Kamu cantik

516 59 0
                                    

"jadi udah berapa lama?"
"Kamu ngomongin apa sih yu"
"Udah deh mbak gak usah mengelak. Sejak kapan mbak prilly sama mas Ali"
Tuh kan beneran. Habis Ali tadi keluar dari ruangan si ayu langsung nyelonong. "Bener-bener deh mbak prill tega banget gak cerita-cerita Sam ayu"
"Apaan sih yu. Gak ada apa-apa antara aku dan Ali"
"Oh ya?"
"Terus itu dileher mbak apaan?"
Prilly melihat lehernya. Anjir bekas cuoangan.
"Mau bilang digigit nyamuk. Mana ada gigutan nyamuk Segede gaban. Warnyanya ungu pula. Pasti bikinannya mas Ali ya?" Tuding ayu.
Prilly gak sadar beneran. Sejak kapan ada bekas cuoangan di lehernya. Bekas semalam kah?. Prilly menepok jidatnya. Gak nyangka peristiwa tadi malem ada bekasnya.

Sudah jam 1 malam tapi ali gelisah sendiri. Prilly udah tidur belum ya?. Prilly tidur membelakanginya.  Ia menghampiri Prilly. Kemudian sampitkan rambut Prilly memperlihatkan lehernya yang putih mulus. Tepat di tengah telinganya Ali tiup. Tubuh Prilly menegang. Tuh kan belom tidur. Mereka sama sama gak bisa tidur. Menyadari tubuh Prilly tegang Ali kemudian mencium telinga Prilly. Prilly masih diam. 'hmm gengsi' Ali kemudian beralih mencium lehernya. Sedikit demi sedikit terdengar suara erangan. 'kena kamu' Ali kemudian mulai berani menaruh tangannya di pinggang Prilly. Ia remas perlahan pinggulnya. Kemudian lanjutkan ke perut Prilly.
Ciumannya semakin kuat. Ia bahkan membuat tanda dileher Prilly.

Prilly melenguh pelan. Ali semakin merasa diatas awan. Dibaliknya tubuh Prilly kemudian. Prilly masih memejamkan mata. Malu astaga. Ali tersenyum. 'Mau merem terus juga gak papa' kemudian menyerang bibir Prilly. Tubuhnya beralih menindih tubuh Prilly. Kemudian ia meremas payudara prilly lembut. Gairahnya menggelegak. Juniornya sudah bangun sedari tadi. Sekarang makin keras saja. Minta segera dipuaskan. Ali kemudian meraba rok Prilly dari luar. Ciumannya berhenti sejenak. Prilly tidak melawan kan. Artinya ia sudah diberi lampu hijau.

Kemudian ia naikkan rok Prilly ke atas diturunkan celana dalam itu. Saat Ali menyentuh miliknya tiba tiba Prilly tersadar. Nggak boleh. Kemudian ia mendorong keras tubuh Ali. Ali yang tak siap terdorong hingga  terjerembab ke lantai. "Prill..."Ali berteriak lirih.

"Aku gak bisa"Prilly kemudian berkata. Ali terdiam. Prilly kemudian berlari menuju kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Prilly menatap tubuhnya sendiri. Kemejanya kusut. Kancingnya bahkan sudah terbuka sebagian. Kemudian teringat kembali dengan kejadian tadi. Prilly menangis. Ia sedih. Ia merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri. Sebegitu murahankah dirinya. Cukup sekali saja dulu Ali melakukan itu. Prilly tak akan mengizinkannya lagi. Maafin Prilly pak Bu Prilly sekali lagi melanggar kepercayaan kalian.

Ali yang berdiri diluar mendengar suara tangisan Prilly. Mengapa? Kenapa Prilly begitu histeris seperti ini. Apa Prilly tak Sudi ia sentuh. Tapi tadi Ali merasa mendapatkan lampu hijau. Di awal Prilly tak menolak. Karena itu melakukan lebih. Tapi saat ia sudah menyentuh milik Prilly, Prilly langsung mendorongnya. Apa mungkin Prilly belum memaafkan kejadian dulu.

================================

"Saya mau pergi dari sini anterin saya pulang"Prilly berucap setelah keluar dri kamar mandi. Yang benar saja.. ini masih jam 2 pagi. "Tidur di sini saja"
"Saya gak mau"
"Ini sudah malam diluar bahaya"
"Disini juga bahaya. Kamu bahayanya"
"Tadi kamu gak nolak. Makanya saya terusin"Ali membela diri.
"Saya bukan wanita murahan Ali yang bebas kamu sentuh sesuka hati"Prilly berujar lirih
"Saya gak bilang kamu murahan"Ali membalas.
"Kamu gak bilang tapi kelakuan kamu buktinya begitu. Kamu sengaja membuat saya gak punya pilihan selain menginap"
"Say cuma pengen kita balik kayak dulu. Apa gak bisa"
"Kenapa? Kamu pengen manfaatin saya lagi."
"Bukan begitu"
"Lalu apa hah?... Kamu kembali setelah 5 tahun. Kamu pikir kamu bisa balikin semuanya kayak dulu?"
"Semuanya udah terlambat untuk sekedar di perbaiki Ali. Sudahi ini semua. Saya sudah membangun hidup saya dengan tenang. Jangan ganggu saya lagi"

================================

Ali mengacak rambutnya. Perasaanya kacau sekali. Penolakan Prilly tadi malam membuatnya jadi sakit. Tepatnya hatinya yang sakit. Kenapa hrus begini sih jalan cintanya dan Prilly. Ali akui dulu hanya ingin memanfaatkan Prilly, tapi ia tanpa sadar menikmati. Prilly yang kata orang tidak cantik, tidak menarik.

Prilly memang pendiam. Dia agak introvert karena itu tak pernah bisa mencairkan suasana. Tapi dibalik itu dia orang yang hangat. Dia memperhatikan Ali dengan sepenuh hatinya. Saat uang sppnya dulu menunggak dan belum dibayar, Prilly yang melunasinya. Ia tak meminta. Tapi Prilly memaksa. Prilly juga sangat memperhatikan kebutuhannya. Ali awalnya hanya merasa tak enak. Berhutang Budi atau merasa bersalah. Ia mencoba sebisa mungkin membalas perhatian Prilly. Kadang ia berpura-pura juga. Ia pun saat itu mulai merasa nyaman. Ada Prilly yang memasakkan makanan. Prilly yang membiayai hidupnya. Prilly yang memuaskannya.

Setiap ada orang yang menanyakan mengenai hubungan Ali selalu mengelak bahwa hubungannya dengn Prilly karena sebatas memanfaatkan cewek itu saja.
"Lo kok mau sama cewek jelek kumel kek begitu sih Li.."
"Yang penting kan gampang disuruh-suruh. Mayan bisa bayarin sekolah plus makan gue"
Dia selalu menjawab demikian.

Tapi Ali lupa kadang berpura-pura terlalu lama juga bisa menimbulkan rasa. Saat jantungnya tak sadar berdegub ketika melihat Prilly ia sudah mulai khawatir. Khawatir jika ternyata ia benar jatuh cinta pada Prilly. Ali selalu meyakini ini hanya perasaan nyaman. Tapi mungkin hati kecilnya sudah menyadari cintanya itu. Saat melihat Prilly tak sengaja diantar teman kantor Ali merasa cemburu. Saat ada lelaki yang menghubungi wa Prilly Ali langsung memblokirnya. Tanpa sadar ia protektif. Karena apa Ali tak tahu. Takut kehilangan kah?.

Waktu Prilly mendengarkan perktaanya bersama Revan waktu itu Ali menjadi kosong. Ali melihat Prilly menangis. Kacamatanya berembun. Prilly mengelap matanya dengan sedih. Ali mengejarnya tapi melihat Prilly menangis di pinggir trotoar ia menjdi diam lagi. Apa yang akan ia katakan?. Kenyataanya memang ia memanfaatkan Prilly. Ia berpura-pura mencintainya. Ali hanya berdiri disana. Tidak mendekat dan memperhatikan Prilly. Matanya tanpa terasa menangis. Melihat Prilly yang begitu menderita. Prilly menangis histeris. Ia tak pantas untuk Prilly. Prilly terlalu sempurna untuknya yang bajingan ini.

Biarkanlah ia menjauh. Ia tak pantas untuk kembali pada Prilly sekarang. Nanti saat ia sudah sukses. Saat itu jika memang Prilly masih sendiri ia akan mendapatkan Prilly. Ia akan kembalikan semua uang yang Prilly keluarkan. Ia ingin menjadi lelaki sejati. Ia tak akan membiarkan Prilly bersamanya lagi dan membiayai hidupnya lagi. Ia akan melakukan apapun. Apapun itu untuk kembali.
'tunggu aku prill. Aku akan buktikan sama kamu'

16 Maret 2021

Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang