Moto sehidup semati: KAYA, KAYA, KAYA!
Jungkook membaca kalimat itu berulang-ulang guna membangkitkan sebuah gejolak yang ada dalam dirinya. Yaitu rasa semangat pantang menyerah, alias unmales-kalau kata Jungkook.
"Kaya, kaya, kaya! Moto sehidup semati, kaya, kaya, kay—AH BODOAMAT, PUSING!"
Yugyeom melirik Jungkook sekilas, berdehem, lalu berkata ...
"Ini akibatnya kalau idup cuma buat koleksi stiker pentol."
"Namanya juga pentolers. Anjay gak?" sahut Mingyu disertai gelak tawa.
"ANJAY!" jawab Yugyeom dan Eunwoo serempak, lalu ketiganya tertawa, mengabaikan ekspresi sengak Jungkook.
Merasa sudah tak asik lagi, Jungkook pun memutuskan untuk benar-benar fokus mengerjakan tugasnya. Acuh dengan ketiga temannya yang sedari tadi mencoba menganggunya.
"Gak usah dipaksain, Kook. Searching aja kalau gak bis—"
"Berisik lo, Yug." Yugyeom total diam mendengar balasan dari Jungkook.
"Bener kata Yugyeom, Kook. Searching aja kalau gak bisa, jangan dipaksa." Eunwoo menimpali.
"Gue bisa. Tapi berhubung lo pada ada disini, gue jadi gak bisa fokus!"
Mingyu menyeruput es tehnya sejenak, lalu menatap Jungkook tak berselera. "Alah bilang aja kalau gak bisa. Otak udang, ngaku aja."
Yugyeom dan Eunwoo meringis pelan mendengar perkataan Mingyu. Bisa-bisanya Mingyu mengatakan hal seperti itu pada Jungkook, batin mereka.
Disisi lain, Mingyu tengah menunjukkan ekspresi polos yang malah membuat Jungkook ingin menonjoknya habis-habisan.
Namun bukan Jungkook namanya jika tak bisa menahan emosi. Apalagi untuk orang seperti Mingyu yang statusnya ingeser, alias sedikit gila.
Jungkook menopang dagunya, menatap Mingyu yang tengah asik meminum es teh.
"Salah apa gue punya temen modelan kek lo, Ming." Jungkook berucap dengan suara yang sengaja sedih-sedihkan.
Mingyu tersenyum lebar. "Kenapa? Lo seneng punya temen otak encer kayak gue?"
"Iya. Ampe pengen gue lelang aja rasanya." Mingyu sontak memasang ekspresi masam.
Lagi-lagi Yugyeom dan Eunwoo tertawa. Menertawakan ekspresi Mingyu yang nampak lucu dimata mereka.
Tak lama setelah itu Jungkook berdiri. Menjadikannya pusat perhatian dari ketiga temannya.
"Mau kemana lo?" tanya Yugyeom.
"Beli gado-gado. Gak usah nitip!" balas Jungkook garang.
"Dih, siapa juga yang nitip." Yugyeom meminum jusnya sejenak dan kembali menatap Jungkook. "5 menit lagi nih kantin dipake sama BEM buat rapat. Kitanya disuruh cabut." jelas Yugyeom yang membuat Jungkook bingung.
"Emang iya? Kata siapa lo?" tanya Jungkook dengan wajah sok-nya
Mingyu geleng-geleng kepala melihat sikap Jungkook yang sok iya itu. "Parah sih nih anak, sumpah."
"Apa sih?!"
"Lo lupa kalau punya temen anggota BEM? Parah sih." Usai mengucapkan kalimat itu, Yugyeom kembali meminum minumannya.
Pandangan Jungkook kini terpusat pada Eunwoo. "Emang bener?" tanyanya kemudian, yang dibalas anggukan oleh Eunwoo.
Jungkook total sedih mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage | TAEKOOK
Teen FictionKarena lelah belajar, Jungkook memutuskan untuk mengajak nikah semua cowok, termasuk Kim Taehyung- mahasiswa terkaya seantero kampus- agar hidupnya terjamin tanpa perlu belajar dan lulus kuliah apalagi menjadi sarjana seperti keinginan Mamanya. "Ka...