Happy readingg...
⭐💌⭐
Kringgg... kringg.. kringgg...
Dering handphone berbunyi membuat gadis itu sontak terbangun dengan malas .
"Duhh berisik banget sih, akhhhh" dengus nya dengan kesal dan buru-buru mematikan alarm sialan itu.
Tak lama kemudian dia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Seperti biasa caca melakukan ritual nya di pagi hari yaitu mandi, bedakan dikit, dan tak lupa pakai baju.
"Caaa cepat turun, sarapaann" teriak Karina mamanya Caca
"Iyaa bentar maa" sahut nya kembali.
"Tuh mama udah buatin sandwich kesukaan kamu, cepat di makan ntar kamu tela-" belum sempat mamanya mengakhiri kalimat udah di sosor aja pipi nya sama caca.
"Mmmuch, bye maaa Caca pergii dlu soal nya Abel udah nunggu di depan" lalu menyalim tangan mamanya dan berlari kecil menemui Abel di depan.
"Carefull Caa, huh dasar anak itu". teriak Karina mamanya
Caca dan Abel sudah berteman sejak kecil, mereka sama-sama anak tunggal di keluarganya dan rumah mereka hanya berjarak 5 meter. Setiap hari mereka selalu pergi kesekolah bersama dan mereka juga sekelas.
Perginya naik motor Abel dan yang membawa juga Abel, soalnya Caca belum bisa bawanya takut jatoh katanya.
"Ayo Bel kita berangkat, here we goo" ucapnya dengan semangat sambil mengacungkan jari telunjuk nya ke arah depan. Abel yang sudah terbiasa dengan sikap bocah itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
***
"Baiklah anak-anak pelajaran kita hari ini sampai disini dulu, kalian semua boleh istirahat" ucap Bu Titin guru sejarah.
"Hoamm akhirnya mapel bu titin kelar juga" ucap Satya seraya menggaruk kepalanya yang gatal. "Raf kantin yuu" ajak nya.
Rafa yang tengah membereskan buku dan alat tulis menatap Satya dan mengangguk kan kepalanya tanda setuju akan ajakan Satya.
"Ayoo gecee Raf, gue udah kangen cireng nya mbak wati nih" mengerucutkan bibir dan mengusap-usap perut nya layaknya ibu hamil.
"Ck, Bilang aja lo kangen sama mba wati nya" ucap Rafa
"Xixii tau aja nih beb Rafa unchhh" memukul-mukul pelan lengan rafa seperti banci.
"Dih najis" ucap Rafa lalu dengan cepat meninggalkan satya di kelas.
**
Disudut kelas Caca yang sedang tidur di bangunkan oleh Abel "Caa bangun udah istirahat" menepuk pelan bahu caca. Dia sengaja bertukar tempat duduk dengan lili teman sekelas nya supaya bisa tidur dengan nyenyak demi memuaskan rasa kantuk nya.
"Emmhhh emangnya udah istirahat Bel?" tanya nya sambil mengucek2 matanya.
"Makanya lo jangan molor mulu di kelas, dasar" dengus nya meyentil dahi caca.
"Aduhhh atitt nih" adunya sok imut
"Udah ayoo ke kantin gue laper nih" ajak rara "SIAP KAPTEN" sontak berdiri dengan semangat dan hormat pada sahabat nya itu.
Sesampainya di kantin mereka berdua mencari tempat yang kosong untuk makan, tapi semua meja yang ada di kantin sudah penuh. Tiba tiba ada yang memanggil caca.
"WOY CAA SINIII" cowo itu melambaikan tangan. Mereka hanya berdua di meja kantin dan masih bisa di duduki oleh dua orang, jadi apa salah nya jika Satya mengajak mereka makan bareng?.
Yapp! Satya, Rafa, Caca dan Abel mereka itu satu kelas.
Caca yang merasa namanya di panggil langsung menoleh dan mengajak Abel ke TKP.
"Duduk disini Bel" perintah Satya untuk duduk di sampingnya. Abel hanya mengikuti saja yang penting bisa makan karena dari tadi cacing di perutnya sudah berdemo meminta makanan.
"Eh ada Rafaaa" ucap Caca
-----
Makasih udah bacaa❤
Jangan lupa vote and comment ya gratis kok☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Victim
Teen Fiction[On Going] Virtual Semesta tahu, bahwa minyak dan air tidak bisa bersatu. Sama hal nya seperti Aku dan Kamu. Tidak akan pernah bisa menyatu tanpa bertemu. Jarak ku dan kamu terlalu jauh. Akankah kita bertemu? Start : March 10, 2021 #rank 2 in buper...