karena itu mengingatkannya pada Eomma-nya yang selalu melakukan hal tersebut kepadanya.
Jika kalian bertanya kemana Eomma Hyunsuk, maka jawabannya Eomma-nya sudah meninggal sejak ia masih berumur 8 tahun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Flashback
Kepergian Eomma-nya membuat Hyunsuk menjadi seorang anak yang pendiam dan tidak mau makan. Jiyong sangat stress menghadapi sikap anaknya. Hyunsuk sampai tidak mau pergi sekolah. Entah bagaimana caranya mengembalikan Hyunsuk yang ceria lagi.
Hingga setahun kemudian, Taeyang (adik dari Jiyong) mengajak Hyunsuk untuk hadir di acara amal tahunan perusahaannya. Acaranya berlangsung di Panti Asuhan yang sering didatangi Taeyang. Awalnya Hyunsuk tidak mau tetapi Taeyang menjanjikan akan memberikan mainan edisi terbaru untuknya.
Ketika sudah berada di Panti Asuhan itu, tanpa sepengetahuan Taeyang, ternyata Hyunsuk pergi meninggalkannya. Ia mengelilingi Panti Asuhan karena merasa bosan menunggu Taeyang yang sibuk dengan acaranya. Langkahnya pun terhenti saat melihat anak-anak dengan berbagai usia sedang bermain di lapangan kecil yang berada di belakang Panti Asuhan tersebut. Ia hanya terdiam sambil melihat canda tawa mereka yang sedang bermain futsal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW • Hoonsuk
Fanfictiontentang Choi Hyunsuk seorang siswa SMA yang merupakan anak dari pemilik perusahaan terkaya di Seoul. sifatnya sangat bertolak belakang. disisi lain Park Jihoon merupakan seorang anak yang telah diasuh oleh Appa Hyunsuk sejak kecil dan ditugaskan men...