02

80 26 16
                                    


"Dia memang perhatian namun kamu
salah paham. Mengira ada yang
menaruh perasaan, padahal dia cuma menganggap mu sebangai teman. Sakit bukan?"
-

Happy readingg...
⭐⭐⭐

"Ehh ada Rafaa" ucapnya. "Caca duduk di samping Rafa boleh kan?" tanya nya pada Rafa untuk memastikan.

"Iyaa caa boleh, sini duduk" menepuk-nepuk bangku yang kosong itu sambil tersenyum.

Kira-kira beginilah senyum Rafa.

"Elahh mau duduk aja minta izin" cerocos Satya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Elahh mau duduk aja minta izin" cerocos Satya.

"Lagian kalo Rafa gak ngizinin lo duduk, lo mau duduk dimana?" tanyanya. "Liat noh semua meja udah penuh untung gue panggil. Baik kan gue." memuji dirinya sendiri.

"Like like me dongg" sahut Caca lalu duduk di samping Rafa.

"Dihh bahasa apaan tuh?" Satya yang tidak pernah mendengar kalimat tersebut.

"Bahasa inggris artinya suka suka gue" jawab nya enteng membuat Satya, Rara dan Rafa spontan tertawa.

"HAHAAHH, gak gitu juga konsep nya maemunahh" menoyor jidat Caca dengan pelan.

"Teruss gimana bangsat?" mereka terkejut mendengar apa yang baru di katakannya.

"Heh" panggil Abel tak percaya. Gadis itu melihat Abel sebentar tapi tidak di hiraukan oleh nya.

"HAHH?! Lo bilang gue bangsat?"

"Iya kenapa? Emang nya salah?" jawab nya pelan.

"MAKSUD LO APA CAA!!" Satya tak terima tiba-tiba Caca menyebut dirinya bangsat.

"Apasih lebay deh. Bangsat itu singakatan dari nama lo bego. Bang Satya"

"Enak aja lo main nyingkat2 nama gue. Awas lo gue aduin sama emakk gue" menakuti Caca.

"Gak takutt" jawabnya singkat dan melanjutkan makan nya.

"Ada-ada aja lo caa" ucap Rafa terkekeh melihat tingkah laku gadis itu lalu mengacak-acak pelan rambut nya.

"Iih jangan di berantakin rambut Caca" memprotes lalu membenarkan rambut nya seperti semula.

"Like like me" ucap nya meledek. Lalu tangannya di pukul pelan oleh gadis berambut pendek itu.

"Ehh btw, si Dika mana? Kok gak ada?" tanya Abel

"Biasalah, lo kayak gak tau dia aja Bel. Kemana lagi tuh bocah kalo gak cabut ya godaiin adik kelas" sahut Satya.

Dengan segera mereka menyantap makan siang yang tampak menggiurkan itu sambil mengobrol dan bercanda.

Tak terasa 20 menit berlalu akhirnya perut mereka full dan kenyang.

"Yaudah yuk masuk kelas, bentar lagi jam istirahat selesai" ajak Abel sembari melihat jam tangannya. Mereka bertiga mengangguk lalu pergi ke kelas bersama.

-----

Pulang sekolah Caca dan Abel sudah sepakat untuk menonton drakor favorit mereka di rumah Caca. Saat kedua nya sedang asik menonton tiba-tiba ada suara yang mengganggu.

Ting!

Ting!

Ting!

Ternyata berasal dari benda pipih itu.

Banyak notif yang masuk dari handphone Caca yang mengganggu acara nobar mereka.

"Siapa sih caa, coba di cek dulu" ucap Abel yang tadinya tengah asik drakoran merasa terganggu karena notif tersebut.

Caca menuruti perkataannya dan melihat layar hp, terdapat notif pesan yg sedari tadi di tunggu-tunggu olehnya.

Sontak Caca membelalak kan matanya ternyata itu notif dari Evan, teman chat nya yang sudah lumayan lama. Mereka kenal dari salah satu aplikasi chat.

Setelah kenal hampir sebulan, Evan memberanikan diri untuk meminta id line Caca dan sesuai harapan nya, gadis itu memberi id nya pada Evan.

-Line-

Anda
Evan lagi ngapain? Kalau caca lagi nonton drakor sama rara.
Read

Evann
Sama, gue juga lagi nonton tapi bukan drakor.

Anda
Ihh kok bisa sama-sama ninton sihh😭
Read

Evann
Ya, mana gue taulah caa. Emangnya gue dukun?

Anda
Galak amat sih. Jadi pengen..
Read

Evann
Pengen apaa?

Anda
Pengen santet Evan 😋
Read

Evann
Nihh. Santet aja kalo bisa, gue gak takut wlee 😝

Anda
Evan tunggu aja nanti hihi😈

----

Ia tengah asik bertukar pesan hingga mengabaikan Abel dan drakor nya itu.

Evan adalah sosok laki-laki yang membuatnya baper dan penasaran akan wujud asli cowo itu. Pasal nya Evan tidak memasang foto di profil nya.

Sudah lama Caca ingin melihat wajah Evan dengan meminta nya mengirimkan foto, tapi ia gengsi untuk memintanya.

"WOYY! Kenapa lo?" tegur Abel

"ALLAHUAKBAR Bel, kagett tau gak" sahut nya.

"Ya siapa suruh lo ngelamun sambil senyam senyum gitu" ucapnya tak mau kalah.

"Nahh, ini nihh" tunjuk nya ke wajah Abel. "Gapernah jatuh cinta sih lo" sambungnya.

"Idihh, gaya banget lo. Sekolah aja males mau cinta-cintaan segala." timpal Abel.

"Biarin" sahutnya. "Iri? Bilang bosss haha, papali papali li pali papali paliii" meledek Abelbdan kaburr dengan cepat.

Abel memutar bola matanya, ia heran sebenarnya tante Karina ngidam apa sewaktu mengandung bocah itu?



Makasih udah baca 💌

Jangan lupa vomment yaaa ❤

See u next chapter 🙌
Lovee all:*

Virtual VictimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang