Chapter 10

541 81 7
                                    

"Oh... jadi lo pelakunya."

Jungkook dan Jaehyun sontak tersedak mendengar suara tersebut. Keduanya mendongak—bom! Itu adalah suara Taehyung. Nyali mereka langsung menciut kala tahu siapa pemilik suara itu.

Jaehyun menendang-nendang kaki Jungkook, mengodenya untuk segera kabur dari sini. Namun karena tidak mengerti arti kode tersebut, Jungkook menendang balik kaki Jaehyun dan berakhir membuat pemuda itu bingung.

Jungkook menendang kaki Jaehyun dengan keras, kemudian menunjuk pintu keluar kantin menggunakan dagunya, berniat mengajak Jaehyun untuk pergi sekarang juga.

"Cepet!" ucap Jungkook pada Jaehyun dengan sangat pelan.

Keduanya bersiap untuk kabur dari sini. Namun saat ingin berdiri, Taehyung menahan bahu Jungkook agar tetap pada tempatnya.

Disisi lain, Jungkook tengah menahan nafas kala Taehyung menahannya dan malah duduk di sampingnya. Hal itu tentu saja membuat Jaehyun melongo.

"Mau kemana?" Jungkook dan Jaehyun langsung meringis mendengar pertanyaan tersebut.

"Ganti gado-gado gue sama yang baru, gak pedes." Taehyung merebut minuman Jungkook lalu meminumnya tanpa permisi. Sedangkan Jungkook melongo melihat hal itu.

"Cepetan." Jungkook berdecak kesal mendengarnya. Ia lantas menarik pergelangan tangan Jaehyun, hendak menyeretnya keluar dari sini.

"Selain gak tau diri, lo juga gak bertanggung jawab ya." ujar Taehyung yang lebih mengarah ke sindirian bagi Jungkook.

"Pasal 1365, orang yang menimbulkan kerugian harus menggantikan kerugian tersebut,—" Taehyung menatap Jungkook lamat-lamat. "—itu artinya lo wajib ganti rugi gado-gado gue."

"Bang—"

"Pasal 310 ayat 1, perbuatan tidak menyenangkan atau mengganggu kenyamanan orang lain.—" Taehyung tersenyum miring melihat wajah masam Jungkook. "—Lo udah mengganggu kenyamanan gue buat makan disini, dan asal lo tau... permasalahan ini bisa gue bawa ke rana hukum." lanjutnya.

"Sejak kapan lo jadi banyak omong?" sungut Jungkook.

"Sejak kapan gaya bicara lo balik jadi lo-gue?" tanya Taehyung balik.

"Sejak kapan lo peduli?"

Taehyung beralih menatap Jaehyun—teman Jungkook yang berada di hadapan pemuda bergigi kelinci itu.

"Apa menurut lo gue peduli?" tanya Taehyung, tapi Jaehyun tak tahu harus menjawab apa.

Taehyung tersenyum tipis saat Jaehyun tak bisa menjawab pertanyaannya.

"Udah ngomongnya?" Taehyung kembali menatap Jungkook, lalu mengangguk sebagai jawaban.

"Pasal 1365—"

"Iya anjir ini gue beliin!" Jungkook langsung menyelonong ke warung mbak Mawar untuk membeli gado-gado sesuai dengan keinginan Taehyung.

Selagi menunggu gado-gadonya jadi, Taehyung lanjut meminum minuman milik Jungkook. Sedangkan Jaehyun hanya diam tak berkutik. Mungkin dia takut dengan si Ketua BEM itu.

Taehyung mengetuk-etukkan jarinya pada meja seraya memandang Jaehyun dengan seksama.

"Pacarnya?" Jaehyun nampak kaget mendengar perkataan Taehyung.

"Lo pacarnya?" tanya Taehyung sekali lagi.

"Bukan—"

"Oh."

"Btw gue belum selesai ngomong, Kak."

"Gak perlu. Gue gak tertarik sama kehidupan lu."

Ingin sekali Jaehyun menonjok wajah Taehyung habis-habisan agar tidak bersikap songong seperti barusan. Namun ia terlalu takut melakukannya, apalagi pada Kim Taehyung yang statusnya adalah seorang ketua BEM.

Marriage | TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang