Ali berdiri dihadapan dua orang itu diikuti juga oleh Aurora. Ali menyerahkan kunciran itu. Prilly mengambilnya segera. "Makasih"
"Aku duluan. Kasian ayu sendirian"Prilly kemudian pergi."Lu gangguin aja sih Li" Farhan menggerutu. "Gue kan tadi ngisengin mau becandain dia. Mau hibur dia karena tadi kelihatan sedih"
"Ngapain sih repot-repot ngehibur"
"Ya lu ngapain repot-repot ngurusin gue. Mau ngibur Prilly kan urusan gue." Farhan mungkin menganggap pertanyaan Ali pertanyaan biasa. Lebih kearah gurauan. Tapi Aurora yang disampingnya tidak berpikir demikian.Aurora kemudian mengeratkan genggaman tangannya ke Ali. Memberi tanda bahwa Ali tak seharusnya melanjutkan perdebatan itu. Ali kemudian memperhatikannya. Ia pun diam. Lalu tatapannya beralih kepada Prilly yang sedang berdiri menghampiri ayu.
"Aku mau ke toilet dulu" Ali melepaskan pegangan tangan Aurora. Ali berjalan ke arah toilet. Ia membasuh mukanya. Dalam bayangannya selalu teringat bagaimana farhan begitu akrab pada Prilly.
================================
Prilly berjalan sempoyongan. Ia tak sengaja meminum alkohol 5 menit yang lalu. Ia ingin membasuh mukanya di toilet tapi seluruh bayangan dimatanya kabur. Kepalanya pusing.
Saat Prilly memasuki toilet suasananya cukup sepi. Cuma ada suara di salah satu pintu. Prilly memilih membasuh mukanya di wastafel di luar. Saat mengangkat wajahnya keatas ada bayangan Ali muncul. Tuh kan kalo orang mabok suka membayangkan hal yang aneh aneh. Masa iya Ali ada di toilet cewek. Prilly menggeleng gelengkan kepalanya. Kemudian mengucek matanya. Tapi Ali tetep gak ilang. Masa minum segelas mabuknya separah ini sih. Prilly kemudian berjalan sempoyongan kembali keluar. Dia mau minta tolong ayu aja deh. Seenggaknya kalo sama ayu ada yang ngejagain.
Tapi belum sempat tubuhnya mencapai pintu. Pinggangnya ditarik dan tubuhnya dibalikkan. Prilly mengenal ngejabkan matanya. Kemudian ia jatuh pingsan. Ali langsung menangkap tubuh Prilly. Bisa-bisanya Prilly masuk toilet cowok. Untung saja lagi sepi. Cuma ada dia sendiri.
Suara handphone Prilly bergetar. "Sayangku calling"
'sayangku?'
Apa Prilly sudah punya pacar. Farhan kah. Ali menggeram. Kemudian mematikan hp itu dan membopong Prilly.================================
Prilly menggeliat. Tubuhnya pegal sekali. Tidurnya nyenyak sekali. Eh bentar-bentar kenapa aneh ya. Perasaan kasurnya gak pernah seempuk ini. Prilly membuka mata dan terkejut saat melihat sekeliling. Ini kamar siapa.
"Heyy udah bangun"suara Ali menyapanya saat keluar dari kamar mandi. Lelaki itu cuma pakai handuk di pinggul. 'Gila sexy amat.. six pack'. Prilly menggeleng-gelengkan. Tunggu bentar ini kepalanya. "Kok saya bisa disini?"
"Tadi malam kamu mabuk. Trus nerobos toilet cowok dan pingsan"
"
"Whatt????"Prilly mau jantungan. Meraba tubuhnya sendiri. Dia gak pake Daleman cuma kemeja. Prilly menggeram
"Siapa yang gantiin saya baju?"
Ali menggaruk kepalnya yang tidak gatal.
"Tadi malam kamu muntah. Semuanya kotor. Dan gak ada siapapun yang bisa diminta tolong"Prilly melempar bantalnya ke Ali bertubi-tubi.
"Dasar mesum... Penjahat kelamin... Cabullll"
================================Mereka berdua kini berada di dalam mobil. Setelah drama perdebatan-marahmarah sekarang Ali mengantarkan prilky pulang. Untung ini hari Minggu jadinya gak kerja.
Tut Tut Tut
"Mbak prill?.. akhirnya dijawab juga. Mbak semalem kemana?. Saya cariin gak Ada. Saya tunguin di Deket mobil gak dateng2."
"Ehh saya pulang duluan yu. Pingsan kemaren. Trus dianterin pulang deh."
"Sama siapa?"
"Gak tau gak kenal" Prilly berbohong. Ali melirik.
Dia pura-pura menyanyi. Maksudnya biar suaranya didengar.
"Kau terindahhhh membuatku terpana.... Kau sempurna membuatku menggila""Itu suaranya mas Ali kan?" Ayu berteriak. Wah mbak prill pergi Ama mas Ali toh. Pantes tadi malem tiba-tiba ilang.
"Bukan... Bukan. Itu kaset"Prilly beralasan.
"Masa sihh? Tapi kek gak ada background musiknya"
Ali mengeraskan lagi.Prilly menutup mulut Ali dengan tanganya.
"Udah ya yuk. Nanti lanjut. Saya mu mandi" tuttttt
================================
Kali ini giliran Ali yang mendapatkan panggilan dari Aurora.
"Li kamu nanti mau makan siang bareng gak?"
"Gimana ya Aurora.." Ali melirik Prilly. Sambil mengucapkan Aurora keras-keras. Biarin dia denger.
"Aku mau ajak kamu lunch di restonya Abang aku yang baru buka kemaren. Kamu bisa gak?'
"Aku sih bisa-bisa aja.... Tapi keknya ad yang marah" Ali melirik lagi. Prilly sekarang bersedekap. Kelihatan banget mukanya cemberut."Siapa?"
"Becanda.... Bisa kok nanti siang aku jemput kamu ya"
"Iya bye."
"Bye"
Ali terkikik dalam hati. Mau liat gimana sih responya Prilly. Ternyata sesuai dugaan Prilly keknya cemburu.================================
"Jadi ini rumah kamu?"
"Hm" sebenernya ini kontrakannya sih. Dia nyewa bareng 3 temenya lagi. Lumayan. Dia masih punya tanggungan dikampung jadi mana punya uang buat rumah. Cuma karena males ngomong Ama si kutukupret iya in aja deh.
"Kamu marah?" Ali bertanya.
"Apaan sih" Prilly segera menyelengdabgkan tasnya dan bersiap untuk keluar mobil. Tapi tiba-tiba tanganya ditahan.
"Kalau cemburu bilang aja. Jangan ditahan. Aku seneng kok" ucapnya. Prilly jadi gengsi. 'ih emang ekspresi gue gampang ditebak banget ya'"Enggak kok siapa yang cemburu. Aku gak cemburu sama Aurora"
"Tuh kan.. padahal aku belum nyebutin Aurora. Kamu udah ngeh aja. Cemburu sama Aurora kan?"
"Enggak" Prilly melepaskan tangan Ali dan keluar dari mobil.
================================
Prilly itu orangnya suka overthinking gak jelas. Jadinya tadi habis pulang langsung galau abis. Ia memang cemburu pada Aurora. Kalo sama dia sih beda jauh. Aurora tinggi cantik pinter dandan pula. Dia cuma menang putih doang keknya. Penampilannya gak ada modisnya saa sekali. Baju kantor isinya formal semua. Kemeja rok span Ama celana. Bedak juga cuma asal aja. Mana bisa pake eyeliner dan tetek bengeknya.Prilly berdiri didepan cermin. Memandangi tubuhnya sendiri. 'Tuh kan gue gak tinggi'.
Eh bentar itu di pahanya kok ada merah merah. Apa ia jatuh trus bengkak. Pas di pegang tapi gak sakit.Itukan bekas cuoangan. Ia emang curiga sih mana bisa si Ali itu gak ngapa-ngaoain. Tadi ia ngecek leher Ama dada emang aman. Makanya dia gak protes apapun. Ternyata bekasnya di paha. Kurang asyem. Ini sih pelecehan. "Aliandoooooooo mati Lo sama gueee"
==============================÷÷Prilly melirik jam di dinding siang ini ia sedang nonton FTV. Tapi matanya gak fokus. 'pasti lagi makan tuh'
Mereka berdua pasti alay. Prilly jadi membayangkan gimana kalo mereka suap-suapan. Ia mengecek hp. Ia download Ig. Mau ngecek2 Ig storienya. Siapa tau dia upload kan.Tapi ignya Ali sepi tuh gak ada apapun. Trus ia beralih ke Ig Aurora. Ada sih Ig stories tapi bukan lagi makan siang. Apa mereka sembunyi-sembunyu buat publik gak tau. Dasar Playboy cap kadal.
================================Pagi ini kantor aneh banget banyak orang berkerumun. Pake bawa kamera Ama mic pula. Mereka menunggu di depan gedung. Prilly yang melewatinya tamoak keheranan.
"Mbak apakah mbak karyawan di perusahaan ini?" Mereka wartawan. Kenapa nanyain gue.
"Apa mbak sudah mendengar mengenai pertunangan mas Aliando dengan Aurora yang diumumkan semalam?" Tunangan???? Semalam??? Dimana????21 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu
RomanceMencintai seseorang membuat semuanya menjadi buta. termasuk prilly, begitu besar cintanya pada Ali telah membuatnya melupakan bahwa Ali hanya anak SMA ingusan dengan perbedaan umur hampir 7 tahun lebih muda darinya. Bagi Prilly umur tidaklah menjadi...