#8

1K 151 36
                                    

Hari Sabtu telah datang. Hyunsuk dan Jihoon baru saja turun dari bus. Mereka akan berjalan kaki lagi menuju ke tempat bimbel Hyunsuk. Jangan bertanya mengapa mereka tidak menggunakan mobil pribadi, karena itu kemauan Hyunsuk jika ia akan naik bus setiap pergi bimbel.

Selama dalam perjalanan, perasaan Hyunsuk sangat tidak enak. Entah apa yang ia khawatirkan. Ia melihat punggung Jihoon yang jalan mendahuluinya.

"Sudah sejak lama ia berada di sampingku..."

"Seperti bayangan yang tidak akan pergi walau hanya sekejap..."

Seketika bayangannya bersama Jihoon sejak kecil terputar dengan cepat di ingatannya. Ia tersenyum masam.

"Hari ini aku akan membantunya..."

Mereka sudah berada di tempat bimbel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sudah berada di tempat bimbel. Tempat ini merupakan ruang publik yang diperuntukkan untuk para pelajar untuk mengerjakan tugas, semacam perpustakaan namun beda.

Hyunsuk duduk bersama teman-temannya di dekat jendela mendengarkan penjelasan dari guru bimbel. Sedangkan Jihoon berada di meja lain untuk mengawasinya.

Melihat Jihoon memainkan ponselnya membuat Hyunsuk merasa tidak enak. Jihoon pasti sangat bosan menurutnya karena Jihoon tidak pernah menemaninya bimbel sekalipun. Ia hanya bertugas mengantar-jemput si Hyunsuk saja.

Hyunsuk mengarahkan pandangannya ke arah Jihoon "Hei! Pergilah!"

"Apa kau yakin? Kau tidak apa-apa jika aku tinggal?" tanya Jihoon memastikan.

"Kau kira aku masih anak kecil. Orang gila mana yang mau membunuhku di sini. Pergilah cepat" ucap Hyunsuk meyakinkan.

"Hubungi aku jika terjadi apa-apa" perintah Jihoon.

"Tentu!"

Setelah memastikan Jihoon telah keluar dari tempat itu, Hyunsuk langsung membuka arm sling gips yang menutupi tangan kanannya.

"Ah rasanya sesak sekali memakai ini..." ucap Hyunsuk setelah berhasil melepaskan.

Teman-temannya pun langsung terkejut melihat Hyunsuk seperti itu.

"Kenapa kau membukanya? Bukannya tanganmu terkilir?" tanya Jaehyuk.

"Aku hanya bercanda. Tanganku baik-baik saja" jawab Hyunsuk sambil mengoyangkan tangan kanannya.

"Woah si brengsek ini..." Hyunsuk tidak memperdulikan ucapan Jaehyuk lagi dan hanya mengerjakan tugas yang diberikan Jisoo Ssaem, guru bimbel mereka.

Jisoo menjawab pertanyaan muridnya ketika ada yang kurang dimengerti.

"Kau boleh menggunakan cara ini..."

"Ini adalah teknik lain..."

"Ssaem, kenapa neraca ini tidak seimbang?" tanya Yedam.

SHADOW • HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang