Second

149 24 5
                                    

Hehe, hai??

"Chaeryeong."

Lee Chaeryeong, perempuan manis dari Fakultas Seni itu langsung menoleh ketika namanya dipanggil. Menatap laki-laki di depannya dengan tatapan bingung sembari menunggu langkah yang sedang menghampirinya.

"Kenapa, kak?"

Mendengar pertanyaan singkat itu, sang lawan bicara malah diam. Sejenak memperhatikan sekeliling dengan matanya yang tajam, entah mengawasi apa dan siapa.

"Sambil jalan aja, boleh? Disini rame banget," pintanya.

Chaeryeong tentu saja mengangguk, menyanggupi ajakan laki-laki yang setahun lebih tua darinya itu. "Emang, ada apa kak?" tanya-nya lagi.

"Lo, pasti tau sesuatu tentang kematiannya Kim Minju 'kan?"

Ah, ingin menanyakan Minju, rupanya. Chaeryeong hanya memasang ekspresi bingung, "kok nanya ke gue? Gue gak berteman dekat sama Minju, lagipula gue sama Minju 'kan beda fakultas?"

Entah laki-laki itu menghela nafas karena apa, Chaeryeong tidak tau. "Oke, makasih ya, Chae," ucapnya sebelum melangkahkan kakinya untuk pergi.

Padahal Chaeryeong tau, hanya saja ia tidak ingin membuka suara. Chaeryeong tau, kenapa Kim Minju menjadi korban pembunuhan berencana itu.

Dan perempuan itu juga tau, laki-laki berdarah Jepang itu hanya ingin menghilangkan jejaknya.

☆★☆

"Asahi!"

Si pemilik nama hanya menghela nafas beratnya. Siapa yang tidak risih ketika seorang memanggil namamu dengan lantang saat berada di Perpustakaan?

Asahi hanya menoleh, tatapannya sulit diartikan. Sedangkan si pelaku pemanggilan tadi masih berjalan menghampirinya sembari mengatur nafas. Sepertinya, perempuan itu sehabis berlari dari lantai bawah sana.

"Asahi, Beomgyu hilang, Sa."

Asahi hanya berdecak, kemudian menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Nampak memikirkan sesuatu sebelum membereskan semua barang-barangnya.

"Shin Ryujin,"
"Gue minta tolong, lo harus jagain Winter buat sementara, suruh Jaehyuk nemuin gue di gerbang."

Ryujin mengangguk, kemudian mengikuti langkah Asahi yang menuruni tangga dengan langkah yang cepat.

"Kalo kenal Honda Hitomi, suruh datengin gue," ucap laki-laki itu sebelum berpisah arah dengan Ryujin.

Selepas menghampiri Winter dan mengabari Jaehyuk, Ryujin memutuskan untuk menetap di taman.

"Winter."

"Kenapa, Jin?"

Dengan ragu, "lo kenal Honda Hitomi?"

"Kenal, dia temennya Minju 'kan?"

Hanya hening, Ryujin bahkan baru tau fakta itu.

"Ada kontaknya?"

"Gak ada, Jin. Kenapa?"

Khawatir, Shin Ryujin hanya menunduk sejenak.

"Winter, tolong jangan deket siapa-siapa dulu. Cukup gue sama Jaehyuk aja."

"Kenapa emangnya?" tanya Winter kebingungan.

"Asahi ... sedikit mencurigakan."
"Gue gak yakin, Win."

Mendengarnya, gadis bernama Winter itu hanya memberi anggukan sebagai respon. Padahal, ia berpikir alasan logis untuk menjawab apa yang terjadi saat ini.

Apa benar, Asahi pelakunya?

Sedangkan di tempat lain, Hamada Asahi sudah menunggu Jaehyuk di dalam mobil. Seperti yang ia katakan pada Ryujin barusan, ia menunggu Jaehyuk di dekat gerbang kampus. Untungnya, jalanan sedang tidak ramai.

"Sa."

Itu Jaehyuk, mengetuk kaca mobilnya beberapa kali sebelum Asahi membuka kunci pintu mobilnya.

"Temenin gue, Jae."

"Mau kemana?"

Asahi menghela nafas, memperhatikan Honda Hitomi yang mulai mendekat ke arah mobilnya. Kemudian menatap Jaehyuk melalui kaca depan.

"Ke tempat Kim Minju."

✩✮✩

✩✮✩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demure ft. 01 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang