Third Page

115 19 5
                                    

"Honda Hitomi."

Perempuan berambut panjang itu lantas menoleh. Melihat temannya itu dengan tatapan takut yang berusaha disembunyikan, menunduk seketika sembari menunggu perempuan itu kembali bicara.

"Gimana? Lo berhasil bujuk Asahi?" tanya perempuan itu.

Hitomi sontak mengangguk, masih menunduk yang tanpa ia sadari lawan bicaranya kini tersenyum miring.

"Bagus, rencana awal berhasil. Selanjutnya gue mau lo minta Asahi buat masukin ini ke minuman Winter, paham?"

Mau tak mau, Hitomi mengangguk. Menyanggupi permintaan dari orang di depannya sebelum ia pergi ke arah yang berlawanan.

✩★✩

"Winter."

"Iya?"

"Ryujin dimana?"

Kim Winter, perempuan yang dipanggil namanya beberapa detik lalu itu mengeryit heran. Asahi memanggilnya hanya untuk menanyakan Ryujin? Aneh.

"Gue gak tau, mungkin ada di perpustakaan fakultas hukum."

Asahi terdengar menghela nafas pelan mendengar jawaban dari perempuan di depannya itu, kemudian menegakan pandangannya lurus ke depan sebelum menyadari sesuatu.

"Lo samper Ryujin, jangan sendirian. Gak ada kelas 'kan? Gue anter ke tempat Ryujin sekarang," tegas Asahi.

"Ada apa, sih?"

"Gue gak bisa ngasih tau sekarang, gue harus ketemu Jaehyuk. Just want to tell you, don't talk to anyone alone except me, Ryujin and Jaehyuk."

"Stop, Sa. Stop being mysterious, you make everyone suspicious of you."

Asahi hanya menatap Winter yang di hadapannya tanpa ekspresi. Paham, sangat paham. Gerakan bawah tanahnya malah membuat orang lain curiga, termasuk temannya. Bahkan ia tau, Jaehyuk dan Ryujin yang merasa sedikit takut dengannya.

"Ok, it's ok. Sorry karena gue belum bisa buat cerita apa yang gue rencanain. Tapi gue mohon, Win. Lo gak boleh sendiri, samper Ryujin, walau gue tau lo juga bisa jaga diri. Gue pergi dulu," ujar Asahi sebelum melangkahkan kakinya pergi, meninggalkan Winter yang tertegun disana.

☆★☆

"Kenapa manggil gue kesini?"

"Jaehyuk, lo harus hati-hati mulai sekarang."

"Hah?"

"Gue nemu kertas di loker, 'JY' yang gue pastiin ada kaitannya sama lo," jelas Asahi.

"Lo diincer, Jaehyuk. Pelaku yang ngerencanain pembunuhan Kim Minju ngincer lo."

"Kenapa gue?" tanya Jaehyuk.

"Because she's like you, dia mau nyingkirin Winter sama Ryujin karena lo."

"Gila yang bener lo?"
"Bukannya itu obsesi? Segila itu?"


"Nah, she's too obsessed with you."
"Jadi lo harus hati-hati, dia bisa ngelakuin apa aja buat dapetin lo."

Jaehyuk tampak menunduk, jemarinya dijentik-jetikan ke dagu, pertanda ia sedang berpikir. Sedangkan Asahi hanya menatap lurus ke belakang Jaehyuk datar, sekilas tersenyum kecil sebelum akhirnya berbisik.

"Dia disini, bareng kaki tangannya. Intinya lo harus hati-hati, inget pesan gue," ujar Asahi sebelum melangkah pergi dari sana.

☆★☆

☆★☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Err, sorry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Err, sorry. But can you guess something??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Demure ft. 01 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang