HAPPY READING 📖
***
"Hilya Nabulan Govanta. Itu, kan, nama lo?"
"Siapa lo?" Bulan nampak bingung.
"Angkasa. Karena gue kenal lo, mulai detik ini, lo jadi punya gue!" ucap Angkasa terdengar mutlak.
"Dih!" Sekarang, Bulan nampak tak peduli.
"Gue nggak bercanda." Benar, raut muka Angkasa terlihat serius. Bahkan sangat serius.
"Gue nggak kenal sama lo!"
"Perlu kenalan lagi? Apa kuping lo belom cukup lebar buat tau nama gue?"
"Anjing!"
Plak!
"Jangan ngomong kasar depan gue! Gue nggak suka!"
"Lah? Kok ngatur?"
Saat ini mereka tengah berada di belakang sekolah. Entahlah, Bulan tak tahu maksud Angkasa membawanya kemari.
"Sekarang, mau lo apa? Gue nggak punya banyak waktu! Gue orang sibuk, asal lo tau!" Bulan mendengus kesal.
"Lo."
"Bulan!" teriak seseorang dari belakang tubuh Angkasa.
Pandangan Bulan dan Angkasa seketika terfokus pada gadis yang memanggil nama Bulan.
"Siapa?" tanya Bulan.
"Gue Ara, temennya Agnes. Gue disuruh Agnes buat jemput lo," jelas gadis bernama Ara tersebut, dengan logat yang sedikit medok. Mungkin, gadis bernama Ara ini merupakan orang Jawa, sama seperti Agnes.
Bulan tak berpikir panjang lagi. Menurutnya, ini kesempatan emas yang harus ia manfaatkan untuk kabur dari manusia gila yang seingatnya bernama Angkasa itu. "Oh, gitu. Ya udah ayo." Bulan meraih tangan Ara, dan membawanya pergi.
"Inget, lo punya gue." Ucapan datar nan pelan dari bibir Angkasa, mampu menghentikan langkah Bulan dan Ara. "Nggak ada penolakan." Setelahnya, Angkasa berlalu dari hadapan Bulan.
"Dia siapa, sih?" tanya Bulan pada Ara.
"Angkasa. Anak pemilik sekolah, katanya," balas Ara tenang.
"Kok gue baru tau, ya."
"Ancene koen arang metu kelas. Sinau teros ae, seh!" balas Ara dalam bahasa Jawa.
"Temennya Agnes, kan?" Ara mengangguk. "Pantes."
***
"Angkasa yang biasanya sama Nabila itu, kan?" tanya Nadya memastikan.
"Mungkin. Gue nggak terlalu perhatiin, soalnya," balas Ara.
"Dia anak kelas IPA 2 juga. Sekelas sama kalian," sahut Agnes seraya memakan kuaci yang terdapat di tengah-tengah mereka.
"Jangan-jangan, yang tadi liatin lo mulu itu, Lan," duga Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NABULAN (ON GOING)
Fiksi Remaja[SEQUEL CERITA CLEONARA] 🔥DAPAT DIBACA SECARA TERPISAH🔥 *** Hilya Nabulan Govanta, seorang gadis manis dengan polah yang bar-bar, rupanya berhasil menarik perhatian seorang Angkasa Righo Arthayasa. Kepindahan Bulan ke kelas XI-IPA 2, rupanya menja...